BAB 10

2.8K 29 0
                                    

HAPPY READING

***

Keesokan harinya,

Jeff mencondongkan wajahnya dan lalu mengecup bibir Viola sebentar namun dalam. Beberapa betik kemudian ia lepas kecupan itu.

"Thank you, Jeff sudah di antarin pulang," ucap Viola, kini sudah berada di depan gedung apartemen taman anggrek.

"Iya, sama-sama, Sarah. Nanti saya hubungin kamu lagi."

"Iya."

Jeff sebenarnya tidak rela berpisah dari wanita ini, ia ingin bertahan lebih lama. Namun, mau tidak mau ia harus mengantar Sarah pulang ke tempat tinggalnya. Karena pagi ini mereka akan kerja. Jeff melihat jam melingkar di tangannya menunjukan pukul 06.10 menit.

Jeff melihat Viola keluar dari mobilnya, ia membuka power widow, wanita itu melambaikan tangan ke arahnya. Dan ia pun meninggalkan area tower apartemen dengan perasaan suka cita. Oh God, ia tidak menyangka bahwa pertemuannya dengan Sarah semenyenangkan ini.

Sementara di sisi lain Viola menatap kepergian Jeff, ia lalu memesan taxi online melalui ponselnya. Beberapa menit menunggu akhirnya mobil bluebird berhenti tepat di depan lobby. Viola pun masuk ke dalam, dan mobil bluebird membawanya pergi menuju kostnya yang terletak di Setiabudi.

***

Setengah jam kemudian, akhirnya Viola tiba di depan gedung kostnya. Ia terima kasih kepada driver yang sudah mengantarnya pulang. Viola membuka pintu pagar, ia melihat bangunan gedung kost berlantai lima di sana. Ia melihat jam di ponselnya menunjukan pukul 07.00.

Viola masuk ke dalam lift, karena kamar kostnya berada di lantai tiga. Ia membuka pintu kamarnya, seketika ia memandang Emi yang baru saja keluar dari kamar, wanita itu masih mengenakan pakaian tidurnya. Wanita itu menyungging senyum.

"Nginep sama si Jeff?" Tanya Emi, karena ia tahu bahwa sahabatnya itu tidak pulang ke kost kemarin setelah pertemuan dengan pria bernama Jeff.

Viola mengangguk, "Iya. Lo mau denger cerita gue, kan?"

Emily tertawa, "Iya dong, denger lo balik aja gue langsung keluar kamar."

Viola ikut tertawa, ia tahu bahwa Emi pasti penasaran apa yang terjadi antara dirinya dan Jeff. Ia melihat Emi masuk ke dalam kamarnya. Viola menghidupkan AC dan membuka gorden, agar pencahayaan masuk. Viola meletakan tasnya di meja.

"Terus, kalian ke mana aja? Jeff itu beneran CEO Tokopedio itu kan?" Tanya Emi, ia memilih duduk di sisi tempat tidur.

Viola mengangguk, "Yes, lo bener. Dia Jeff Sebastian si CEO itu. Sumpah, dia lebih ganteng aslinya dari pada di foto."

"Terus, terus."

"Mobilnya keren parah, kayak punya boss kita, pak Ray."

"Serius?"

"Iya, serius."

"Bukannya akhir-akhir ini pak Ray pakek mobil Rolls Royce yang super mahal itu."

"Bukan mobil itu, yang biasa dia pakek mobil SUV Mercedes Benz."

"Owh, gue tau. Yang warna item itu kan?"

"Iya, tapi punya si Jeff warna putih. Sumpah ya, baru kali ini gue naek mobil mahal."

"Terus, terus, doi naksir lo nggak pertama kali ketemu, secara lo all out abis," ucap Emi, ia memang mengakui kecantikan Viola.

"Naksir sih nggak tau. Kalau ngobrol ya nyambung. Ngobrolin apa aja, diskusi masalah ini, itu, terus after diner dia ngajakin gue ke pantai."

GAIRAH CINTA CEO MESUM 21+ (SELESAI)Where stories live. Discover now