Malam sunyi hanya ditemani alunan suara jangkrik. Gue jalan pelan sambil menenteng sebuah tas plastik berisi makanan. Deadline yang membuat gue harus pulang larut. Gue nyesel milih jalan ini, karena daritadi gue ngerasa hawa dingin menusuk sampai bulu kuduk gue berdiri. Dan bodohnya, gue baru inget sekarang malem Jumat.
Dari jauh gue melihat seorang perempuan duduk meringkuk. Terdengar suara isakannya buat gue takut. Gimana nggak, kenapa juga harus nangis di daerah seperti ini. Berusaha pura-pura nggak lihat, tapi sepertinya percuma. Dia sadar akan kehadiran gue. Perempuan itu mendongakkan kepalanya. Awalnya hanya menunjukkan senyum sedih, lama-kelamaan dia menunjukkan senyum yang paling menakutkan. Gue mundur perlahan saat dia tiba-tiba berdiri dan berjalan mendekat. Demi kerang ajaib gue takut. Mendingan gue mati dibunuh daripada mati karena hantu. Gila aja, mau taruh mana muka ganteng gue.
Gue yang dari tadi nutup mata mendengar teriakan yang berasal dari perempuan tadi. Penasaran apa yang terjadi, perlahan gue membuka mata. Seorang gadis muda berhasil membuat wanita tadi pergi. Gue berhutang banyak kepadanya.
“Thanks ya.”
Gadis itu diam. Bahkan noleh aja nggak. Gue mencoba menepuk pundaknya, gue kaget dengan apa yang barusan gue lakukan. Apa gue harus berhutang budi ke dia?
“Jangan takut, aku nggak mau bikin kamu celaka kaya dia.”
Berniat meninggalkannya, ucapannya membuat gue mengurungkan niat.
“Tapi aku mau minta bantuan ke kamu.”
Dari sini lah kehidupan gue yang awalnya biasa menjadi luar biasa. Kemana-mana sama dia, bahkan harus tinggal bareng.
***
Kang Minhee as Semesta Adhitama
Ahn Yujin as Kirana Larasati
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 40 days, kang minhee
Fanfic[ bahasa ] ( P R O D U C E X 1 0 1 - S E R I E S ) Terkadang Semesta mengajak bermain-main dengannya hingga lupa ada takdir yang sudah memasang garis waktunya. © rosethctic, 2019