chapter 2

57 3 0
                                    

"Bokap gue nikah lagi" naya fokus pada pandangan ke depan dengan tatapan kosong

Flashback...

Naya dan winda sedang ngobrol santai di ruang keluarga sambil sesekali memakan cemilan yang ada di pangkuan mereka, mereka seperti seorang sahabat yang sangat akrab akan tetapi mereka adalah ibu dan anak

"Assalamu'alaikum" salam surya

"Wa'alaikumsalam" jawab mereka serentak dan langsung berdiri menyambut tangan surya untuk di cium sebagai tanda menghormati

"Nay papa mau bicara"

"Ngomong aja pa, biasanya juga langsung ngomong gak izin dulu" sahutnya sembari tersenyum

"Papa mau kenalin seseorang ke kalian" lanjut surya dengan pelan

"Siapa pa? Pembantu baru ya?" tanya naya

"Bukan nak, sini fika" sembari melambaikan tangannya menyuruh seseorang masuk

"Jadi fika ini istri siri papa, sementara papa belum carikan dia rumah dia akan tinggal disini dulu" ucap surya memperkenalkan

"Maksud papa? Papa nikah lagi dan hianati mama?"

"Bukan gitu nay, tapii.."

"Sampai kapan pun aku gak sudi punya ibu tiri, cih" ucap naya berteriak

Plaaakk..

Flashback off..

"Ini pertama kali papa nampar gue hiks.. hanya karna hiks..hiks membela.. hiks.. perempuan jalang itu hiks..hiks..hiks.." naya sudah menangis tersedu- sedu

"Gue bingung sekarang, gue gak rela mama di duain hiks...hikss" lanjutnya lagi

"Lo yang sabar ya nay, kita selalu ada kok buat lo" ucap gisel memeluk naya begitupun dengan rika yang juga memeluk sahabatnya itu

Biarpun mereka di sebuah kafe tapi tak ada satu pun yang terpaku pada tiga sahabat ini karna kebetulan kafe sangat sepi hanya ada beberapa orang yang ada di sana

"Nay emang lo udah tau kenapa papa lo nikah lagi" tanya rika

Naya menggelengkan kepala sebagai jawabannya

"Hmm gimana kalau lo tanya dulu ke bokap lo kenapa nikah lagi"

"Gak ah males gue"

"Ya siapa tau bokap lo punya alasan nikahin ibu tiri lo" ucap rika yang langsung mendapat pelototan dari naya

"Eh maksud gue anu,,, siapa sih namanya, pokoknya itu lah"

"Apapun alasan bokap gue nikah lagi, gue tetep aja nggak suka, alasan kasian kan bisa membantu tanpa harus menikahi"

"Iya sih nay, trus lo mau gimana sekarang"

"Gue pengen nikah secepatnya"

"Haaaa... Gila lo nay secepat itu hatimu berubah" keduanya kompak membuka mata dan mulut mendengar pernyataan anaya barusan

"Bodo amat pokokya gue mau nikah, besok" kekehnya " kalian harus paling pertama ngucapin HWD ke gue hahaha"

"Ihh emang lo udah punya calonnya? Temen cowok aja gak punya" tawa keduanya pecah karena telah berhasil meledek sahabatnya yang kini sudah cemberut akibat di ledek

Bukan karna anaya tak mempunyai teman laki-laki hanya saja anaya malas harus berteman dengan laki2, menurutnya berteman dengan laki2 bisa membawa perasaan suka, suka jadi sayang, dan sayang jadi cinta, naya tidak mau jika harus merusak pertemannanya hanya karna perasaan yang mengatasnamakan cinta

__________🍁🍁🍁__________

"Mamaaaaa" teriak naya memasuki rumah

"Naya jangan teriak" tegur papanya lembut

"Mamaaaa"

"Mama dikamar nay" jawab surya

Tanpa mengubris perkataan surya naya langsung menuju kamar mamanya

Nay membuka pintu kamar mamanya terlihat winda sedang terbaring membelakangi naya, naya menghampiri winda

"Mama"

Cup

Di kecupnya kening sang mama, namun mamanya masih terlelap dengan wajah pucatnya

Naya kaget kenapa mamanya begitu pucat naya berusaha membangunkan winda

"Mama"

"Maaa"

"Bangun maa"

Tes

Air matanya menetes

"Mamaaaaaa bangun maaa"

Fika datang menghampiri mereka, karna suara naya terdengar sampai luar

"Kenapa nay" tanya fika

"Mamaaaa" naya berusaha membangunkan winda tapi nihil, winda sama sekali tidak merespon

"Papaaaaa, paaaa, papaaaaa" teriaknya di ambang pintu

Surya berlari menghampiri mereka "mama kenapa nay" cemas surya "kita kerumah sakit, fika suruh pak dani siap kan mobil" titah surya

Fika segera keluar kamar mencari pak dani supir keluarga mereka

Naya tak henti hentinya menangis memangku kepala mamanya, surya perada di samping pak dani sedangkan fika dia tidak ikut bersama mereka, fika menggunakan mobil nya sendiri

"Maaa hiks...hiks.. Mama bangunn.. Hiks maa"

Mereka sudah sampai di rumah sakit, dan winda segera di tangani dokter, naya surya dan fika menunggu di ruang tunggu naya tak henti-hentinya menangis sampai matanya bengkak, penampilannya sudah acak acakan ramput yang tadinya di ikat kuda sudah kendor dan rambut-rambut halusnya melekat pada wajah naya karna keringan dan air mata

"Udah nay jangan nangis terus, doa aja buat mama supaya cepat sembuh" bujuk surya yang beranda di depannya

"Ini pasti gara-gara papa, gara-gara papa nikah lagi sama perempuan itu mama jadi sakit begini" ucap naya sedikit teriak

"Papa minta maaf nak"

Pintu ruangan terbuka, naya langsung menghampiri dokternya

"Dok gimana keadaan mama saya dok"

"Saya minta maaf" dokter merasa bersalah

"Maksud dokter apa dok mama saya baik baik aja kan!!"

"Maaf kan kami, kami sudah berusaha tapi Allah berkehedak lain, ibu winda tidak bisa di selamatkan" jelas dokter tersebut

Pandangan naya memburam dan dia tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya lagi, tiba tina semuanya gelap dan..

Bruk..

__________🍁🍁🍁__________

Pendek aja yaa, biar banyak part nya hehe

Yuk lanjut👉

Jangan lupa tinggalkan jejak tanda kamu sudah membaca😘

Dityaditalorenza


Luka AnayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang