36. Thick Coat

570 77 11
                                    

Felix tersenyum sembari memeluk kantung plastik berisi makanan yang sengaja ia beli untuk Jisung
"Hey.."Felix mengamati setiap inci ruangan yang sekarang malah kosong
Dia tidak salah ruangan kan?

"Maaf, pasien yang berada di sini kemana ya?"tanyanya melihat seorang perawat baru keluar dari ruangan itu
"Pasien sudah pulang beberapa jam yang lalu"

"Ah..baik, terimakasih"
Felix menatap kasur yang sudah dirapikan itu
Bergegas pergi untuk mencari Han

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

"Tapi Han Jisung tidak ada disini"

"Kau tidak membohongi ku kan?"

"Aku berani bersumpah jika Han Jisung itu tidak ada disini"Felix menatap kantor polisi itu khawatir, ketakutannya semakin besar mengingat Young Guk yang kabur

"Tolong jaga sahabatku itu, ya tuhan.."
Felix kembali menaiki motornya, ingin pergi ke rumah Jisung untuk bertanya pada Chris

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

"Tidak ada?"Chris mengangguk, Felix benar-benar takut sekarang
Mana mungkin pria itu berani ke tempat umum disaat wajahnya terpampang jelas di layar televisi
"Jisung tidak ada di rumah sakit, saat aku ke sana kamar nya sudah kosong"

Chris menatap kakinya sebentar lalu menjentikkan jarinya
"Kita berpencar, setengah jam, kita bertemu lagi di taman dekat panti asuhan itu"

Felix mengangguk, tujuannya kini adalah panti asuhan
Berharap Jisung ada disana
"Han Jisung!"serunya mengelilingi kawasan yang dibatasi garis polisi itu, pintu nya juga tertutup

Jisung tidak ada disini

"Astaga, anak itu kemana.."Felix mendudukkan dirinya di pinggir jalan, matanya memicing melihat sesuatu yang tak asing di matanya
"Gelang nya..."

Tangannya langsung mengambil gelang yang tergeletak begitu saja, mengamati nya dengan cermat
"Iya, ini punya dia.. Han kesini"

Jalanan juga sepi, tidak seramai biasanya
Mungkin karena ini masih lokasi kejadian pembunuhan itu, Felix memasukkan gelang berwarna hitam itu kedalam saku jaketnya
Kembali berjalan untuk mencari seseorang
"Jika ini ulah Young Guk..aku tak akan memaafkan mu"

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

"Jisung tidak ada?"Felix mengangguk,
Jeongin yang sedari tadi mendengarkan pun mengetukkan jarinya di dagu, ikut berpikir dimana Han Jisung
"Sudah lihat ke sungai Han?"

Jeongin terkejut ketika Felix tiba-tiba menunjuknya lalu berseru, "Ya!"
Yang Jeongin hanya memiringkan kepalanya menatap Felix yang langsung pergi begitu saja, meninggalkannya bersama Chan yang sama-sama terdiam

"Jisung pasti ada alasan kenapa pergi"
Chan mengendikan bahunya, menatap Jeongin yang juga memperhatikannya
"Apa liat-liat?!"

Chan mengedipkan matanya ketika Jeongin berkata seperti itu, adiknya itu aneh sekarang
"Kenapa? Ini mata ku"

Jeongin menjulurkan lidahnya lalu mengalihkan pandangannya, enggan menatap Chan lagi
"Pake marah segala, memangnya kenapa kalau aku liat kamu? Emangnya aku mau ngapain coba"

"Pikiran kakak astaga.."

"Pikiran apa lagi Yang Jeongin...kalau kau sedang tidak sakit ku pastikan wajahmu itu babak belur"

•|||Young God|||•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang