Part 22

643 45 5
                                    

"You have left so many scars, please stop making this heart break."

______________________________________

Ferel POV

Sudah pukul 09.00, Ferel belum juga menemukan Angel, dia sangat menyesal atas kejadian kemaren, dia pikir, kata-katanya yang dia ucapkan terlalu kasar jadi, dia berniat untuk meminta maaf kepada Angel.

Dia sadar, kalau dia memang benar-benar sayang sama Angel, dia harus relain Angel bersama lelaki lain, meskipun kenyataan nya dia sama sekali nggak rela, tapi itu semua demi kebahagiaan Angel.

Ferel pun hendak melangkahkan kaki nya ke kelas Angel namun, tiba-tiba ponsel nya berdering...

Nathan?. Batin nya bingung.

"Iya hallo, kenapa nath?."

"Hallo rel, gue minta lo kerumah Angel sekarang, dia pingsan, ntar gue susul."

"Okegue kesana sekarang."

"Iya, thanks, rel."

Tutt...

Mendengar kabar bahwa Angel pingsan, Ferel langsung bergegas ke kelas untuk mengambil tas dan dia harus segera sampai di rumah Angel.

"Rel, darimana aja lo?" tanya Reno. Ferel bukannya langsung menjawab pertanyaan sahabat nya itu melainkan, dia langsung mengambil tas dengan cepat dan keluar kelas dengan tergesa-gesa.

"Dih, kenapa tuh bocah?" timpal Raka yang heran dan bingung dengan tingkah Ferel.

"Maybe, ada urusan penting." balas Reno.

______________________________________

Cuma butuh waktu 15 menit untuk Ferel sampai dirumah Angel, bukan karena jarak rumah Angel dan sekolahan dekat, melainkan karena Ferel mengendarai motor nya dengan kecepatan diatas rata-rata. Dia tidak peduli bahaya yang mungkin saja dia dapatkan. Untuk saat ini, keadaan Angel yang lebih penting.

"Angel...." Ferel langsung masuk kerumah Angel dengan tergesa-gesa, tidak mengucapkan salam permisi dahulu melainkan nama Angel yang langsung terucap.

Ferel langsung menaiki tangga lalu menuju kamar Angel.

Sesampainya di kamar Angel, Ferel langsung panik melihat Angel tak sadarkan diri dan juga suhu badan nya sangat panas.

"Bi Inem, Angel kenapa? Kok bisa kaya gini?" tanya Ferel.

"Tadi malem non Angel, habis kehujanan, Den" balas Bi Inem masih dengan wajah paniknya.

"Yaudah, Ferel mau bawa Angel ke rumah sakit, bibi yang tenang ya" Ferel mencoba menenangkan Bi Inem, Ferel tau, Bi Inem sangat menyayangi Angel, begitu pula dirinya.

Ferel pun mengendong Angel, di tatapnya wajah Angel yang begitu cantik dan polos, wajah yang selalu menghiasi pikiran nya akhir-akhir ini, wajah yang mampu membuat Ferel merasakan apa itu rindu.

I'm FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang