BAB 19

182 14 1
                                    

HAPPY READING

***

Viola memandang Jeff sedang memanuver mobil, ia hanya diam membiarkan Jeff berkonsentrasi penuh untuk membawa mobil. Meskipun tidak ada kemacetan namun tetap saja masih banyak mobil dan motor berlalu lalang di hadapan mereka. Ia melihat Jeff terlihat waspada memastikan cukup jarak, ia melihat Jeff bersandar di kursi dengan postur tubuh menyandar dengan santai pada kursi, dan tangan kanan menggenggam setir, tangan kiri meristirahat di perseling.

Jeff mengulurkan tangannya menghidupkan audio, ia melirik Viola menatap ke arah jendela. Wanita itu hanya diam ia membiarkan Viola dengan pikirannya. Sepanjang perjalan mereka hanya diam sibuk dengan pikiran masing-masing. Mereka mendengar lagu dari suara audio.

Viola menoleh ke samping, menatap Jeff, "Kita mau ke mana?" Tanya Viola.

"Menurut kamu enaknya ke mana? Ke hotel atau ke rumah saya," Tanya Jeff.

"Jeff, ini jam kerja saya. Saya harus kerja, banyak sekali kerjaan yang harus saya selesaikan. Kalau kamu minta penjelasan, saya bisa jelasin di sini."

Jeff menghentikan mobilnya coffee shop, One Fifteenth coffee Kemang. Jeff memarkikan mobilnya di plataran. Ia membuka sabuk pengaman begitu juga dengan Jeff yang sudah keluar dari mobil. Viola menarik nafas, melihat Jeff sudah berada di depan pintu. Pria itu membuka pintu mobil untuknya dan mengikuti langkah Jeff masuk ke dalam.

Viola mengedarkan pandangan kesegala penjuru ruangan. Jujur ia pertama kalinya ke sini. Coffee shop ini seperti café kekinian, dan lumayan terkenal di telinganya. Letaknya di pinggir jalan setelah LPPI. Tempatnya bagus, desainnya minimalis dan tidak terlalu banyak dekorasi. Poin plusnya di sini sangat homey dengan sentuhan romantis.

Viola mengikuti langkah Jeff masuk ke dalam, mereka menuju counter, menatap barista memberi sambutan hangat kepada mereka.

"Jeff ...!"

Otomatis Jeff menoleh ke samping, ia memandang seorang pria mengenakan kemeja hitam dengan lengan tergulung hingga siku. Viola juga turut memperhatikan pria yang menyapa Jeff di sana, pria itu sekilas mirip Jeff, dia memiliki rahang tegas, hidung mancung dan matanya tajam. Membawa paperbag berwarna coklat bertulisan One Fifteenth coffee Kemang. Pria itu mendekati mereka.

"Siapa?" Tanya Viola penasaran.

"Steven, saudara saya."

Viola menyadari bahwa kedua pria itu memiliki kemiripan dari wajahnya, ia memandang Jeff lagi.

"Adik kamu?"

"Iya."

Steven menatap wanita mengenakan pakaian kerja di samping Jeff, dengan lanyard menggantung di leher. Ia yakin wanita itu seorang karyawan. Jujur ia speechlees melihat Jeff bersama seorang wanita di sana, karena sejujurnya Jeff jarang sekali berkeliaran dengan wanita di siang hari begini. Kini ia berada di hadapan Jeff, ia memperhatikan setruktur wajah wanita itu, ia akui bahwa wanita itu sangat manis.

"Sendiri aja?" Tanya Jeff kepada Steven.

"Iya, beli kopi, kebetulan habis operasi," ucap Steven.

Jeff menarik nafas ia menatap Viola, "Viola, ini adik saya, namanya Steven, dia dokter spesialis bedah jantung, di rumah sakit Medistra Jakarta," ucap Jeff memperkenalkan Steven dengan Viola.

Steven mengulurkan tangannya ke arah wanita cantik itu, "Saya Steven."

Viola membalas uluran tangan pria itu, "Viola," ucap Viola, ia tidak menyangka bahwa Jeff memiliki adik seorang dokter spesialis super tampan seperti ini.

"Senang berkenalan dengan anda," ucap Steven, sedetik kemudiann ia melepaskan tangan wanita itu.

"Pacar?" Tanya Steven kepada Jeff.

GAIRAH CINTA CEO MESUM 21+ (SELESAI)Where stories live. Discover now