Sembilan Belas

336 46 3
                                    

Jangan lupa follow ignya Queen sama Radja.
@queen.btj @radja.allen

FOLLOW LHO GAES!

Author pov

"Ini bioskop pribadi keluarga gua. Kita sering nonton disini. Apalagi kalo lagi Christmast. Ada banyak kumpulan filmnya. Kapan-kapan gua ajak nonton disini. Sekarang kita keliling lagi."

Sejak Queen selesai menceritakan apa yang terjadi padanya. Hanny langsung mengajaknya untuk mengelilingi rumahnya itu dengan sangat bersemangat.

Well, mereka berdua memang memiliki agama yang berbeda. Tapi perbedaan bukan berarti kita harus rasis bukan?

Mereka berdua kembali berjalan. Queen terus mendengarkan Hanny yang masih bercerita dengan begitu bersemangat.

Semangat dari gadis itu membuatnya tersenyum.

Mereka sudah ke perpustakaan pribadi, gym pribadi, ruang lukis pribadi, bahkan sampai ke tempat penyimpanan wine yang ada di bawah.

Hanny menepuk tangannya sekali membuat Queen menatapnya.

"Lo mau ke ruang musik keluarga gua ga?"

Bahkan ada ruang musik?!

Queen benar-benar bertanya-tanya berapa harta kekayaan gadis itu.

Hanny menarik tangan sahabatnya itu dan membawanya ke ruang musiknya. Ia yakin Queen akan menyukai ruangan itu.

Queen yang tadinya hanya berjalan santai saja jadi berlari karena Hanny yang begitu bersemangat.

Hanny membuka pintu kayu yang terlihat besar lalu membawa Queen masuk ke dalam ruangan itu.

"TARAA!!!!"

Queen menatap ruangan musik ini dengan takjub. Ada piano, gitar, bahkan komputer dan audio interface pun tersedia.

Intinya, ruangan musik ini benar-benar seperti studio rekaman.

Queen melihat semua peralatan di ruangan itu dengan takjub. Jika ia memiliki semua ini, pasti ia sudah memiliki ratusan lagu ciptaannya sendiri.

Queen berjalan ke arah grand piano itu dan menjalankan tangannya di atas piano itu.

Dulu ibunya sering bermain piano di depannya. Ia juga pernah belajar bermain piano dari ibunya itu.

"You can play it if you want," ucap Hanny membuat Queen langsung menarik kursi grand piano itu dan menekan tutsnya.

Ia sudah lama tidak memaikan piano. Ia juga perlu menyempurnakan lagunya dengan memainkannya lagi tanpa ada keraguan.

Hanny diam-diam mengeluarkan kameranya dan mengarahkan kameranya ke arah Queen yang masih sibuk dengan grand piano itu. Gadis itu menekan tombol rekam bertepatan saat Queen memulai permainan pianonya.

Saat mendengar permainan piano Queen meskipun baru beberapa detik saja langsung merasa jatuh cinta dengan permainan itu.

Deep inside my heart there is an empty world just waiting for me, so save me
I wanna reset, I wanna reset, I wanna reset
My lonely eyes are trapped in the darkness
Isn't there anyone to hold my hand
I wanna reset, I wanna reset, I wanna reset

Can anybody understand my miserable heart
It's right in front of me but I can't find it anywhere else
I search around but darkness is all that I can see
And in my lonely night I try to break free
I thought you know, why don't you know, even if I'm a small existence
Don't trample on me, gonna be no resistance
Your careless words and actions break me down
It corners me, though you deny it
I'm hiding behind this ridicule, don't look for me

Deep inside my heart there is an empty world just waiting for me, so save me
I wanna reset, I wanna reset, I wanna reset
My lonely eyes are trapped in the darkness
Isn't there anyone to hold my hand
I wanna reset, I wanna reset, I wanna reset

And everywhere that I go
It's just a passing wind
And I try to shout at the person next to me
But only silence came
I try to reach for help but why do it feel the same.
Am I standing alone, seems like nothing's gonna change.
While the world in my eyes slowly fade and gone
I see them fading away to another place
I don't care if it's just one person, please look back, please hold my hand
I don't care if it's just one time, please hold my hand
Someone please stop for a moment

Deep inside my heart there is an empty world just waiting for me, so save me
I wanna reset, I wanna reset, I wanna reset
My lonely eyes are trapped in the darkness
Isn't there anyone to hold my hand
I wanna reset, I wanna reset, I wanna reset

'Cause every time you smile at me
Then there's a place within my heart
And in the dark, your smile shines brightly, how can I forget?

I wanna reset, I wanna reset, I wanna reset

How about you
I'm all about you
I wanna go back to the beautiful days

Reset

Reset

Can anybody understand my miserable heart
It's right in front of me but I can't find it anywhere else
I search around but darkness is all that I can see
And in my lonely night I try to break free

Left alone like this, loneliness inside
Please hold my hand right comfort me
I wanna reset, I wanna reset, I wanna reset

The truth is hidden behind my scars and
I wanna go back to the happy place
I wanna reset, I wanna reset, I wanna reset

I won't let you go, I won't let you go

Hanny yang tersadar langsung menghentikan rekamannya itu dan menghampiri Queen.

Gadis itu melihat Queen yang kini menundukan kepalanya.

"Lo punya gua Queen, dari dulu, lo selalu punya gua. Lo ga pernah sendirian Queen. Gua selalu merhatiin lo meskipun dari jauh karena gua gamau sahabat gua ini kenapa-napa. Gua selalu nunggu lo cerita tentang masalah lo, dan gua bersyukur banget hari ini lo mau ceritain semua masalah lo ke gua. Gua seneng banget. Karena itu berarti, pada akhirnya lo percaya 100% sama gua."

Queen mengangkat wajahnya itu dan menatap Hanny lalu memeluk gadis itu dengan erat.

Tangisannya pecah lagi.

Ia begitu menyesali perbuatannya yang jarang menganggap gadis itu ada.

Gadis yang bahkan rela membawakan makanan ke kelasnya ketika ia hanya ingin di kelas. Gadis yang rela menyuapinya setiap jam makan siang. Gadis yang selalu mengajaknya untuk berjalan-jalan.

Queen merasa bahwa ia sama sekali tidak pantas mendapatkan sahabat seperti Hanny. Gadis itu terlalu baik untuknya yang tak lebih dari perempuan yang hancur.

Hanny melepaskan pelukan itu dan mengacak rambut gadis di hadapannya membuat gadis itu memberenggut kesal.

Queen menghapus air matanya dan menatap Hanny dengan senyuman tulus pertama yang tersungging di bibirnya untuk gadis itu.

"Gua sayang lo Queen. Sebagai sahabat tentunya. Gua masih waras buat ga belok ke lo. Mending juga gua beloknya ke si mba Mawar yang di Blackpink."

Queen tertawa terbahak.

"Gua juga gamau belok ama lo. Ga asik. Tepos."

Hanny menjitak kepala Queen membuat gadis itu semakin tertawa.

Layaknya virus, kini Hanny ikut tertawa bersama Queen.

My Name Is... QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang