Pamer Brondong

7.3K 538 20
                                    

"Bening !! Bening !!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bening !! Bening !!"

Perlahan aku membuka mataku yg masih sangat berat, panggilan yg tak kunjung berhenti dan guncangan ditubuh ku yg melebihi gempa bumi benar benar sukses membuatku terseret keluar dari alam mimpi.

Nyaris saja aku menyemprot orang yg berani membangunkan ku dengan kata kata mutiara jika saja aku tidak melihat siapa pelakunya.

Nyaliku langsung menciut saat melihat betapa garangnya Mamaku sekarang ini, tubuhnya yg kecil kini bahkan terlihat mengerikan saat beliau berkacak pinggang memelototi ku.

"Terus saja bergadang ngerjain urusan kantor sampai nggak tidur, biar bangun kesiangan, biar nggak beribadah, sekalian Ayah sama Mama tinggalin kamu ke Surga, biar kamu  di Neraka sendirian, matahari udah mau keluar dan kamu masih ngerem dikamar !!"

Aku langsung meloncat turun dari ranjang mendengar kalimat horor Mama, benar-benar kalimat yg sejak dulu diucapkan Mama untuk menakut-nakuti ku masih sangat mempan sampai sekarang, setelah sekian lama aku tidak pernah mendengar kalimat mengerikan itu kini aku kembali mendengarnya, salahkan Daniel justru malah mengemailku dengan setumpuk hal dihari Minggu malam yg musti kuperiksa satu satu, membuat ku bertanya-tanya kenapa dia tidak memberi tahuku sekalian waktu di Cafe.

Dan parahnya, pagi ini dia ingin aku sudah mengirimkan kembali semua file yg sudah kurevisi padanya lagi.
Lihat saja, aku akan meminta imbalan telah merepotkan ku semalaman tadi.

Dengan muka kusut dan sebal karena perlakuan Mama aku menuruni tangga menuju ruang makan, dan demi apa di meja makan sudah penuh dengan para gadun yg numpang makan dirumahnya, setelah berabad abad mereka tidak pernah nongol dan mereka kembali lagi.

Pakde Edo, dan dua Pakde kembar Favorit ku, Pakde Ares dan Pakde Resa, dan satu lagi Pakde Favorit ku, Pakde Iyar dan Anaknya yg super menyebalkan, Bara.
Meja makan yg biasanya tenang kini kembali menjadi ricuh, nasib jika rumahku ini seperti menjadi tempat singgah para Pakde Angkat ku inj.

Melihat ku yg lesu, Pakde Iyar langsung menghampiriku, laki laki tua berkacamata ini memelukku sekilas kemudian merangkul ku menuju meja makan.

"Mukanya udah jelek Ning, tolong dikondisikan !!"

Aku mendengus sebal mendengar kalimat sapaan Pakdeku yg sungguh luar biasa ini, lihatlah bahkan satu meja yg berisi laki laki tua ini sudah tertawa terbahak-bahak mendengar nya.

"Perasaan dulu si Zaki sama Lo katanya pengen punya anak banyak Yar, kenapa juga pada punya sebiji !!"

Bara dan Aku langsung melihat salah satu Pakde Kembar itu, mulutnya itu lho, dibilang sebiji,dikira apaan kita ini.

Karena jika dipikir keluarga ku ini memang aneh, Papa Sagara, Papanya Abang Sam juga cuma anak satu dari Mama, kemudian Ayahku yg cuma punya aku dan pakde Iyar yg cuma punya anak Bara,. keluarga kami itu kenapa ??

Bening Hamzah (Tersedia Di Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang