chapter 4

48 3 0
                                    

Seorang gadis mematut dirinya di depan cermin, sesekali ia membenarkan penutup kepalanya, hampir setengah jam ia sama sekali tak berniat untuk pindah dari tempat itu

"Haaiih, cocok gak ya gue pake ini?"

Sisi kiri sisi kanan, mendongak, menyamping, cuma itu gerakan yang di lakukannya selama setengah jam di depan cermin mematut dirinya

"Ya udah lah bismillah, emm turun enggak turun enggak" lalu ia menoleh ke arah jam dinding 15 menit lagi dosen

Seketika ia kaget " ya ampun bentar lagi dosen masuk, harus berangkat sekarang ini" dengan tergesa gesa ia mengambil tas dan berlali menuju pintu menuruni anak tangga

Surya tercengang melihat anak nya berubah syar'i, dengan baju longgar berwarna peach di padukan dengan rok hitam yang melebar, tak lupa jilbab yang di berikan mama tersayang nya dengan model di kesampingkan namun tetap menutup bagian dadanya tak lupa ia memberikan bros kecil yang sangat manis di kenakannya, anaya terlihat begitu sangat cantik dan manis

"Pa naya berangkat dulu udah telat" pamitnya

"Eeee gak sarapan dulu?"

"gak sempet pa nanti makan di kampus aja"

"Ya udah, anak papa cantik pake jilbab" puji surya kepada anaknya

"Hehe makasih pa" dengan senyum manis lalu menyambut tangan surya

Cup

Satu kecupan mendarat dipipi surya setelah menyalaminya

"Assalamu'alaikum papa"

"Wa'alaikumsalam, hati-hati"

_________🍁🍁🍁_________

Dengan sedikit tergesa gesa anaya menelusuri koridor kampus menuju kelasnya, pasti dosen killer yang di takutinya sudah masuk

Tanpa ia sadari banyak pasang mata yang memperhatikan perubahannya sekarang, semua mata menatapnya kagum dengan aura kecantikan yang di miliki oleh naya, namun ada juga yang menatap nya iri kepada naya

Sampai di depan ruangan naya sedikit lega karna ternyata belum ada dosen, kini kembali ia menjadi pusat perhatian satu ruang terutama para lelaki

"Wuuhuu, ada bidadari nih"

"Neng, gelis pisan ey (cantik banget)"

"Masyaallah ayune cah anak wedok e sopo kui tak lamar e kene (cantiknya anak perempuan siapa itu, biar ku lamar)"

Dan masih banyak pujian untuk anaya, naya hanya tersenyum menanggapinya lalu ia duduk di kursinya

"Eh lu anaya, kok bisa berubah gini" tanya teman di sampingnya yang bernama chika

"Emang lu pikir gue siapa kalau bukan naya"

"Gila lu seminggu lebih gak masuk, pas masuk berubah cantik gini, habis bersemedi di gua mana" celetuk teman di belakangnya

"Haha apaan sih berlebihan lu pada, mungkin udah saatnya gue berubah lebih baik"

Setelah selesai semua mata kuliah naya memasukan buku kedalam tasnya
Hp nya berbunyi tanda ada notifikasi

Tluiing...

Rika : "Nay lu masuk gak hari ini?"

Anaya: "Masuk rik"

Rika: "Ketaman yuk"

Anaya: "Gisel kemana?"

Rika: "Iya ya, sel muncul dong, udah kek batu aja tenggelam"

Rika: "a elah gisel, cek hp napa"

Gisel: "berisik bet dah"

Anaya: "masih ada kelas?"

Gisel: " udah selesai nih, baru aja"

Rika: "ya udah gas"

......
......

Tiada balasan lagi mereka menuju taman

Kedua sahabatnya datang menghampiri naya

"Waw amazing" ucap rika dan gisel serentak

"Tutup tuh mulut, nanti kepencoaan laler" kekeh naya menutup kedua mulut sahabat nya dengan kedua tangannya

" wih kok lo bisa pake ginian sih nay"

"Iya nay, gila lama gak masuk tiba-tiba bikin gue pangling"

"Hehe ini permintaan mama, dan ini jilbab dari mama sebagai kado ulang tahun gue, kalian gak mau ikut kayak gue juga, kita udah berumur udah saat nya kita gak main terus ya kan?"

"Hmm kita pikir-pikir dulu deh ya" ucap rika

" ya deh"

_______🍁🍁🍁_______

Part kali ini cuma pendek yaa hehe

Tiba2 idenya putus

Nantikan kelajutannya

Dityaditalorenza

Luka AnayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang