Esoknya aku mendengar kabarnya bunuh diri.Kami bertiga menangis tersedu-sedu.Walauku pikir aku membencinya,rasa yang sesungguhnya ternyata muncul saat seseorang benar-benar pergi.Entah apa yang dipikirkan appa,aku tak pernah bisa mengerti yang ia pikirkan.Setelah mengetahui hal kemarin,kenapa ia tidak berfikir untuk memulai semua dari awal dan membuat kebahagiaan bersama kami setelah ia keluar dari penjara.Kenapa?
×××
Saat itu,hari-hari terus berlalu begitu saja.Kami bertiga dalam kesakitan luar biasa,tapi kami tetap menjalani hidup,mengubur rasa sakit itu dalam-dalam.Merupakan suatu penghiburan Chaeyoung hadir dalam keluarga kami,gadis itu selalu berkunjung kerumah dan menghibur kami semua.
Seiring waktu berjalan,penyembuhan luka dihati berjalan dengan sendirinya.
Aku banyak menghabiskan waktu disekolah dengan Taehyung dan Chaeyoung.Meski aku orangnya agak kaku tapi mereka selalu ada untukku.Dirumah aku menghabiskan waktu bersama eomma,Taehyung,dan juga terkadang Chaeyoung ikut bergabung.Sebisa mungkin kami selalu bersama dan saling menguatkan,terutama aku,eomma dan hyung.
Kami tak bisa membiarkan kesedihan dan luka kembali mengisi waktu kami,jadi kami yang harus saling mengisi.
Saat itu aku hanya memohon agar tak akan ada luka lagi...
Tapi nyatanya...
Apa yang tidak diharapkan justru terjadi.Kami terluka lagi.
Dimasa SMA adalah masa pahit yang kemudian menjadi manis karena kehadiran Chaeyoung.Sejak dibawah hujan kala sore itu aku jatuh cinta padanya.Meskipun aku terus menyembunyikan perasaan itu,aku gak bisa menyembunyikannya lebih lama lagi,tepat di hari kelulusan Taehyung aku menembaknya dan ia dengan senang menerimaku.
Dimasa kuliah masa manis itu berubah menjadi pahit lagi.Waktu itu ketika umur kami 20 tahun,kami masih kuliah semester 3 tapi aku sudah melamarnya,hari itu moment terbahagia dalam hidupku,ketika dia mengatakan 'ya'. Seminggu kemudian kami pergi untuk membeli cincin tunangan dan juga cincin untuk menikah,kami sudah membicarakannya dengan keluarga dan keluarga kami memutuskan untuk bertunangan lebih dulu dan menikah setelah lulus kuliah.
Kami tak menentang,kami tetap senang dan berseri-seri setiap harinya menanti hari demi hari dengan tak sabar ,biar bagaimanapun kami akan tetap bersama pada akhirnya.
Itu yang kupikirkan sebelum kejadian tak terduga itu terjadi.
Kedua tangan itu saling terpaut dengan senyum yang terus mengembang,dengan melihatnya kita bisa tahu bahwa pasangan ini sedang bahagia.
"Yak Jungkook!"panggil sang gadis membuat lelakinya yang sedang menyetir itu menoleh dan membulatkan mata.
"Bukankah sudah kukatakan jangan memanggilku seperti itu lagi.Apa setelah menikah nanti kau akan tetap memanggil dengan cara seperti itu?Kau ini kan bukan preman,aish."omel Jungkook memasang wajah cemberut,sembari kembali melihat ke jalan.
Chaeyoung tersenyum jahil namun ia sendiri pun sebenarnya malu untuk mengatakan ini."Chaggiyaaa~"
Kini Jungkook yang tersipu mendengar panggilan itu."Apa?"
Chaeyoung lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Jungkook dan berbisik."Aku sangat bahagia."
Jungkook menatap Chaeyoung yang tersenyum manis,lalu ia terkekeh kemudian diikuti oleh Chaeyoung.
TIIIIIIIIIIIIIIINNNN!
Keduanya menoleh bersamaan kedepan dan membulatkan mata,sebuah mobil truk hilang kendali berada didepan jalan mereka,dengan segera Jungkook memutar setir,tapi bahkan ia pun bingung ingin mengarahkannya kemana karena truk itu berjalan tak karuan sampai pada akhirnya truk itu menabrak mobil mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You And Her
FanfictionJungkook dalam hidupnya baru kali ini ia merasa menjadi manusia serakah. • • • • • • • Baca aja ya guyss!