Jisung menatap dirinya di cermin yang terdapat dibalik pintu kamar mandi
tersenyum kecil,tangannya meremat kuat selang infusan yang masih menempel dibalik telapak tangannya"anak bodoh sepertimu harusnya mati,benar?"ditariknya selang infusan itu hingga tangannya terluka, membuangnya asal lalu kembali menatap dirinya di pantulan cermin
"anak yang tak berguna seperti mu seharusnya kembali ke tempatnya"jarum infusan yang tergeletak di lantai diambil oleh Jisung lalu perlahan ditusukkan pada telapak tangannya
"bahkan mungkin seharusnya dirimu ini tidak diciptakan oleh Tuhan""Jisung!apa yang kau lakukan didalam?!"jantung Felix berdegup lebih kencang sembari terus mengetuk pintu kamar mandi dengan kasar
Felix menatap tak percaya ketika terdengar rintihan dari dalam kamar mandi"kumohon Jisung!?sedang apa kau bodoh!!buka pintunya!!"
"tak apa, Felix..aku..baik.." Felix menggeleng, tangisnya sudah pecah sedari tadi
ia terus berusaha mendobrak pintu kamar mandi
"kumohon..jangan buat mimpiku menjadi kenyataan.. kumohon" Jisung..""memangnya..apa mimpi mu.."
"aku..aku kehilangan kamu..dan kejadiannya hampir sama dengan sekarang.."
"aku..baik..Felix.."Felix semakin panik ketika kembali terdengar rintihan
"Han Jisung!!"-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
Felix mengigiti kukunya, jantungnya berdegup kencang sekarang sembari menatap pintu bertuliskan 'UGD'
Felix tak suka ini, mimpinya jadi kenyataan, mimpi yang didapatkan nya dan mengharuskan nya bangun pada jam dua pagi saat itu"Enggak,ini bukan kenyataan, Jisung baik-baik saja.."lirihnya mengalihkan pandangannya
"Keluarga dari pasien?"Felix mendongak lalu berdiri
"Saya saudaranya, bagaimana keadaan nya?""Luka ditangannya hampir saja mengenai nadinya, mungkin jika anda tidak segera menolongnya Han Jisung bisa saja tak selamat"
Felix membeku, mimpinya benar-benar terjadi hanya saja Jisung masih bisa diselamatkan
"Tapi tenang saja, kami sudah mengobatinya, saya harap anda lebih memperhatikan Han Jisung untuk waktu dekat ini""B-baiklah.. terimakasih.." Felix menatap punggung dokter itu yang mulai berjalan menjauh
"Jisung.."-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
Felix menatapi wajah tenang Jisung, tangan kirinya diperban karena luka yang nyaris merenggut nyawanya
"Kenapa kamu lakuin itu, Jisung.."Felix bolos,ya..dia bolos karena ingin menjaga Felix
ia sempat menelepon bu Kyung-soo dan sempat dimarahi, mungkin tidak akan diizinkan jika ia tidak memohon
"Kamu itu lucu,Han.. nyembunyiin ketakutan kamu dengan cara ngelukain diri kamu sendiri""Kamu bisa tersenyum dihadapan ku, tersenyum dihadapan ayahmu ataupun bu Kyung-soo, tetapi matamu tak pernah berbohong, matamu menjelaskan jika banyak luka yang ada di hati kamu..kenapa kamu gak cerita sama aku aja,Han.."
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_
Felix mengerutkan dahinya ketika merasa tangan milik seseorang menyentuh kepalanya
Perlahan ia mendongakkan kepalanya menatap siapa pelakunya
"Han.."Pemuda itu tersenyum, tangan kanannya digenggam erat oleh Felix
"Mianhe.."air matanya lolos begitu saja ketika melihat wajah sahabatnya itu
"Untuk apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
•|||Young God|||•
Misterio / Suspenso"percaya atau tidak,kalian pasti tau aku pelakunya" "aku ada diantara kalian" "berhati-hatilah,siapa tau kau menjadi korban selanjutnya" ⚫ 18 September 2019