Alert

59 9 0
                                    

Di sore hari, Namjoo sudah naik di dalam bus dan duduk di bangku kosong paling belakang. Dia langsung mengeluarkan ponselnya dari dalam tas karena berbunyi sejak tadi. 

"Eoh, Yooa'ah..."

"Kau dimana?" Terdengar suara berisik di sekitar suara Yooa di ujung telepon. 

"Aku baru naik ke dalam bus. Kau? Kenapa berisik sekali di sana?"

"Aku sedang bersama dengan teman-teman kerjaku di sebuah kedai"

"Mwo? Bagaimana dengan rencana kencan butamu malam ini?"

"Aku tidak bisa datang, Namjoo'ah. Maafkan aku. Bagaimana kalau kau saja yang ke sana?"

"Aku? Sendiri?"

"Eoh. Kau akan bertemu dengan wanita lainnya di sana. Tidak ada salahnya untuk datang sendiri. Bagaimana hasil audisimu tadi?"

"Aku hanya mendapatkan peran pendukung saja....."

"Kenapa kau terdengar begitu sedih? Tidak apa, Namjoo'ah, ini hanya tahap awal bagimu untuk meniti karier lebih jauh lagi"

"Ucapanmu benar. Hanya saja ada ketidakadilan datang padaku tentang keputusan hasil audisi itu"

"Mwo? Apa maksudmu?"

"Aku akan menceritakannya nanti di rumah"

"Arasseo. Aku akan kirimkan nama cafe tempat kencan buta itu di adakan"

"Yooa'ah......."

"Anggap saja sebagai pengibur bagimu untuk hari ini. Aku akhiri panggilan teleponnya, Namjoo'ah. Sampai bertemu nanti di rumah"

Namjoo menjauhkan ponselnya dan menghela nafas pelan. Dia melihat ke arah luar jendela yang mulai gelap karena malam akan segera datang. Kegiatannya berakhir lebih cepat dari yang dia duga. Dia mengingat kembali apa yang terjadi saat pengambilan keputusan tadi untuk menentukan pemeran utama wanita. Namjoo menggelengkan kepalanya untuk tidak memikirkan hal itu lagi. Dia hanya tidak ingin rasa kesalnya terlalu lama terpendam dalam hatinya.

Tidak berapa lama kemudian, Namjoo sudah turun dari bus dan berjalan sebentar dari halte untuk bisa tiba di cafe yang dimaksud Yooa tadi. Dia masuk ke dalam dan di sambut oleh pelayan di sana. Setelah menyampaikan maksud kedatangannya, dia di arahkan ke tengah-tengah ruangan dan sudah terdapat beberapa orang yang duduk di sana. 

"A-annyeonghaseyeo...." Namjoo menyapa dan mereka membalas. Dia duduk di salah satu bangku sambil memperhatikan beberapa orang yang tidak dikenalnya itu. 

Ponselnya berbunyi tanda sebuah pesan masuk. Tanpa ragu, dia langsung mengeceknya. 

'Kau sudah pulang? Dimana kau sekarang?'

Pesan dari Minseok membuatnya menghela nafasnya pelan. Dia tidak ingin membalasnya, tapi niatnya itu diabaikannya. Akhirnya dia mengetik nama cafe itu sebelum menyapa pria lainnya yang datang ke meja itu. 

"Kita hanya perlu menunggu satu orang lagi...." Ucap seorang wanita yang sepertinya pengatur acara ini. 

Namjoo baru pertama kali datang ke pertemuan seperti ini. Dia merasa canggung dan sedikit senang dalam waktu yang bersamaan. Dia mendapati beberapa pria sedang mencuri pandang ke arahnya sejak tadi. Dia juga memperhatikan beberapa wanita yang sudah duduk sejajar dengannya. Banyak dari mereka yang mengenakan make up sedikit tebal, sementara Namjoo belum merapihkan penampilannya sebelum duduk di sana tadi. 

Setelah menunggu beberapa menit, tidak ada pria yang menempati tempat duduk kosong di depan Namjoo. Jadi wanita tadi memilih untuk memulai kegiatan dengan saling memperkenalkan diri terlebih dulu. Satu per satu wanita di sebelah Namjoo sudah melakukannya. 

Show Me Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang