chapter 5

39 4 0
                                    

"Huft"

Anaya mendengus kesal setelah pertemuannya dengan kedua sahabatnya itu, kini ia sedang berada di jalan yang sepi menuju rumahnya, nasib baik tak berpihak kepadanya ban mobilnya bocor di tengah jalan, sedangkan dirinya sama sekali tidak mengerti tentang cara mengganti ban mobil

Naya mencoba mencari ponsel nya untuk menghubungi seseorang tapi yang di dapatkannya ponselnya mati karna baterai nya habis, naya menepok jidatnya menyadari kebodohannya yang lupa mengecas ponselnya

Tiba2 ada sebuah mobil hitam berhenti di depan mobilnya namun naya tak menghiraukan itu dia masih mencoba mencari apa yang bisa membantunya

Dua orang bertubuh besar berpenampilan yang menakutkan mendekatinya, naya menyadari itu dia berusaha tidak takut dan bersikap biasa saja

"Halo neng manis" ucap preman salah satunya

"Sombong amat neng, ada yang bisa di bantu neng" ujar satu nya seraya menoel pundak naya

"Ih kalian mau apa? Mau ngerapok? Tuh ambil aja tas gue" ucap naya tetap santai

"A elah neng kita cuma mau bantu" ucapnya kembali menoel dagu naya

Dengan cepat naya menepis tangan tersebut, dan segera beralih dari tempat tersebut, namun sayang preman tersebut lebih cepat mencekal tangan anaya, naya menepis kembali

Preman tersebut tersenyum licik melihat naya, naya berusaha untuk lari namun di hadang oleh preman lainnya

"Kalian mau apa hah?" teriak anaya menunjuk preman

"Santai dong kita hanya ingin bermain-main saja ayo lah sebentar saja" kerlingan nakal preman itu berhasil mencekal tangan kiri anaya

Plaakk...

Tangan kanan anaya berhasil menapar salah satu preman itu

Preman tersebut semakin menatap naya liar, dengan geram iya menarik jilbab anaya hingga kini menampakkan rambut anaya

"Tolong, tolmhmhnmm.."

Naya tak sadarkan diri akibat obat bius yang di berikan preman tersebut

Dari kejauhan ada seorang laki-laki yang melihat hal tersebut

"Itu seperti nya aku kenal, shit dia kabur"

Fauzan melihat seorang wanita yang di geret memasuki mobil hitam sekilas ia mengenal wanita itu belum sempat ia membantu mobil hitam tersebut sudah melaju

Fauzan mengikuti kemana arah mobil itu, ternyata berhenti di depan sebuah rumah tua yang sangat kumuh, fauzan melihat mereka kembali menyeret wanita

Di dalam rumah kumuh anaya di lemparkan begitu saja di atas lantai, hingga mulai sadarkan diri merasakan sakit di punggung nya, naya meringis ia melihat 2 preman itu mendekat padanya sambil melepas bajunya

Tubuh nya masih terlalu lemas untuk melawan

Braakk

Preman itu berhasil menyobek lengan bajunya, dengan posisi tangan terikat menyebabkan naya sulit untuk bergerak

Cuih

Naya meludahi muka preman tersebut yang sudah berada tepat di depan wajaah nya

Preman tersebut terlihat semakin ganas, ia mendekat dan berhasil merobek baju anaya dan hanya menyisakan bra yang yang di kenakan

"Lepasin gue, jangan berani2 kalian sentuh gue, cih" naya berusaha melawan

"Kami akan lepaskan kamu sayang tapi setelah kita bersenang senang, hahahah" tawa licik dari preman itu mengusap lengan mulus naya, di singkirkan nya rambut halus yang menghalangi wajah anaya

"Gak akan, gue gak akan biarin lo nyentuh gue" teriak anaya

Plak..

Naya tersungkur akibat tamparan itu,"oh maaf sayang" ucap preman tersebut memegang wajah anaya, anaya berusaha menghindar ia tidak mau hal yang selama ini di jaganya di renggut begitu saja oleh preman menjijik kan itu

"Lepasin gue, tolong tolong"

Namun tubuhnya yang lemas sangat sulit untuk melawan, preman itu mendekatkan wajah nya hendak mencium anaya dan tangannya sudah berhasil melepas kaitan bra anaya, belum sempat ia mencium

Bugh..

Seseorang memukul kepala preman tersebut hingga ia tersungkur tak sadarkan diri

"Lepasin dia" ujar fauzan dengan rasa amarah

"Siapa lo, berani2 nya lo kesini, mau cari mati" tantang preman satunya dengan bengis

Bugh..

Satu pukulan melayang mengenai wajah preman itu, dengan ganas preman itu membalasnya

Bugh...

Sudut bibir fauzan sudah berdarah akibat pukulan itu, fauzan bangkit dan dengan emosi tinggi iya memberikan hantaman kepada preman itu hingga preman itu tak sadarkan diri

Segera ia menghampiri anaya dan melepaskan ikatan tangan dan kaki anaya

Anaya yang sudah lemas dan ketakutan, lalu memeluk entah siapa yang menolong nya itu, tangis nya pecah di dalam pelukan fauzan, fauzan yang kaget hanya terdiam membeku pasalnya ini pertama kalinya ia bersentuhan dengan wanita kecuali ibu dan adik nya

Tiba2 naya pingsan tak sadarkan diri di dalam pelukan fauzan lalu menahan tubuh anaya agar tak terjatuh, ia melepas jaket yang di kenakannya untuk menutupi tubuh naya yang tidak mengenakan baju, karna sudah di robek oleh preman tadi, dengan cepat fauzan mengangkat tubuh anaya dan memasukkan ke dalam mobil nya menuju rumah sakit

Sebelum nya ia berhenti di depan toko pakaian membeli baju untuk anaya, setelah membayar ia segera kembali ke dalam mobil, dan mengenakan pakaian itu kepada anaya

Sekuat tenaga fauzan menahan dirinya untuk tak bersentuhan dengan wanita yang bukan mahram nya namun kali ini ia harus mengesampingkan hal itu agar tak ada orang lain yang melihat tubuh polos anaya dan segera melajukan mobil nya ke rumah sakit

__________🍁🍁🍁________

"Nak fauzan bagaimana keadaan anaya" tanya pak surya cemas yang diikuti oleh fika di belakang nya

"Naya belum sadarkan diri pak, tubuh nya sangat lemas" jelas fauzan

"Ada yang ingin saya bicarakan kepada bapak, mari keruangan saya" lanjut fauzan

"Baik lah" surya mengikuti

Sesampainya di ruang yang serba putih dan terdapat nama Dr. Fauzan Abigael Bimajaya , surya duduk mengikuti fauzan di sebuah sofa yang terdapat di dalam ruangan

"Silahkan duduk pak" ucap fauzan sopan

"Apa yang ingin di bicarakan nak fauzan"

"Saya meminta izin untuk menikahi Anaya malam ini" ucap fauzan to the point

__________🍁🍁🍁__________

Ya ampun.... Author kaget

Hehe

Lanjut yuk

Vote dan comment kalian sangat berharga untuk ku, biar aku tambah semangat yaa

Dityaditalorenza

Luka AnayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang