Tiga Belas

310 40 2
                                    

Author pov

Hari kedua dan terakhir classmeet. Queen sudah siap dengan kaus putih dan jumpsuitenya. Hari ini ia dijemput oleh Radja.

Gadis itu memoleskan liptint ke bibirnya agar tidak terlihat pucat dan segera keluar saat ia mendengar klakson mobil Radja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu memoleskan liptint ke bibirnya agar tidak terlihat pucat dan segera keluar saat ia mendengar klakson mobil Radja.

Ia menuruni tangga sambil bersenandung, ia mengambil kotak bekal yang sudah di siapkan oleh pembantu yang ada dirumahnya dan keluar dari rumahnya.

Gadis itu memasuki mobil itu dengan bersemangat dan memasang safety beltnya.

"Ceria banget lo. Kenapa? Abis kena santet ya?" Tanyanya.

Queen tertawa dan menggelengkan kepalanya.

"Lo tuh yang disantet."

"Iya gua disantet. DIcintai SAma QueeN banTET."

Queen kembali tertawa dengan candaan itu. Garing memang. Namun moodnya hari ini sedang bagus.

"Cepet jalan. Gausa banyak bacot."

Radja menggelengkan kepalanya heran lalu menjalankan mobilnya menuju sekolah mereka.

°°°°°

Queen menatap Prisil yang saat ini sudah siap dengan dandanan super hebohnya.

Queen membalikan tubuhnya dan menahan tawanya, diikuti oleh Radja. Pria itu bahkan terang-terangan tertawa sambil menatap Prisil.

"Ga gua akuin team gua. Anjir bangsat. Kayak tante-tante." Ujar Radja masih sambil tertawa dan menunjuk Prisil.

Queen makin tertawa, ia benar-benar tidak bisa menahan tawanya lagi.

Queen makin tertawa, ia benar-benar tidak bisa menahan tawanya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia ngapain si pake baju begitu? Malah keliatan ga berotak."

Dan kini Queen benar-benar terpingkal. Bahkan gadis itu sampai duduk di koridor karena tidak sanggup lagi berdiri.

Kakinya benar-benar lemas karena terlalu banyak tertawa.

Prisil menatap mereka dengan kesal, ia lalu menghampirei Queen dan menarik rambut gadis itu membuatnya Queen meringis dan bangkit berdiri dibantu oleh Radja.

My Name Is... QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang