8 tahun kemudian...
Sebuah alarm ponsel berbunyi di sisi tempat tidur sejak beberapa menit yang lalu. Suara kencang itu tidak membangunkan seseorang yang masih berbaring di atas tempat tidurnya. Kedua telinganya terpasang headset dengan musik yang menutupi pendengarannya dari suara di sekitar.
"Yaa! Bangunlah!" Seseorang memukul punggung wanita itu dan membuatnya membuka penutup mata yang digunakannya.
"Cepatlah bersiap-siap, kau akan terlambat menghadiri audisi hari ini"
Wanita itu hanya melihat gerakan mulut temannya dan saat melepaskan kedua headsetnya, dia mendengar alarm ponselnya yang berbunyi.
"Aishhh, Yooa'ah, kenapa kau tidak membangunkanku lebih awal?!" Namjoo bangun dari posisi berbaringnya untuk mengecek jam di ponselnya.
"Kau seharusnya berhenti menggunakan alat itu untuk digunakan selama tidur" Yooa menunjuk ke arah headset Namjoo.
"Semalam hujan deras. Kau juga belum pulang sampai tengah malam"
"Maaf. Teman-temanku menahanku lebih dulu untuk pulang dari bar"
"Aishhh, aku tidak akan bisa sampai di sana tepat waktu. Aku sudah telat 15 menit sekarang" Namjoo kembali membaringkan tubuhnya.
"Apa kau tidak bisa memikirkan kembali untuk bekerja di tempatku?" Yooa duduk di meja rias kamar itu sambil merapihkan rambut panjangnya.
"Para pelangganmu akan berpikir kalau klinik kecantikanmu itu hanya menerima pelanggan dengan wajah tidak asli sepertiku"
"Apa kau masih merasa menyesal dengan perbaikan wajah yang ku rekomendasikan tahun lalu padamu?"
"Tidak. Hanya saja Ibuku masih marah padaku karena melakukannya tanpa berdiskusi dengannya lebih dulu"
"Kau bisa mengunjungi kedua orangtuamu hari ini karena tidak mempunyai kegiatan lain"
"Kau akan pergi keluar rumah?" Namjoo duduk di sisi tempat tidur dan melihat Yooa berjalan keluar kamar.
"Eoh. Ada beberapa pelanggan yang ingin meminta konsultasi denganku. Kau bisa datang ke klinikku setelah bertemu dengan Ayah dan Ibumu nanti"
Namjoo menghela nafasnya saat Yooa sudah tidak berada di kamarnya lagi. Dia memandangi kasur berantakannya karena dia tidak bisa tidur dengan tenang selama beberapa hari ini. Cuaca buruk selalu membuatnya seperti itu. Bahkan sudah lebih dari 5 bulan sejak terakhir dia berhenti bekerja di sebuah cafe. Dia hanya mencoba keberuntungan dengan mengikuti berbagai macam audisi dalam bidang teater seperti jurusan kuliah yang di ambil nya. Tapi sampai saat ini, dia belum mendapatkan hasil positif dari hal itu.
Namjoo mulai beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Dia melihat handuk Yooa tergantung di sana.
"Kenapa dia tidak menggunakan kamar mandinya sendiri?" Namjoo bergumam dan memilih untuk mencuci wajahnya.
Mereka berdua sudah tinggal bersama sejak lulus SMA dan berkuliah di tempat yang sama 5 tahun yang lalu. Yooa yang mengambil jurusan dokter, sekarang sudah membuka klinik kecantikan sendiri dengan bantuan Ayahnya yang juga seorang pengusaha. Dia memang cocok mengambil jurusan itu karena sejak bersekolah, wanita itu sangat pintar memoles wajahnya dengan make-up.
Namjoo pernah melakukan operasi hidung padanya atas rekomendasinya. Yooa merasa kalau Namjoo harus memperbaiki bagian wajahnya itu karena sering mendapatkan hujatan mengenai penampilannya sejak bersekolah dulu. Namjoo awalnya selalu menolak, tapi dengan keyakinan dari Yooa, akhirnya Namjoo menerima saran sahabatnya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Show Me Your Love
Fanfiction[COMPLETED] Kim Namjoo dan Kim Minseok, yang tidak sengaja bertemu lalu mengenal satu sama lain. Perasaan mereka mulai berkembang satu sama lain tapi tidak ada yang bisa mengungkapkannya secara langsung. Sampai suatu ketika, sebuah kejadian membuat...