chapter 1

73 4 1
                                    


Naya duduk bersandar di balik pintu membenamkan mukanya di antara kedua lutut yang di peluknya sambil menangis sejadi jadinya sampai iya tertidur di lantai karna kecapeaan menangis meratapi nasib ia dan mamanya setelah hadir istri baru sang ayah di dalam rumah keluarga fransakti

Satu jam sudah ia tertidur di lantai naya mengerjap kan matanya yang sedikit bengkak akibat lama menangis, ia baru sadar kalau dirinya tertidur di lantai, segera iya bangun dan membersihkan dirinya ke kamar mandi, setelah selesai naya menuruni anak tangga menuju dapur, ia rasa keronggongannya sangat kering, naya langsung menuju lemari es untuk mencari apa yang di cari nya

Naya duduk di meja makan sambil meminum minumannya

"Sayang bagaimana keadaan mu nak" winda duduk di kursi sebelah naya

"Naya baik ma" sedikit tersenyum sayu

"Naya papa bisa jelaskan semuanya" surya yang ikut bergabung di meja

Jangan kan menjawab menoleh pun tidak sama sekali

"Ma naya ke kamar dulu ya, ada tugas dari dosen" naya bangkit seraya mengecup pipi kanan winda tanpa melirik sedikitpun kearah surya

Surya hanya bisa pasrah dengan apa yang dilakukan anaknya kepadanya, naya pantas marah kepada nya

________🍁🍁🍁________

"Nay lo kenapa sih dari tadi bengong aja"

"....."

"Iya, lo kenapa sih nay?"

"....."

"Nay"

"Nay"

"Anaya Gabiela fransakti!!!"

"Gila ya lo pada, bisa-bisa gue harus ke dokter THT, akibat kalian teriak di kuping gue gitu" ucap naya sambil nengusap telinganya

"Yah dia marah rik"

"Ya lagian lo gue panggil berkali kali bengong aja, cuma mainin sedotan lo doang" rika membela diri

"Hmm, gue lagi pusing tugas banyak banget" bohong naya

"Nay cerita dong sama kita" pinta gisel yang di setujui oleh rika

"Cerita apaan sih, cerita tugas yang menggunung itu, emang lo pada bisa nyelesain"

"Udah lah nay jangan bohongin kita, gue tau lo pasti ada masalah lain, secara lo kan pinter mana mungkin lo mikirin tugas, tanpa baca soal aja lo bisa ngerjain" ucap gisel sedikit dramatis

"Iya nay cerita aja, nanti pulang kuliah kita ketemuan di cafe biasa ya bentar lagi ada kelas nih" lanjut rika memberi usul

Naya bangkit dengan lesu menuju kelas yang di ikuti rika dan gisel di samping nya

Naya memang seorang mahasiswa yang sangat pintar semester 5 jurusan matematika di salah satu universitas ternama di indonesia sedangkan rika jurusan fisika dan gisel jurusan psikologi, mereka memang beda jurusan, kenapa mereka bisa akrab karna mereka memang sudah berteman sejak smp, mereka selalu melanjutkan pendidikan di sekolah atau kampus yang sama tapi mereka memang mengambil jurusan yang berbeda sesuai dengan kemauan hati mereka masing-masing

Jam kuliah terakhir pada hari ini sudah berakhir, namun kedua sahabat nya belum juga keluar dari kelasnya, naya masih menunggu di sebuah kursi panjang yang ada di taman kampus sambil mengayunkan kakinya, sesekali ia mengecek ponsel yang di genggam nya, ia bisa saja menunggu di cafe tapi tidak rasanya jika harus menunggu sendiri

Kembali ia teringat pada kejadian kemaren di rumah nya, tanpa ia minta setetes air mata berhasil lolos dari mata hazel milik nya, dengan cepat naya mengusap air mata menggunakan jari tangannya

Meskipun naya merupakan anak tunggal dari keluarga fransakti yang kaya raya, namun naya bukan lah anak manja yang segala sesuatu nya harus di lakukan oleh orang lain, bahkan semua kebutuhan pribadi nya dia tidak mau di bantu orang lain kecuali ia sudah begitu kerepotan

Seperti membersihkan kamar, mencuci baju, setrika baju dan banyak lainnya yang merupakan kebutuhan pribadinya

__________🍁🍁🍁_________

Cafe...

"Nay melamun aja dari tadi, lo kenapa sih?" tanya gisel menyelidik

"Nayaaaaaa!!!, buset dah ni anak kesambet pocong bisu kali ya tadi"

"Woo enak aja lu" naya tak terima melempar gumpalan tisu ke muka gisel

"Ya lagian lo gak biasanya diam-diam bae"

"Haaah" desah panjang frustasi keluar dari mulut anaya. "Gue lagi ada masalah sama bokap gue" ucapnya sedikit malas

"Tumben banget, biasanya lo ama bokap lo udah kayak amplop sama perangko, nempel mulu, sampe-sampe nyokap lo kelewatan" rika sambil membayangkan betapa romantis nya antara anak dan ayah tersebut

"Itu dulu, sekarang semuanya berubah sejak ada orang baru datang kerumah tanpa permisi" ucap naya sendu

"Maksud lo?" ucap kedua sahabatnya serentak

"Dih kompak amat" ucap naya terkekeh

"Kita serius bandeng presto" geram gisel "maksudnya orang baru itu gimana? Ada pembantu baru? Atau supir baru? Emm atau lo di jodohin sama bokap lo?" mata rika menyipit curiga kepada naya dan diangguki oleh gisel tanda menyetujui perkataan rika dan mengikuti gaya gisel dengan menyipitkan matanya

"Behh, santai dong, gue berasa jadi buronan yang di introgasi inteligent karna penyeludupan bahan bakar" ucap naya dengan memasang wajah seperti orang ketakutan

"Ya lagian elu ceritanya setengah-setengah, cerita kenapa sih" geram rika tak sabar

"Iya gue bakal cerita, tapi janji itu rahasia kita, dan jangan potong cerita gue" ujar naya sembari mengacungkan kelingkingnya

"Iya udah kayak sama siapa aja lu"

__________🍁🍁🍁__________

Yuk lanjut lagi

Bakal banyak kejutan di sana

Tinggalkan jejak bahwa kalian sudah membaca

@DityaDitaLorenza

Luka AnayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang