32. The Plan

580 90 3
                                    

"eoh?"Felix memiringkan kepalanya sejenak menatap selembaran kertas yang ia temukan
Saat ingin mengambil kotak besar diatas lemari kamar Jisung karena bu Kyung-soo meminta tolong, kertas itu ikut terbawa dan terjatuh ke lantai

"Felix, maaf kalau ibu merepotkan mu, ah.."bu Kyung-soo mengusap bahu Felix pelan
"Itu gambaran Jisung"

"Oh ya?"

"Iya, Jisung dulu suka sekali menggambar, gambarannya yang lain ibu lupa menyimpannya dimana"
Felix terdiam menatapi kertas itu, "bu, aku bawa gambarnya Jisung gak papa?"

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Felix hanya diam menatap seorang psikiater dihadapannya,
Gambaran Jisung, benar-benar membuatnya jadi takut
"Anak-anak usia 4 sampai kira-kira 11 tahun mungkin bisa memiliki teman khayalan mereka masing-masing, jika seseorang tengah asik bermain seorang diri ataupun tertawa sendiri, biasanya mereka sedang bermain dengan teman khayalan mereka

Melihat gambaran ini, sepertinya Han Jisung juga punya teman khayalan dulu, mungkin dia sengaja menggambar nya untuk mengingatkan dia pada teman khayalan nya, coba tanya padanya apa dia masih mengingat teman khayalan nya atau tidak"

"Tapi..dia baik-baik saja kan?"

"Iya, setiap anak memiliki imajinasi yang tinggi dan itu berlaku juga pada Han"
Felix mengambil kembali gambar milik Jisung
"Terimakasih banyak atas bantuannya.."

"Tidak apa, itu sudah menjadi tugasku"Felix bangkit dari kursinya lalu membungkukkan tubuhnya sedikit untuk berterimakasih
Keluar darah ruangan itu sembari terus menatap ke tangannya
"Jisung itu lebih rumit dibanding sebuah rubik"

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

"Teman khayalan?"Felix mengangguk, menatap Jisung yang sedang mengingat-ingat
"Teman khayalan..."

"Ingat tidak? Kalau tidak ya sudah, lupakan saja"

"Ya.. aku punya satu"Felix terhenyak mendengar ucapan Jisung
Sedangkan Han Jisung hanya menatap Felix yang tampak terkejut, "kenapa?"

"Yakin..kau punya teman khayalan?"

"Iya..tapi dulu, sebelum aku bertemu denganmu juga Jeongin"
Jisung mengernyitkan dahinya menatap kertas yang disodorkan oleh Felix
"Dapat dari mana?"

"Kamarmu di panti..kamu tidak pernah cerita tentang ini"

"Yaa...itu sudah lama..Felix"

"Ya?"

"Young Guk.."Jisung menatap Felix yang masih dia "dia bilang jika dia akan melarikan diri"

Felix membulatkan matanya menatap Jisung, "kabur?!"
Jisung mengangguk, Felix mematung mendengar ucapan Jisung tadi
"Dia bilang, dia akan melakukan yang lebih buruk dari ini semua, dia mengancam ku akan membunuhmu atau Yang Jeongin jika aku berani buka suara soal ini pada polisi, aku hanya berani memberitahu mu"

Jisung menundukkan kepalanya, sebelum mendekatkan wajahnya ke arah Felix
"Dia tidak pernah main-main dengan rencananya, Felix.."

•••

Jisung menyandarkan tubuhnya, memerhatikan Young Guk yang juga memperhatikannya
"Jangan anggap remeh seorang Young Guk, Han Jisung.. kau tau pasti apa yang akan ku lakukan"

•|||Young God|||•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang