Sekesal apapun sekarang ini, tetap saja rasa penasaran ku akan apa yg ingin dikatakan Alfa mengalahkannya. Dengan kesal aku berjalan lebih dahulu, diikuti Alfa yg ada dibelakang.
"Alfa ... Jaga batasanmu !! Ingat siapa dirimu "
Langkah kakiku terhenti mendengar kalimat Ayah, bahkan seisi ruangan ini menjadi sunyi hanya karena kalimat Ayah yg sarat dengan nada dingin. Aku berbalik, menatap Alfa yg mematung, detik berikutnya Alfa mengangguk, mengiyakan kata kata Ayah yg menatapnya tajam.
"Anda tidak perlu khawatir Pak !!"
Alfa mendorong bahuku pelan, menyuruhku untuk terus berjalan.
Lagi dan lagi aku dibuat tidak mengerti dengan Alfa ini, dan Ayah tadi, batasan apa yg tidak boleh dilanggar Alfa.
"Alfa ??" Aku meraih lengannya, menghentikannya untuk berjalan, Kemabli aku harus menerima tatapan heran dari beberapa orang yg melintas." Kamu nggak apa apa !"
Tidak menjawab, Alfa meraih tanganku yang ada di lengannya, bukan untuk melepaskan tapi untuk menggenggamnya, kembali dia berjalan menjauh.
Dan baru kusadari jika dia membawaku kembali keruangannya.Reflek, mataku tertuju pada foto yg ada disamping tempat tidur, foto yg terus menerus menghantui pikiranku. Seperti mengerti, menarikku agar tidak melihatnya, menyuruhku untuk duduk di sofa depan televisi.
"Kamu sudah tahu pekerjaan Ayahmu ??" Aku mengangguk, Alfa duduk disampingku, menatapku lekat lekat,"berarti kamu tahu siapa aku ??" Dan kembali hanya anggukan yg kuberikan." Berarti kamu paham, antara aku dan kamu itu berbeda Ning !!"
Sakit tapi tak berdarah, mungkin itu peribahasa yg tepat untukku sekarang. Sebisa mungkin aku mengulas senyum, aku tidak ingin terlihat menyedihkan untuknya, aku memang terang terangan mengatakan jika aku menaruh hati padanya tapi bukan berarti dia bisa melihatku menyedihkan dengan perasaanku ini.
"Lalu .. bukannya sejak awal kita memang hanya dua orang yg tidak saling mengenal ?? lalu kenapa kamu nggak ngasih kesempatan buat aku ngenalin kamu Al"
Alfa terdiam , aku meraih dagunya, memintanya agar melihatku, mata hitam jernih itu seakan magnet yg menarikku untuk tenggelam didalamnya, jika Bara bertanya apa aku tertarik atau terjatuh pada Laki laki didepanku ini, maka sekarang aku mendapat jawabannya,
" aku mencintaimu !!"
Alfa langsung berdiri mendengarku barusan, terlihat jelas jika dia terkejut dengan hal yg baru saja kukatakan, berulang kali dia hanya mengumpat sambil berjalan mondar-mandir didepanku. Raut frustasi tergambar jelas diwajahnya. Aku hanya diam memperhatikan tingkah anehnya itu, aku juga ingin tahu bagaimana responnya dan aku menunggu untuk itu.
Tidak peduli bagaimana tanggapan, yg jelas, pertanyaan untuk diriku sendiri belakangan ini terjawab sudah. Dan aku lega sudah membuat hatiku sendiri tidak bertanya tanya.