Part 23

1K 40 6
                                    


Hening.
Suasana didalam ruangan Rumah Sakit yang didalamnya terdapat dua lelaki dan satu perempuan, mereka sama-sama diam. Cangung, mungkin.
Padahal didalam batin dua laki-laki tersebut, mereka ingin mengatakan banyak hal, menanyakan keadaan perempuan didepan nya ini. Tetapi, melihat sang perempuan hanya diam saja, mereka jadi mengurungkan niatnya.

"Uhuk...uhuk... " sebenarnya tengorokan Angel biasa-biasa saja, tapi dia pura-pura batuk untuk memecah keheningan diruangan itu.

"Angel, lo gakpapa kan?" tanya Nathan tampak khawatir.

"Mau gue ambilin minum?" Ferel ikut bertanya.

"Hem..." Angel hanya berdeham. Disusul Ferel yang sudah memberikan segelas air putih untuk Angel. Dan Angel pun langsung meminumnya.

"Kalian pulang aja, gue gakpapa" kata Angel.

"Gak!" kata Nathan dan Ferel hampir bersamaan.
Angel pun menyerngitkan dahinya, bingung, kenapa manusia didepan nya ini tidak mau pulang. Terlebih lagi Ferel, mereka kan udah putus. Kenapa Ferel masih peduli sama Angel.

"Mendingan lo aja yang pulang" kata Nathan sambil melirik Ferel.

"Lo aja lah, gue kan pacarnya!" balas Ferel tak mau kalah.

What? Pacar? Bukannya, gue dan Ferel sudah putus. Terlebih lagi, memang Ferel sendiri yang memutuskan gue. Terus,ini apa? Batin Angel bingung.

"Lo pulang aja, bukan nya kita udah putus!" balas Angel sambil menatap Ferel sengit.

What? Mereka berdua putus? Kesempatan gue nih. Batin Nathan sambil cengar-cengir tidak jelas. Nathan tidak tau, kenapa dia bisa sebahagia ini melihat Angel sudah putus dengan Ferel. Bukannya dia sudah memliki Intan, pacarnya. Entahlah, yang jelas Nathan merasa ini adalah kabar yang baik. Kabar yang membuat hatinya berbunga-bunga.

"Dan lo, ngapain senyum-senyum gak jelas, dan kenapa masih pake baju rumah sakit, lo kabur dari Rumah Sakit?" Angel bertanya kepada Nathan, pasalnya manusia didepan nya ini sudah seperti orang gila yang baru saja kabur daru RSJ.

"Hahaha... ngakak gue, udah sana balik ke habitat, lo !" Ferel menertawai Nathan habis-habisan.

"Diem, lo!" Nathan melirik Ferel dengan tajam. Untuk saat ini Nathan benar-benar menyesal, tau kaya gini, mending tadi dia tidak menghubungi curut satu ini. Bukannya terimakasih malah ngrusak suasana saja.

"Udah, kalian pulang aja!" perintah Angel sekali lagi.

"Sebagai pacar yang baik, gue sih mau nungguin, lo" jawab Ferel dengan PD-nya.

"Sebagai sahabat yang baik, gue bakalan tetep disini buat jagain, lo" Nathan ikut menjawab.

Angel benar-benar bingung, kenapa manusia didepan nya ini sangat menyebalkan. Bukannya Angel tidak mau di temani. Tapi, saat ini Angel benar-benar ingin sendiri. Tapi, apa boleh buat, dua curut ini ngotot tidak mau pergi. Mau tidak mau, terima tidak terima, ya Angel memang harus menerimanya.

"Nathan, pinjem HP, lo" niatnya Angel akan mengabari dua sahabat nya untuk kesini. Pikirnya lebih baik di temani dua sahabat nya itu daripada ditemani dua lelaki yang saat ini berada didepan Angel.

"Hallo... Kenapa Nath?" suara perempuan di seberang sana. Ya, itu suara Bella.

"Gue Angel, lo kesini sekarang ya, alamatnya gue kirim lewat chat nanti" jawab Angel.

I'm FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang