Icy

1.8K 191 6
                                    

Pertama kali dalam hidupku, menemui orang sepertinya.

Rasa sesak yang begitu menusukku, membuatku terasa sulit untuk bernapas.

Perkataannya membuatku mati rasa.

Sikapnya yang angkuh, perlahan membuatku sangat mual.

Ingin rasanya, aku pergi menghilang untuk selamanya. (Han Yoereum)

----
Jauh dari kata layak, seseorang seperti Kim Taehyung memang sudah sangat keterlaluan. Ucapanya memang sangat tidak layak untuk di dengar, harusnya ia lebih tahu diri ketika sedang mengalami musibah.

Kabar meninggalnya Sana, membuat Taehyung menjadi seseorang yang sangat dingin.

Kejadian saat lalu, membuat Yeoreum masih teringat. ia sebenarnya sangat
malu jika bertemu dengan Jungkook atasannya.

"Kata-kata itu begitu menyakitkan. Hingga aku belum bisa melupakannya. Hatiku belum bisa pulih dari ucapanya yang begitu menusukku."ucap Yeoreum dalam hati.

Hari ini ia bekerja di kafe milik Jungkook, karena memang Jungkook yang menyuruhnya untuk bekerja lagi.

"Harusnya kau lebih perhatikan lagi Yoa-yah." terdengar keributan di meja kasir.

Yoa terlihat gelisah, ia salah lagi.

"Yoa-yah, kenapa kau tidak teliti sekali!? " Yoongi terlihat memarahinya.

Yoa, tidak berbicara ia hanya terdiam. Mereka seperti sedang menyudutkan Yoa, itu hanya sebuah kecelakaan.

"Ada apa ini?" Chanyeol pun datang menghampiri keributan yang sedang terjadi di meja kasir.

"Yoa, salah memberikan bill ." ucap Mina, yang terlihat sedang menenangkan Yoa.

"Ini sudah kesekian kalinya kau begini, kalau seperti ini terus kau bisa di pecat Yoa-yah." ucap Chanyeol, membuat yoa semakin erat memegang tangan Mina.

"Maafkan aku chanyeol-nim. Ku harap jangan menyudutkannya, mereka tidak bilang apapun saat Yoa salah memberikan bill." ucap Yoereum, karena ia khawatir pada Yoa. ia tahu bahwa Yoa memang sedang tidak fokus, hari ini.

"Kau bilang mereka baik-baik saja? Kau memang ingin menanggung semuanya, jika Jungkook-nim tahu soal ini? " sekarang amarah Chanyeol beralih pada Yoereum.

"Maafkan aku, kau seharusnya memberitahunya dengan tidak membuatnya semakin tertekan." permasalahan semakin panas, tidak ada yang ingin mengalah satupun.

"Sudahlah Yeoreum-ah, ini salahku. Aku memang tidak fokus hari ini, maafkan aku. Jika kau ingin memecatku, aku terima Chanyeol-nim." Yoa tak kuasa menahan air mata, iapun mulai menangis.

"Yoa-yah!" Yoereumpun pergi meninggalkan mereka.

Menurutnya, Yoongi dan Chanyeol bukanlah seseorang yang bisa diandalkan. Mereka seperti pemberontak, bertingkah seenaknya. Yeoreum sudah muak dengan sikap keduanya.

Suasana kafe hari ini tidak terlalu ramai, setiap hari selalu ada perdebatan yang tak penting. Sebenarnya itu hanya masalah sepele, tapi mereka selalu membesar-besarkannya.

Merasa bosan, Jungkookpun keluar untuk melihat-lihat kafenya.

"Mereka kemana? Sepi sekali." ucapnya melihat barista yang kosong tidak ada orang.

Jungkookpun berjalan menuju meja kasir, yang berada di pinggir pintu utama.

"Kenapa mereka semua disana? Apa yang terjadi? " Jungkook terlihat heran, iapun mempercepat langkahnya.

Expensive ConclusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang