Ruangan lembab,rendah pencahayaan,hanya bunyi dari sebuah mesin berbentuk kubus yang terdengar di ruangan persegi yang cukup luas ini,namun hanya ada dua orang didalamnya.Yang satu berdiri diam dengan wajah sendunya menatap sedih pada orang yang satunya yang sedang terlelap diatas ranjang yang tidak diketahui pasti kapan ia akan bangun.
Tangannya terangkat menggenggam tangan wanita yang terbaring itu,dingin dan lemas,tangan wanita itu terasa begitu.Lelaki itu mengusap tangan yang ia genggam itu,matanya mulai panas dan memerah,tapi ia tak ingin menangis,tidak!
Taehyung,lelaki itu membungkukkan tubuhnya lalu mencium tangan dingin itu,menghirup aroma dari tangan yang tak pernah bisa ia genggam dengan benar sewaktu wanita itu masih sehat.
Taehyung berhenti mencium tangan itu lalu mendekatkan wajahnya pada wajah wanita yang saat ini sangat pucat tapi bagi Taehyung tetaplah cantik,hanya wanita dihadapannya ini yg paling cantik baginya.
Taehyung menyelipkan anak rambut si wanita kebelakang telinga wanita itu dan mengusap pucuk kepalanya.
"Maaf waktu itu aku pengecut.Kali ini aku tak akan bersembunyi lagi dan tak akan pernah merelakanmu lagi."setelah mengucapkannya Taehyung mencium kening sang wanita dengan tulus.
•
•
•"Huffttt..."
Entah sudah yang keberapa kalinya Lisa membuang nafas kasarnya karena bosan,ia baru saja melempar sebuah majalah dengan kesal,dan lihat kelantai, banyak buku berserakan disana dan disini tapi dari semua buku itu jika kalian cari kalian hanya akan menemukan sebuah komik dan majalah atau jika beruntung kumpulan cerita pendek.
Bayangkan saja!sudah 4 jam Lisa menunggu disini nungguin Jungkook yang masih asik sama kerjaannya dan liat dia sekarang malah cengengesan tahu Lisa kesal.
"Jangan Cengengesan,dasar kau maniak kerja!"celoteh Lisa cemberut melipat tangan didepan dada.
Dengan masih menatap komputer Jungkook terkekeh.
"Ya,aku kan melakukan ini demi mu juga,dan juga demi ayahmu agar merestui kami hahaha"Jungkook tertawa renyah.
"Tidak usah ketawa!"bentak Lisa.
Dan Jungkook menuruti,lalu kembali fokus atau lebih tepatnya pura-pura fokus.
Lisa memajukan bibir bawahnya,ia bangun lalu menghampiri Jungkook dan memeluk lengan Jungkook dengan manja.
"Hmmm Jungkook-ahh ayo kita jalannn,aku ingin bermain denganmuu!"ucap Lisa manja dengan aegyonya.
Jungkook menghentikan kegiatannya dan menoleh,menatap Lisa yang sudah memasang wajah senang.
"Ya!kau sangat tidak pantas beraegyo,jangan lakukan itu lagi!"ucap Jungkook yang langsung mendapat pukulan bertubi-tubi pada dadanya.
"Iiiiiiihhhh nyebeliiiinnn!!"Lisa terus memukuli Jungkook dan Jungkook berusaha menghentikan Lisa sambil terkekeh,namun karena pukulan Lisa yang tidak terkendali pukulan itu mengenai mata Jungkook.
"Aakkkkhh!"
Lisa seketika menghentikan pukulannya dan panik ia segera memeriksa mata kiri Jungkook yang masih Jungkook tutupi dengaan tangan Jungkook.
"Jungkook,kau tidak apa kan?"tanya Lisa khawatir wajahnya sudah memelas.
"Sini aku lihat."
Si Jungkook malah ngehindar sambil teriak kenceng padahal Lisa baru aja sedetik nyentuh tangan Jungkook,hampir kerasa gak nyentuh malah.
"Ah miaann."rengek Lisa
"Awhh sakit banget lisaaa"ringis Jungkook terdengar ingin menangis.
"Jungkook ahh sini biar aku lihaaat."rengek Lisa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You And Her
FanfictionJungkook dalam hidupnya baru kali ini ia merasa menjadi manusia serakah. • • • • • • • Baca aja ya guyss!