01.Han Jisung

5.9K 273 11
                                    

"Sudah ada bukti?"tanya sang ketua polisi,Kim Woojin pada bawahannya

"belum ada pak"

"bawa mayat nya ke rumah sakit,kita lakukan otopsi"
polisi itu mengangguk lalu pergi dari hadapan Woojin
Woojin juga sudah menyuruh polisi yang lainnya untuk mengambil gambar di sekitar lokasi itu

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

"tak ada yang aneh.."ujar Jaemin,salah satu bawahan Woojin

"dasar"Woojin dgn sengaja memukulkan berkas ditangannya ke kepala Jaemin
"perhatikan luka-luka ini,terlalu banyak luka sayatan.."jelas Woojin menujuk foto-foto yang tadi di ambil di tempat kejadian

Jaemin mendekatkan wajahnya pada foto yang sengaja ditaruh di meja kerja Woojin, berusaha mengabaikan para polisi yang cukup mengganggunya sejak tadi,

"yang artinya..pelaku menggunakan senjata tajam?"tanya Jeno yang ikut melihat gambar itu

"mungkin saja,yang pasti,aku tadi ke rumah sakit dan menanyakan hasil otopsi nya,tak ada sidik jari ditubuh gadis itu,bahkan tulang rusuk nya patah"jelas Woojin rinci
sedangkan kedua bawahannya itu hanya mengangguk paham lalu kembali duduk di kursi kerja masing-masing

Tidak dengan Jaemin yang malah terlihat asik mengamati foto-foto itu sampai-sampai Woojin sulit untuk menaruh berkasnya diatas meja.

"kurasa aku harus bilang tentang ini ke ketua"

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Drrrtttt....

ponsel Chan yang berada di dalam saku jaketnya bergetar,dgn segera ia mengambil nya dan terpampang nama ketua polisi dilayar ponselnya

"ya,ada apa,pak?"

"Chan,saya butuh bantuan mu,tentang kasus pembunuhan yang baru-baru ini terjadi,kau tau kan?"

"iya pak,jadi bapak mau saya apa?"

"saya ingin kamu mencari pelaku pembunuhan ini,saya tidak mau kasus ini kembali terjadi"

"baik,pak,saya akan melakukan yang terbaik"

Chan mematikan panggilan secara sepihak dan menyimpan kembali ponsel di saku jaketnya
"ada apa kak?"
tanya Jeongin melihat raut wajah kakaknya itu seperti khawatir

"kasus lagi,kakak harus pergi"

"iya kak, hati-hati"ujar Jeongin
Chan tersenyum dan mengangguk, melangkahkan kakinya keluar dari rumah

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

bahkan selang satu minggu,kasus ini belum ada perkembangan
bahkan bukti pun tak kunjung di temukan
Jeongin juga terkena dampaknya,kakaknya jarang dirumah
tentu saja laki-laki bermarga Yang itu khawatir,takut kakaknya tidak makan dan jatuh sakit

"Jeongin,perhatikan ke papan tulis!"peringat guru di depan
Jeongin tersadar dari lamunannya lalu kembali memperhatikan papan tulis

Tok..tok..tok..

pintu kelas diketuk pelan dan berdiri kepala sekolah diambang pintu
"eh..ada apa,pak?"

"saya mau mengantarkan anak baru dikelas ini,Han,masuklah"
Jeongin memperhatikan orang dengan rambut hitam itu masuk ke kelasnya
setelah kepala sekolah itu pergi,guru yang sedang mengajarkan pelajaran saat itu menyuruh murid baru dihadapan semua murid di kelas untuk memperkenalkan diri

"salam kenal..namaku Han Jisung,kalian bisa memanggil ku Jisung atau Han"ujar Jisung ramah
laki-laki itu melangkah melewati jajaran bangku hingga ia berhenti di bangku kosong sebelah Jeongin
"boleh aku duduk disini?"

"ah..boleh boleh"ujar Jeongin
dengan senang hati,Jisung duduk disebelah Jeongin

"oh ya,namamu siapa?"tanya Jeongin ramah sembari mengeluarkan bukunya

"Yang Jeongin,kau bisa memanggilku Jeongin"
Jisung mengangguk lalu memperhatikan papan tulis yang kini penuh dengan ilmu sejarah

selang setengah jam,bel berbunyi tanda istirahat
dulu, Jeongin sering makan sendiri jika istirahat,tapi kini Jisung yang mengajak nya untuk pergi ke kantin
bahkan kedua orang itu mengobrol tentang banyak hal

Brukk..

Jisung jatuh tersungkur dihadapan semua murid yang berada dikantin
sedetik kemudian semuanya tertawa melihat Jisung
"heh anak baru!lo kalo jalan liat-liat dong.."ejek salah satu murid yang terkenal akan ketampanannya,Sehun,ya orang itu yang menyebabkan Jisung jatuh tersungkur

"hey,apa yang kalian lakukan?!"bela Jeongin membantu Jisung berdiri

"Cie..ada pahlawan kesiangan nih,ayen yang dulu kemana..hm?"dengan Sehun yang menyebut Jeongin dengan sebutan ayen, membuat semua murid disana semakin menertawakan mereka berdua

"kalian ini sedang apa?"semua diam memandang ke sumber suara
disana, laki-laki dengan nama Lee Felix berdiri menatap mereka semua
dengan tatapan dinginnya, mampu membuat semua orang disana diam

"apa pantas kalian membully anak baru seperti dia?mau ku buat artikel tentang mu, Sehun hyung?"
Sehun mendengus kesal lalu pergi dari sana dengan teman-temannya

"are you okay?"tanya Felix
nada bicaranya berubah drastis,saat dia berbicara dengan Sehun, sangatlah dingin
tapi sekarang menunjukkan sisi Felix yang ramah dan friendly

"i'm okay...thanks.."ucap Jisung

"mau makan bareng?"ajak Felix yang diangguki oleh keduanya
Jeongin dan Felix sudah saling kenal,toh mereka kelasnya bersebelahan
tapi karena sifat dingin Felix,mereka berdua tak sedekat orang yang berteman pada umumnya

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Chan masih fokus didepan laptop nya, mengamati semua gambar dan berkas yang dikirimkan kan oleh Woojin,teman sekaligus rekan kerjanya
"Argh..kenapa kasus ini begitu rumit.."ujar Chan frustasi sembari mengacak rambutnya

"masa detektif profesional sepertimu tak bisa menyelesaikan kasus ini sih,ayo Chan ayo.."Chan menyemangati dirinya sendiri
jari-jarinya lihat mengetik sesuatu di keyboard laptop

Drrrttt....

"Ya?"

"kita harus bertemu"

"dimana,jin?"

"tempat biasa"

"baiklah"

Panggilan dari Woojin terputus,Chan menghela nafas dan menutup laptopnya,bergegas menemui Woojin di cafe tempat biasa mereka bertemu
























































































To Be Continued...
Enjoy this story...

•|||Young God|||•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang