15.Jisung's Heart

825 122 2
                                    

"aku hanya ingin,pelaku itu dihukum seberat-beratnya karena telah melukai Jeongin"
-Christopher Bangchan

---------------------

"kita kan udah meriksa setiap murid,ada yang nemu bukti?"tanya Woojin
polisi-polisi yang ada dihadapannya itu menggeleng
"huft..baiklah,kalian boleh pergi"

Woojin menyenderkan punggungnya ke kursi sembari memainkan pulpen di jarinya
"Chan pernah bilang,kalau Jisung pindah sekolah.."
gumamnya
Woojin membuka tumpukan berkas hasil pemeriksaan kemarin

"eh,gak ada yang namanya Jisung.."hampir lima kali Woojin mengamati setiap nama murid yang lumayan banyak
nihil,tak ada nama Jisung disana
"gak masuk kali ya.."Woojin menyimpan berkas itu di atas meja lalu menatap kosong jendela kantornya

"pelakunya remaja..anak SMA..motif nya apaan coba,masa broken home sampe bunuh orang gitu,atau gangguan jiwa,gak mungkin sih..disuruh?"

"Jin,kayaknya emang disuruh deh"Woojin menoleh mendapat Jeno tengah menopang dagu dihadapannya
"apaan di depan saya segala,saya atasan ya!"

"alah..biasanya juga ngutang sama bawahannya,bilang nya gak mandang status atasan atau bawahan"Woojin hanya tersenyum memperlihatkan deretan giginya
"kalau pelakunya anak SMA, kemungkinan motifnya disuruh, soalnya..bukannya SMA di sekitar sini gak nerima murid yang gangguan jiwa?"

"kalo anaknya broken home?"
Jeno menegakkan tubuhnya
"se buruk-buruk nya anak yang broken home,gak mungkin sampe bunuh orang cuma buat ngelampiasin emosinya,paling parah juga mungkin dia ngelukain dirinya sendiri sampe masuk rumah sakit"

"huuu..asal ngomong kau tuan Lee"Woojin bangkit dari duduknya dan meninggalkan Jeno yang terus teriak jika perkataannya benar

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

"kalo ketangkep..nanti keadaanya bakal membaik apa gak ya.."
lelaki berambut hitam itu mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja
dihadapannya banyak kertas berisi latihan soal yang ia cetak

"Jisungie..kau tidak makan malam?"
Jisung berbalik lalu menggeleng pelan,ia berdiri dan mendekati wanita berkepala tiga itu
"ibu tidur saja,ya?biar nanti anak-anak Jisung yang urus"

wanita yang dipanggil ibu itu tersenyum
"tak apa?"
Jisung mengangguk pasti
"ibu dari tadi pagi udah ngurus panti kan?pasti cape, istirahatlah"titah Jisung yang akhirnya disetujui oleh ibu pemilik panti asuhan ini
ya,Jisung tak pulang,ia memilih untuk tidur disini

Jisung melangkah menuju ruang makan dan melihat anak-anak sudah selesai makan
"udah selesai makannya?"tanya Jisung

semua anak-anak itu kompak menjawab
"ya sudah,sekarang pergi ke kamar,nanti kakak akan ke kamar kalian untuk membacakan dongeng"mendengar itu,semua anak-anak berlari menuju kamar,Jisung juga segera membereskan piring-piring kotor dan menyimpannya di bak pencuci piring untuk di cuci nanti

sebelum masuk ke kamar anak-anak panti,Jisung mengambil satu buku cerita untuk ia bacakan pada mereka semua
Jisung menyukai ini,tak ada pukulan atau bentakan ditelinganya
hanya ada suara anak-anak yang suka dengan cerita yang ia bacakan
"tamat..waktunya tidur semua.."

"Yahh...kak Jisung, cerita lagi aja.."rengek anak laki-laki berambut merah ini
"udah malem,nanti bu Kyung-soo marah lagi"

•|||Young God|||•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang