20.Trial

729 112 3
                                    

"teman itu selalu ada,sampai kapanpun,dimanapun kamu berada dan dalan keadaan apapun,aku akan menjadi teman seperti itu untukmu"
-Yang Jeongin

--------------

"terdakwa melakukan tindakan pembunuhan dan diperkiraan motif dibalik tindakannya adalah balas dendam"ujar sang jaksa

"apakah saudara terdakwa Han Jisung sebagai pelaku pembunuhan mendengar pertanyaan saya?"

Han Jisung terdiam,ia hanya menunduk tak menjawab, sudah dua kali hakim memberikan pertanyaan yang sama dan tak kunjung dijawab
pikirannya campur aduk, dari mulai sedih, kesal, bingung, semua bersatu
hatinya begitu kacau, ditambah kesehatannya yang kian menurun semenjak luka di dadanya akibat tembakan dari Young Guk
tak mengenai jantung,tapi mampu membuat Jisung harus dirawat selama dua hari

kuku jarinya memutih, bibirnya kini memucat,begitu juga wajahnya
terdapat lengkungan hitam dibawah matanya tanda kurang tidur,matanya juga merah dan sembab

"sekali lagi saya bertanya,apakah anda tahu kalau anda telah melakukan aksi pembunuhan?"

lagi,Jisung terdiam
jantungnya berpacu dengan cepat
keringat mulai membanjiri pelipisnya,begitu juga ruangan yang kian memanas
"Jawab bodoh!jangan diam saja kau pembunuh!"teriak seseorang dari arah bangku umum

Jisung mengangguk kecil,tak berniat untuk menatap sang hakim
"lalu mengapa anda melakukan itu?"

Jisung tak bergeming,dia malah semakin menundukkan pandangannya ke arah lantai
ia hanya terus berpikir,tak ada yang bisa ia lakukan sekarang selain menjalani hukuman mati sesuai yang Young Guk katakan saat itu
bahkan lelaki sialan itu kini tengah duduk dengan tenang di bangku umum sembari melipat tangan, menyaksikan ini semua bak menonton film di bioskop

"Han Jisung!!"bentak sang Hakim hilang kesabaran,bahkan suaranya yang menggema diruangan membuat Jisung tersentak

"Ma-maaf.."jawabnya pelan
Hakim mendengus kasar lalu memalingkan wajahnya pada jaksa disebelahnya
"apakah terdakwa didampingi kuasa hukum?"
tanya nya pada jaksa bernama Kim Seungmin itu

Jisung menitikkan air mata,kini ia sendiri, orang lain juga enggan membantunya, apalagi itu bu Kyung-soo yang sekarang tengah menangis menatap Jisung dari tempat duduknya
"terdakwa tidak didampingi kuasa hukum, yang mulia"bisik Seungmin, Hakim pun mengangguk kecil

sejujurnya, Seungmin tak tega melihat Jisung yang kini tengah berada di pengadilan pada hari ini
apalagi mengingat umur lelaki itu
"apakah ada keterangan yang anda ingin sampaikan untuk membela diri?"

Jisung kembali diam,menatap kuku jari tangannya
"dari para keluarga korban,tidak adakah yang akan memberikan keterangan untuk mempertimbangkan hukuman bagi terdakwa?"tanya sang hakim

"kami menuntut anak itu untuk dihukum mati!!"ujar seorang laki-laki paruh baya sembari bangkit dari duduknya
keluarga korban pembunuhan yang lainnya pun ikut bersorak
sungguh, Felix sebenarnya ingin berteriak sekarang untuk membela Jisung
"maaf saya telat..."semua menoleh memandang seseorang yang baru datang dengan banyak berkas ditasnya

"kak Jaemin..."lirih Felix pelan,Jisung juga ikut menoleh dan mendapat Jaemin sedikit berlari
"saudara kuasa hukum dari terdakwa?"

"ya,yang mulia..""

"perkenalkan diri saudara"titah sang hakim

•|||Young God|||•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang