Seorang wanita sedang tergesa gesa menyusuri lorong gedung yang sangat luas, tak peduli banyak pasang mata yang menatapnya heran dan kesal karena seringkali ingin menabrak siapapun yang ada dihadapannya.
Dengan tumpukan kertas-kertas ditangannya, dan tas selempang berukuran sedang tertengger di bahu kanannya, wajah cemas dan takut karena sebentar lagi akan menghadapi penguji, sesekali ia membenarkan kan tas nya yang melorot dari bahunya
Bruk..
"Aduuuhh... Kenapa sih pake acara nabrak segala, udah tau lagi buru-buru gini, duh skripsi ku berantakan" lirih wanita itu kesal, bukan, ia bukan kesal pada orang yang di tabraknya tapi kesal pada dirinya sendiri yang tak bisa berhati-hati
"Maaf mas maaf saya tidak sengaja" ucapnya merasa bersalah tanpa mendongakkan kepalanya
"Gabiela?" Memanggil nama tengah ku yang membuat ku segera mendongakkan kepala
Ya Tuhan benarkah ini?
" Bang Hanif? Benarkah?" Tanpa aba-aba Naya langsung menubruk tubuh tegap yang sangat dirindukannya itu
"Aya kangen sama Abang, Abang perginya lama banget sih" ucap Naya setelah melepas pelukannya
"Hehe ya gimana lagi Abang harus segera selesai semua urusan di Jepang buat Abang cepat bisa bertemu dengan mu" jelas lelaki itu mencubit pelan hidung
"Hehe iya deh, eh bang nanti ketemu lagi ya Aya mau sidang skripsi, keburu telat tinggal 8 menit lagi, dadah Abang" pamit nya melambaikan tangan dan segera menuju ruang sidang
5 jam kemudian..
"Alhamdulillah akhirnya aku keluar ruang sidang nya" ucap wanita itu seraya membuang nafas kasar
"Nayaaaaa" teriak dua wanita sambil berlalu mendekati Naya
"Eh nay gimana sidang lo Alhamdulillah gue sama Gisel lulus" ucapnya dengan sangat semangat
Wanita itu tampak lesu lalu berjalan mendahului kedua sahabatnya
"Hmmm nay Lo kenapa, sabar ya gak papa semangat lagi gue yakin nanti Lo bakal lulus kok" ucap salah satunya yang sudah mengiringi Langkan Naya
"Iya nay jangan sedih gitu dong"
"Em" gumam Naya lalu berhenti dan menatap kedua sahabatnya itu "tau gak tadi penguji bilang apa" ucap Naya masih dengan ekspresi lesu "pengujinya bilang Selamat saudari Anaya anda kami nyatakan lulus dengan nilai A"
"Hah maksud Lo? Lo lulus sidang?"
Naya mengangguk dengan semangat
Dan...
Yeayyyyyyy
Ketiganya bersorak gembira
"Ah Lo nay bikin deg degan aja, pake ngerjain segala, gue kan udah sedih gak bisa wisuda bareng"
"Ya maap, gue seneng liat ekspresi kalian, kayak kambing kecemplung got" ucap Naya diiringi tawanya
"Ah lu mah ngeselin nay"
"Gabiela" panggil seseorang dari arah belakang
"Eh Abang masih disini?" Tanya Anaya
"Iya nih habis ketemu rektor"
"Em nay siapa" bisik Rika pada Naya
"Eh ini bang Hanif kalian lupa?" Jawab Naya
"Hah Hanif? Hanif Sulaiman?"
"Iya"
"Wah bang Hanif apa kabar? Lama gak ketemu" tanya Gisel
"Baik, kalian bertiga sekarang udah berhijab ya?, Dulu terakhir ketemu kalian masih SMA dan tak berhijab" jawab Hanif
"Hehe iya bang"
"Abang dengar kalian tadi selesai sidang?"
"Alhamdulillah kami bertiga lulus bang" jawab Anaya
"Kalau gitu ayo makan, Abang yang traktir"
"Ayo, dengan senang hati" jawab ketiganya serentak
Restoran..
Seorang laki laki tampan tampak sedang berbincang bincang dengan dengan rekan kerjanya sesama dokter ya dia fauzan, tanpa sengaja matanya menangkap seseorang yang sangat di kenalnya tampak tertawa lepas bersama seorang lelaki asing, jantungnya berdegup kencang ada yang sedang menahan cemburu, serta amarah padanya
Dirinya memutuskan untuk keluar dari restoran, setelah itu kedua wanita menghampiri meja yang kedua orang tersebut
"Kalian lama banget dah, cuma kekamar mandi padahal"
"Ya elah kayak lu kalau kekamar mandi sebentar, benerin jilbab tadi"
Mereka berempat melanjutkan makan siang mereka, setelah selesai mereka pulang, Rika dan Gisel mengendarai motornya sedangkan Anaya akan di antar oleh Hanif kerumah nya, lebih tepatnya kerumah Fauzan, Hanif sudah mengetahui bahwa Anaya sudah menikah, Hanif begitu menyayangi wanita ini, menurutnya dia bidadari kedua setelah ibunya
Setelah sampai di depan gerbang Anaya turun, dan Hanif menurunkan kacanya
"Gak mampir dulu bang?" Tawar Naya
"Em gak deh, Abang ada urusan lainnya, Abang pamit ya, assalamualaikum" pamit Hanif pada Naya dan segera melajukan mobilnya
Naya berjalan memasuki halaman rumah nya, dilihatnya mobil suaminya sudah terparkir di garasi
Ah dia yakin suaminya sudah pulang, segera dia mempercepat langkah nya tak sabar memberitahu bahwa dirinya sudah lulus dan sebentar lagi akan di wisuda
"Assalamualaikum" Salam nya memasuki rumah
Senyumnya merekah mendapati suaminya sedang asik mengerjakan sesuatu di laptopnya
"Assalamualaikum kak" ucap nya lagi
Diraihnya tangan suaminya lalu menciumnya
Fauzan bangkit membawa laptop nya berlalu tanpa sepatah kata pun membuat Naya mengernyit bingung..
Drt.. drt..
Baru saja dia berniat mengejar suaminya tiba tiba ponselnya bergetar, tertera nama yang memanggilnya adalah ibu tirinya, dirinya sudah berdamai karena permintaan papanya
"Hallo assalamualaikum"
"Hallo nay, papa kamu nay
TBC
Vote and comentJangan lupa tetap jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama
7042020
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Anaya
RandomPLEASE JADILAH PEMBACA BIJAK.. Tidak mengerti dengan segala keadaan yang seakan akan selalu tak berpihak padaku, semua melakukan apa yang mereka suka tanpa memikirkan bagaimana perasaanku, hingga ada cinta yang tanpa di sengaja bertemu, membuat hidu...