Suffering

58 11 0
                                    

Flashback

Namjoo bangun di pagi hari seperti biasanya. Dia beranjak dari tempat tidur dan melihat ke arah kaca yang ada di dalam kamar mandi. Dia langsung membasuh wajahnya dengan air keran yang menyala. Setelah itu, dia kembali ke tempat tidur untuk mengecek ponselnya yang sudah lama dia matikan. 

Bunyi pesan masuk yang berurutan membuatnya kembali merasa takut untuk membuka semua pesan itu. Dia melempar ponselnya ke lantai dan menutup kedua telinganya rapat-rapat. 

Tidak berapa lama kemudian, pintu kamarnya terbuka dan sang Ibu masuk ke dalam untuk membawa anaknya ke dalam dekapannya. 

"Sudah berapa kali ku katakan padamu untuk tidak mengambil ponsel itu dari kamarku?"

Namjoo mulai menangis. Tangannya memegangi lengan Ibunya dengan kencang.

Sudah hampir satu bulan ini, Namjoo tidak pergi ke sekolah lagi. Dia mendapatkan banyak tanggapan negatif dari foto dirinya bersama seorang pria gemuk yang sudah tersebar luas di ponsel teman-temannya. Dia juga sempat mendapatkan tindakan kasar dari beberapa siswi yang sangat membencinya tanpa sebab yang jelas. Ibunya sudah melaporkan kejadian yang menimpa anaknya itu ke pihak sekolah dan memutuskan untuk menghentikan kegiatan belajarnya di sana. 

"Tidurlah kembali....."

Namjoo menuruti perintah Ibunya. Dia kembali berbaring di atas tempat tidur dan meringkuk di dalam selimut sambil memeluk gulingnya. 

Ibunya mengelus kepala sang anak sampai memastikan Namjoo sudah tertidur pulas. Dia kemudian mengambil ponsel Namjoo yang tergeletak di lantai dengan kondisi layarnya yang sudah retak. Dia membawanya keluar dari kamar itu. 

"Bagaimana keadaannya?" Suaminya bertanya saat melihat sang istri masuk ke ruang makan. 

"Belum mengalami perubahan"

"Bersabarlah. Dokter mengatakan kalau dia membutuhkan waktu untuk memulihkan kondisinya sendiri"

"Apa kita harus memeriksakannya lagi? Dokter bisa saja mengatakan hal itu dengan harapan kalau Namjoo akan sembuh dalam waktu cepat. Tapi sudah hampir satu bulan ini dia masih seperti itu"

"Biarkan dia beristirahat hari ini. Besok aku akan menghubungi dokter itu lagi"

"Kenapa dia harus mengalami kejadian itu? Apa yang salah dengannya?" Ibu Namjoo duduk di meja makan sambil memangku kepalanya dengan kedua tangannya. 

Suaminya menaruh gelas berisi minuman hangat untuknya. Dia duduk di sebelahnya sambil memikirkan hal yang sama. Dia bahkan tidak pernah tahu kalau anak tirinya itu bisa mengalami depresi karena kasus bullying yang menimpanya. 

……………

Namjoo kembali terbangun dan segera membersihkan tubuhnya di dalam kamar mandi. Beberapa menit kemudian, dia langsung berpakaian rapih dan keluar dari kamar. 

"Namjoo'ah, kau mau kemana?" Ayah tirinya melihatnya melewati ruang tamu. 

"Mengunjungi Appa"

"Biar ku antar"

"Tidak. Aku ingin pergi sendiri"

"Kalau begitu, kau tidak boleh pergi kemanapun tanpa bersamaku"

"Kau bukan Ayahku. Jangan melarangku" Namjoo langsung keluar rumah dan mengabaikan Ayah tirinya yang terusnmemanggil namanya. 

Namjoo terus melangkah sampai di halte dekat rumahnya. Dia melihat banyak siswi yang saling mengobrol. Dia mengabaikannya dan duduk di tempat yang kosong sambil menunggu bus tujuannya. 

Show Me Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang