Malam menjelas pagi.
Pagi menjelang siang.
Sore menjelang malam.Itulah keseharian yang dirasakannya setiap hari, begitu membosankan dan tak bergairah.
Han Yeoreum, gadis ini sedang membereskan peralatan dan bahan-bahan untuk membuat kopi.
Raut wajahnya terlihat begitu lesu, seperti tidak ada warna yang selalu membuatnya tersenyum. Bibir itu tidak mengembang seperti biasanya.
Tersemat di benaknya. Begitu banyak masalah yang sedang ia hadapi. Di pikirannya terdapat berbagai tanda tanya, namun terlalu susah untuknya memecahkan semua itu.
ia tak sadar, jika disana begitu banyak pelanggan yang datang. Namun semua pelayan merasa kerepotan, karena mereka harus melayani para tamu dengan cekatan.
Mina melihat Yeoreum dimeja barista, namun penglihatan Yeoreum begitu tidak fokus seperti sedang melamun.
Tuk ...
Satu jitakan mengenai dahi Yeoreum, ia terhenyak dengan apa yang terjadi. Ketika ia tersadar dari lamunannya, matanya melihat dan menentukan siapa yang berbuat seperti itu padanya.
Itu adalah Chanyeol, Supervisor kafe ini. Begitu kagetnya Yeoreum, ia hanya menunduk tidak mampu berkata, sadar jika Chanyeol adalah atasanya disini.
"Maafkan saya ahjussi, saya ..." ucap Yeoreum gugup.
"Apa kau tak lihat disana? (Jarinya mengarahkan pada para tamu, yang begitu penuh)." kau enak-enakan santai disini, sedangkan temanmu sibuk dan kewalahan." nada Chanyeol terdengar ketus.
"Maafkan saya ahjussi saya janji tidak akan mengulangi lagi. Saya hanya sedang tidak enak badan."
"Kalau tidak enak badan kau tidak usah berkerja! Merepotkan saja, cepat bantu mereka!" bentaknya.
Dengan cepat iapun langsung pergi dan membantu para temannya.
"Yeoreum-ah, kau kemana saja. Kau layani tamu disebelah sana!" teriak Suga, namja galak yang angkuh.
"Baiklah." Yeoreum hanya bisa menurut, disaat posisi seperti ini.
Meja nomor lima yang Yeoreum layani, dengan membawa bolpoin dan buku catatan pesanan.
"Permisi tuan, apakah sudah selesai memilih?" karena buku menu sudah tersedia di meja. Jadi, pelanggan bisa langsung memilih tanpa harus berteriak pada pelayan.
Seorang pria dengan setelan kantoran serta, dengan tangan yang menopang dagu, terlihat begitu berkarisma dan elegan. Tampan sudah jadi nilai plus dari dalam dirinya.
Setelah selesai memilih matanya menuju Yeoreum, iapun melontarkan pesanan yang akan ia minum nanti.
"Americano dengan sedikit gula." ucapnya pada Yeoreum.
Yeoreumpun mulai menulis pesanan pria tersebut.
Lima menit, kopi pun jadi. Segera Yeoreum mengantarkannya pada pria tampan tersebut.
"Permisi tuan, ini pesanan anda."
Yeoreumpun hendak pergi namun, langkahnya terhenti."Tunggu, aku ingin pesan Mocacinno." ucap pria tersebut pada Yeoreum.
"Baiklah, hanya itu apa ada tambahan?" Yeoreum mulai mengeluarkan buku dan bolpoinnya.
"Tidak, itu saja." jawab pria tersebut.
"Baiklah."
Tiba-tiba, ada seorang wanita dengan setelan blazer dan rok diatas lutut, serta rambut yang tergerai panjang dan sedikit bergelombang menambah kesan feminim dari dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Expensive Conclusion
Romansa"Kau tahu, kau bukan tipeku. Aku sungguh sama sekali tidak tertarik padamu. Dan harus kau tahu sampai kapanpun aku akan tetap pada pendirianku." Kim Taehyung. "Aku tahu, bahwa aku memang bukan seorang gadis cantik, pintar, dan juga kaya. Tapi harus...