Prolog

120 5 2
                                    

Plaaakkk...

Seorang gadis tersungkur kelantai setelah menerima tamparan keras dari seorang lelaki yang sangat di banggakannya sedari ia kecil

Tapi kini bukan lagi bangga yang ia labelkan kepada sang ayah melainkan kebencian

Naya bangkit sambil memegang pipinya yang memerah akibat tamparan yang di berikan oleh papanya

"Ooww, sekarang papa tega ya menampar anak papa sendiri hanya karna membela wanita jalang itu" ucap naya sedikit teriak penuh penekanan  kepada sang ayah

Tiada setetes air mata pun yang di keluarkan Anaya

Surya mengepalkan tangannya menggeram karna mendengar perkataan anak nya

"Kenapa pa mau nampar naya lagi?" naya menyelipkan rambut panjang pirangnya kebelakang telinga, "ini pa tampar aja, ayo pa tampar" teriaknya karna tersulut emosi

"Udah nay mama gak papa" serga winda mama naya

"Gak bisa ma, naya gak bisa diam aja liat mama di sakiti sama siapapun termasuk orang di depan naya ini"

"Naya gak boleh ngomong gitu ke papa nak, kamu gak boleh jadi anak durhaka"

"Gak ma, naya gak papa durhaka asal mama bisa mendapat hak mama"

Seorang wanita yang hanya terdiam sambil menunduk di belakang pak surya, di hampiri naya

"Heh wanita jalang kenapa lo diam aja, seneng lo dibelain bokap gue, lo udah merasa jadi bagian dari keluarga Surya fransakti, cih najis" ucap naya dengan kebencian

"NAYA!!! Jaga ucapan mu" ucap  surya membentak

"Oh ya? Papa jaga dulu sikap papa, apakah masih pantas untuk di panggil papa?"

"NAYA!!!"

"Apa pa, mau marah? Atau mau nampar naya lagi? Heh?, naya gak nyangka papa yang selama ini naya banggakan yang naya andalkan, papa hancurkan dengan cara  begitu saja dengan menikahi dan membawa waniga ini ke dalam rumah  tanpa sepengetahuan dan seizin kami berdua, papa udah gak anggap kami ada, papa lupa kalau papa udah punya istri dan anak yang harus selalu papa jaga?"

Tes setetes air mata berhasil lolos dari  pelupuk mata naya yang sedari tadi tidak ingin di keluarkannya, dengan cepat ia menghapus dengan tangannya

"Kenapa papa diam saja? Apa mama masih kurang perhatian ke papa, kenapa pa? Naya kecewa sama papa" naya lari menaiki anak tangga menuju kamar nya

Brak..
Terdengar suara pintu yang di banting oleh naya

Surya hanya bisa memejamkan mata meresapi kata-kata yang naya keluarkan kepadanya

"Mas, jangan ambil hati perkataan naya, mungkin dia cuma kaget saja, ayo duduk dulu" ucap winda masih bersabar

Winda sudah mengetahui bahwa suaminya menikah siri dengan wanita yang bernama fika, itu pun baru tadi pagi sebelum surya membawanya kerumah mereka, tak kalah kaget nya namun winda hanya bisa bersabar menghadapi kenyataan ini

"Fika saya minta maaf atas kelakuan naya tadi"

"Iya mbak" sahut fika mengikuti winda dan surya yang duduk di sofa

________🍁🍁🍁_________

Jangan lupa baca Al-qur'an

Yuk ikutin terus kelanjutannya
Tinggalkan jejak bahwa kamu sudah membaca yaaa

Selamat membaca!!

@dityaDitaL

Luka AnayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang