HAPPY READING
***
Jeff membuka pintu rumahnya dan Viola masuk ke dalam, ia melihat rumah ini di dominasi warna putih, dengan lantai marmer yang senada, langit-langit yang tinggi, lampu Kristal berada di dalam menambah kesan megah. Sofa berwarna abu-abu berdiri dengan gagahnya di sana, di dinding utama terdapat lukisan abstrak berwarna hitam putih.
Ia mengikuti langkah Jeff menuju ruang keluarga, rumah ini tanpa sekat. Ruang keluarga yang luas menyatu dengan dapur bersih dan meja makan yang memiliki delapa kursi, dengan view kolam renang. Di dekat kolam terdapat gazebo yang terbuat dari kayu.
Ia melihat tangga melingkar menuju atas, di dekat tangga terdapat grand piano berwarna putih. Rumah inii tampak lenggang tidak ada siapa-siapa, kecuali dirinya dan Jeff.
"Rumah kamu sepi," ucap Viola.
"Ada bibi, tukang kebun, dan security."
"Mereka tinggal di sini?"
"Iya, tapi tidak tinggal di sini. Saya tempatin di belakang, seperti rumah juga, mereka masih satu keluarga tinggal di sini. Kalau malam begini ya sudah pulang, pagi mereka bekerja seperti biasa, bibi masak, adiknya tukang kebun, biasa bersihin kolam dan yang security itu suaminya," ucap Jeff menceritakan keadaan rumahnya.
"Orang tua kamu sering ke sini?" Tanya Viola.
"Kadang-kadang, tapi nggak sering," Jeff mengambil remote TV dan ia menghidupkannya, seketika TV menyala.
"Kamu mau minum?" Tanya Jeff.
"Iya, boleh."
Viola memilih duduk di sofa, ia menatap ke arah layar TV, menyangkan salah satu film, di salah satu televise Amerika Serikat yang dimiliki oleh Timer Warner. Jeff membuka kulkas mengambil beer guiness. Lalu membawanya ke ruang keluarga.
Jeff meletakan beer itu di meja, kini ia duduk di samping Viola, "Saya jarang nonton."
Viola tertawa, "Saya apa lagi, hampir nggak pernah."
Jeff menyandarkan punggungnya di kursi, ia menatap Sarah. Jujur setiap melihat Sarah ada gejolak untuk melakukan hal yang tidak seharusnya ia lakukan. Bukan menjadi rahasia umum bahwa ia suka melihat wanita berpakaian pendek dan seksi. Tapi terkadang ia juga suka melihat wanita konservatif, wanita yang mengenakan pakaian klasik dengan rok formal, kemeja putih, blezer dan sepatu hak pensil.
Namun tidak semua yang ia lihat seperti itu lalu hatinya bergejolak, dan berhasrat ingin melakukannya. Rasa itu di rasakan untuk hanya untuk orang yang ia sukai saja. Di luar sana banyak sekali wanita yang berpakaian seperti Sarah, namun ia biasa saja pengecualian Sarah.
"Sarah," ucap Jeff.
"Iya," Viola menoleh memandang Jeff.
"Boleh tanya sesuatu?"
"Apa?"
Jeff mulai berpikir, "Apa tanda paling sederhana seorang wanita menyukai pria?" Tanya Jeff penasaran.
Viola tertawa, "Kenapa?"
"Saya hanya ingin tahu."
Viola menarik nafas, "Mudah sih, kalau dia suka, wanita itu akan bersamangat bertemu kamu, terlihat antusias pada setiap obrolan yang kamu lontarkan, dan sangat berdandan saat bertemu dengan kamu, karena dia ingin menonjol di depan kamu."
Jeff menyungging senyum dan ia sudah mendapatkan jawaban yang ia inginkan dari bibi Sarah langsung.
"Berarti kamu menyukai saya?"
Viola mengerutkan dahi, ia milihat senyuman dari bibir Jeff, ia mengerti kenapa Jeff bertanya seperti itu kepadanya. Viola lalu tertawa, ia meninju bahu Jeff pelan.
YOU ARE READING
GAIRAH CINTA CEO MESUM 21+ (SELESAI)
Storie d'amoreBLURB Jeff Sebastian adalah merupakan seorang pengusaha Indonesia yang juga merupakan pendiri Tokopedio, sebuah situs web perdagangan elektronik yang penggunaanya untuk membeli barang secara daring. Dikenal karena pendiri sekaligus CEO Tokopedio. T...