Mereka berdua berada di ruang kerja Fauzan karna tiba-tiba saja ada panggilan dari pihak rumah sakit yang mengharuskannya kembali ke rumah sakit.
Naya mengotak atik ponselnya dengan sangat membosan kan karna fauzan baru saja keluar mengecek pasien yang tadi di tanganinya
Tangannya tergerak membuka aplikasi chat yang sering di gunakannya
"Beib gue bosan banget" ketik Naya di situ
"Beib?, Kalian kemana?" Ketiknya lagi
"Kenapa lu, kurang belaian ya haha" balas Gisel
"Gue bosen banget sumpah, gabut banget" curhat Anaya yang memang sedang bosan
"Laki Lo mana?" Tanya Rika
" Tau udah nikah aja masih bosan" Gisel
"Biasa pasien nya banyak"
Ceklek
Sosok Fauzan melangkah masuk mendekati Naya yang sedang asik menatap ponselnya
Naya masih asik bermain ponsel hingga dirinya tidak menyadari kalau suaminya itu sudah berdiri di samping nya
Fauza tampak mendengus melihat Naya tanpa merespon dirinya, lalu dia duduk di samping istrinya dan merebahkan dirinya dengan paha Naya sebagai bantalan
Naya hanya menunduk sekilas memastikan siapa meskipun ia sudah tau kalau itu ulah suaminya, fokusnya kembali lagi ke ponsel nya
"Sayang" panggil Fauzan yang mulai jengah karena merasa di acuhkan istrinya
"Hmm"
"Sayaaangg" panggil nya lagi dengan nada rengekan wajah nya mendongak untuk melihat istrinya "semenarik apa sih hp mu sampai mengacuhkan ku? Sini hpnya akan ku sita " ucap Fauzan lalu mengambil alih ponsel milik istrinya
"Yah kakak kok di sita sih, nanti mau hubungi dosen gimana" Rajuk Naya dengan wajah cemberut nya
"Pakai hp kakak" jawab Fauzan datar, menyembunyikan ponsel Naya kedalam saku celananya lalu memejamkan mata
Alih alih takut Naya malah menampilkan senyum jailnya
"Uluh-uluh aja yang jealous nih" ujarnya sembari memencet hidung mancung milik Fauzan, namun Fauzan sama sekali tak bergeming, dirinya masih sedikit kesal
Geram karna tidak ada respon, Naya menarik hidung suaminya hingga Fauzan tampak meringis
"Awww, sakit sayang" ucapnya memegang hidungnya
"Hihi, pisss" kekeh Naya dengan wajah menggemaskan nya
Fauzan tersenyum jahil, melihat wajah menggemaskan istrinya itu, ingin sekali iya segera mencium bibir ranumnya, tapi karena posisinya yang menyulitkan untuk bergerak mencium istrinya, muncul ide nakal nya
"Yang itu di dagu mu ada apa coba liat" lalu Naya mendekatkan wajahnya
"Ada apa sih kak" Naya tampak bingung
"Sini lebih menunduk lagi" Naya hanya menurut, dengan sigap Fauzan meraih tengkuk leher Naya dan mencium bibir nya, lalu berubah menjadi lumatan, nanya tampak kaget dengan serangan tiba-tiba nya itu tapi akhirnya ia pun membalasnya hingga kehabisan nafas, dan melepaskan pangutannya
"Pulang yuk, kita lanjut di rumah" goda Fauzan mengedipkan mata nya genit
Naya yang perlakuan seperti itu membuat wajah nya merah merona, dan memikirkan apakah dirinya sudah siap?
________✨✨✨_________
Pendek yaa
Lagi buntu gaes hihiVote biar aku tambah semangat muach
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Anaya
RandomPLEASE JADILAH PEMBACA BIJAK.. Tidak mengerti dengan segala keadaan yang seakan akan selalu tak berpihak padaku, semua melakukan apa yang mereka suka tanpa memikirkan bagaimana perasaanku, hingga ada cinta yang tanpa di sengaja bertemu, membuat hidu...