Safe

65 11 0
                                    

Namjoo membuka kedua matanya perlahan. Dia langsung beranjak ke posisi duduk karena mendengar suara air mengalir di dekatnya. Tiba-tiba kepalanya terasa sakit sampai dia harus memeganginya dengan kedua tangannya. 

"Kau sudah bangun? Berbaringlah kembali..."

Namjoo menengok ke arah seorang wanita paruh baya yang sedang menaruh gelas berisi air di sebuah meja samping tempat tidur. 

"Di-dimana aku?" 

"Kau berada di rumah anakku. Dia membawamu ke sini tadi malam"

"Tadi malam?" Namjoo menengok ke arah jendela yang menampakkan cuaca cerah di luar. 

"Kau tertidur selama beberapa jam. Sepertinya kau masih membutuhkan istirahat lebih lama lagi" Wanita ini memberikan gelas tadi pada Namjoo dan dia langsung meminumnya sedikit. 

"Minseok mengatakan kalau dia menemukanmu di pemakaman"

Namjoo terbatuk-batuk saat mendengar nama pria yang merupakan anak dari wanita ini. 

"Mi-minseok oppa adalah anakmu? Aku sekaeang berada di rumahnya?" Namjoo menaruh gelas itu dan mengecek pakaian yang dikenakannya sekarang. 

"Nde. Aku Ibunya. Apa kau mengenalnya dengan baik? Dia tampak khawatir saat membawamu ke sini. Aku tidak pernah melihat dia seperti itu sebelumnya. Beruntung aku belum beranjak pulang kemarin jadi aku bisa mengganti semua pakaian kotormu itu dan mencuci rambutmu juga"

"A-aku merupakan rekan kerjanya di teater. Terima kasih atas bantuanmu, Nyonya...."

"Kenapa dia mempunyai banyak rekan kerja wanita? Ku pikir kau adalah kekasihnya"

"Ti-tidak....."

"Tapi, bagaimana bisa kau pingsan di pemakaman? Apa kau benar-benar mempunyai phobia karena hujan?"

"Ba-bagaimana kau tahu?"

"Minseok bercerita banyak tentangmu selagi dia mengeringkan rambutmu"

"Benarkah?"

"Apa kau yakin tidak mengenal Minseok dengan dekat? Dia tidak mungkin tahu banyak mengenai wanita kecuali dia menaruh perhatian lebih padamu"

"Ka-kami hanya sebatas senior-junior saja, Nyonya. Aku baru lolos audisi dan akan tampil di teater bersamanya nanti"

"Padahal aku berharap hubungan kalian lebih dari itu"

Namjoo hanya bisa tersenyum canggung ke arah wanita ini. Dia berusaha mengingat kembali di saat dia baru sampai di pemakaman, hujan sudah turun dan dia panik dengan menghilangnya headset yang ada di dalam tasnya. Dia tidak sempat melarikan diri karena hujan semakin deras dan membuatnya tidak kuat lagi menahan rasa traumanya itu. 

"Apa kau baik-baik saja?"

Namjoo tersadar dari lamunannya saat wanita ini mengecek suhu tubuhnya dengan memegang dahinya.

"Dimana kau menyimpan pakaianku, Nyonya?"

"Masih dikeringkan dengan mesin cuci"

"Aku harus segera pulang dan menjalani latihan hari ini"

"Minseok melarangku untuk mengizinkanmu melakukan hal itu"

"Nde? Waeyeo?"

"Kau masih harus beristirahat karena sudah banyak terguyur air hujan semalam. Wajahmu juga masih terlihat pucat sekarang"

"Tapi aku harus......."

"Tidurlah kembali. Aku akan membawakan makanan untukmu"

Namjoo tidak bisa menahan kepergian wanita itu karena saat dia ingin berbicara, tiba-tiba kepalanya terasa sangat sakit. Dia kembali melihat ke arah jendela dan bertanya pada dirinya sendiri mengenai lama waktu pingsannya. 

Show Me Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang