CHAPTER 15 [ Sebenci itukah? ]

14 2 0
                                    


Rendra sudah bertengger di atas motor sport putihnya tepat di depan gerbang rumah Kinal malam ini. Mang Saswi membuka pintu gerbang dan mempersilahkannya untuk masuk ke dalam.

Cowok itu duduk di depan pos satpam bersama Mang Saswi dan Mang Asep, sementara Mang Ojo tengah ke dapur untuk mengambil kopi.

“Mas Rendra kesini nyari neng Kinalkan, kok ngga masuk saja mas?”, tanya Mang Asep membuka bungkusan plastik berisi gorengan yang baru dibelinya tadi dari tukang gorengan di depan pintu masuk perumahan.

“Ngga apa-apa Mang, saya disini saja. Lagian saya juga ngga janjian sama Kinal.”, jawabnya.
Mang Ojo keluar membawa empat gelas kopi dan satu piring kosong yang akan digunakan untuk meletakkan gorengan yang baru dibeli mang Asep.

“Silahkan mas disambi.”, ucap Mang Saswi meraih gelas kopi di nampan. “Terima kasih, mang.”, ucapnya seraya ikut meraih gelas kopi itu.

Tak lama kemudian Kinal keluar dari rumah dan berjalan menuju pos satpam untuk meminta kunci mobil pada Mang Asep, sontak ia heran mengapa Rendra ada disini mengobrol bersama sopir dan satpam rumahnya.

“Loh, Rendra kok kamu di sini, ngapain?”, tanyanya kemudian. “Kenapa, ngga boleh? Kamu sendiri mau kemana?”

Rendra bertanya begitu santainya seraya memasukkan potongan pisang goreng terakhir ke dalam mulutnya. “Ngga sih. Aku mau ke rumah Reno.”
“Kalau gitu aku antar.”, bangkit dari tempat duduk dan meraih jaket kulit berwarna coklat yang disampirkannya di bangku depan pos.

“Nah neng bener tuh, sama mas Rendra saja perginya.”, tambah mang Saswi. “Ok.”, jawab Kinal cepat. Tiga orang pegawai Surya hanya tersenyum sesekali saling berbisik.
Kinal pun segera naik ke atas motor Rendra. "Kangen deh naik motor metik sama kamu, Ren.", celetuk Kinal meletakkan kedua tangannya di pundak Rendra.

"Sayangnya aku ngga punya motor metik, Nal.", tawa Rendra membalas ucapan Kinal.

💎💎💎

Sebenarnya kedatangan Rendra ke rumah Kinal bukanlah suatu kebetulan, selepas magrib Reno mengirim pesan pada Rendra, ia menanyakan apakah benar bahwa sore tadi Rendra dan Kinal ikut makan di kafe bersama Arjuna dan Syifa. Reno khawatir akan keadaan Kinal bila teman-teman kelasnya mem-bully gadis itu karena bergaul dengan Arjuna dan Syifa. Pasalnya anak-anak kelas mereka sangat sensitif pada hal-hal yang berkaitan dengan Arjuna ataupun Syifa.

Pemikiran Reno sama halnya dengan Rendra sekarang, mungkin kafe yang mereka datangi sudah cukup jauh dari sekolah tapi hal itu tidak menutup kemungkinan bila salah satu siswa SMA Cakrabuana melihat mereka sore tadi. Apalagi hal ini berkaitan tentang mereka bertiga yang dulunya selalu menjadi bahan obrolan siswa-siswi SMA Cakrabuana.

Rendra tak ingin Kinal menjadi bahan bully-an teman sekelasnya dulu di Cakrabuana. Maka dari itu ia sengaja datang ke rumah Kinal agar ia bisa pergi bersamanya dan meredam emosi teman-temannya.

Sepanjang perjalanan Kinal hanya diam, tak seperti biasanya bila ia membonceng Rendra. Ia pun seolah tengah menjauhi Rendra karena tak enak pada Arjuna pacarnya. Begitu pula Rendra yang sempat berpikir akan menjauhi Kinal, namun sepertinya hal ini terlalu sulit bagi Rendra hingga ia memutuskan untuk menjaga Kinal dari kejauhan. Seperti yang Nathalie minta pada cowok itu untuk menjaga putrinya, meski Nathalie tak memintanya pun Rendra pasti akan menjaga gadis itu. Karena ia merasa kini perasaannya pada Kinal berbeda.

💎💎💎

Rendra mematikan motornya ketika mereka sampai di halaman rumah Reno yang sekarang sudah dipenuhi berbagai macam merek motor bagaikan sebuah deler motor..

The Treason love "Ketika Cinta Tak Selamanya Tulus"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang