BAB 20

110 11 0
                                    

Bab 20

Happy Reading

***

Jeff menatap Viola, ia menarik nafas, "Saya ingin hubungan kita seperti kemarin," gumam Jeff, itu lah yang inginkan dari Viola saat ini.

"Saya tidak peduli siapa kamu, apapun pekerjaan kamu, latar belakang kamu, saya ingin kita tetap menjalani hubungan."

Viola menarik nafas, ia menatap Jeff dengan berani, "Enggak bisa Jeff."

"Enggak bisa kenapa, Vi? Kamu apa susahnya sih, ikutin kata hati kamu dan saya."

"Saya tidak terbiasa berhubungan pria seperti kamu. Come on, kamu begini hanya penasaran saja dengan saya, makanya kamu seperti ini. Berpikirlah secara realistis. Berhubung hubungan kita terlalu dalam, maka saya menghentikannya," ucap Viola lagi.

"Kita tuh, nggak bisa sama-sama Jeff. Tolong mengertilah!"

"Saya tidak ada spesialnya untuk kamu!"

"Tolong antar saya pulang, saya masih banyak kerjaan," ucap Viola, sebelum dirinya terbakar emosi.

Jeff memperhatikan Viola cukup serius, ia sebenarnya tidak mengerti jalan pikiran Viola seperti apa. Jelas-jelas ia tidak ingin menyudahi hubungan mereka.

"Apa kamu sudah memiliki laki-laki lain?"

"Tidak ada, saya memang sedikit membatasi hubungan dengan pria. Saya main dating apps hanya keisengan saja."

"Kamu harusnya sudah tahu kenapa saya harus mundur dari hidup kamu."

"Jadi begitu alasannya."

"Apa tidur dengan saya itu iseng juga?" Tanya Jeff.

Viola menarik nafas, ia sebenarnya bingung akan berkata apa, seketika bibirnya kelu. Mereka saling berpandangan beberapa detik. Jeff menyungging senyum, ia tidak akan bertanya lebih lanjut, karena ia sudah menemukan jawabannya.

Jeff meraih cangkirnya dan ia menyesap kopi itu secara perlahan, ia memandang Viola sekali lagi,

"Saya tidak perlu jawaban kamu," gumam Jeff karena ia sudah mengerti.

Jeff beranjak dari duduknya, "Saya akan antar kamu pulang," ucap Jeff lagi.

Viola juga beranjak dari duduknya, ia melirik jam melingkar di tangannya menunjukan pukul 14.30 menit. Ia harus segera pulang, karena jantungnya sulit diajak kompromi jika terlalu dekat dengan Jeff. Viola mengikuti langkah Jeff menuju pelataran mobil. Ia melihat Jeff membukakan pintu untuknya.

Ia mendaratkan pantatnya di kursi, ia tidak lupa memasang sabuk pengaman. Ia tidak mengerti kenapa ia seperti ini. Harusnya ia bersyukur bahwa Jeff ingin bersamanya, tidak memandang latar belakang dan kedudukan social. Namun ada sesuatu yang masih menahannya untuk bersama.

Semenit kemudian mobil meninggalkan area coffe shop. Jeff memanuver mobilnya, ia memperhatikan mobil dan motor di hadapannya. Ia melirik Viola yang hanya diam. Jeff bersandar, ia tidak mengerti bagaimana harus memulai hubungan ini kembali.

Viola tahu bahwa patah hati itu wajar, suatu hubungan itu tidak akan berjalan lurus-lurus saja, pasti ada naik turun. Namun hubungannya dengan Jeff, bukan sepasang kekasih, kenyataanya mereka baru kenal. Ia teringat bahwa Jeff mengatakan bahwa unconditional love, menyukai apa adanya.

Segala sesuatu yang berhubungan dengan pasangan pasti membutuh kan alasan. Munafik sekali jika tanpa alasan. Alasan tersebutlah yang mendatangkan perasaan. Yang ia pikirkan saat ini adalah mensinkronkan antara otak dan batin. Di mana ia harus nyaman dengan keadaan. Jujur saat in ia perlu support system terbaik untuk menjalani ini semua.

GAIRAH CINTA CEO MESUM 21+ (SELESAI)Where stories live. Discover now