Why?

1.7K 160 3
                                    

Ada rasa canggung dalam diriku, yang tak bisaku tunjukan pada siapapun.

Mengapa semua orang ingin dicintai, dan takut sekali untuk dibenci?

Hanya orang yang punya keberanian besar, yang bisa mengekspresikan emosi mereka tanpa memendamnya.

Aku tidak perduli, dengan mereka yang berbicara buruk tentangku, tentang sikap dinginku. Itu tidak membuatku, mati konyol kan?

Sangat melelahkan untuk menjadi orang baik. Mereka akan semakin tersingkir, jika terus-menerus mengalah.

Aku tidak akan merubah apapun yang ada dalam diriku, terkecuali jika ia bisa membuat hatiku jatuh, dan patuh kepadanya.  [Kim Taehyung]

-----
Kehadiran Nara mengganggu aktivitas Taehyung, pagi ini ia sedang disibukan dengan berbagai kegiatan. Namjoon sendiri sudah menyuruh Nara untuk diam diluar saja, namun Nara tetap kekeh.

"Nara-yah, aku sedang tidak ingin di ganggu."karena ia sedang mengerjakan berkas-berkasnya.

"Kau kenapa Tae? Aku hanya ingin bertemu denganmu." ucapnya dengan duduk disebelah Taehyung.

Taehyung semakin risih, ia sendiri tidak ingin di ganggu dan Nara malah memaksanya untuk menerimanya.

"Namjoon-ah!" Taehyung memanggil Namjoon.

"Aku sudah mengingatkannya, Taehyung-ah."

"Kenapa kalian berubah sekali? Kalian pikir aku ini makhluk paling menjijikan sehingga, kalian seenaknya mengusirku begitu saja?" Narapun keluar dari ruangan Taehyung. ia seperti menangis, karena sakit hati.

"Maaf tapi aku memang seperti itu. Namjoon-ah, maaf aku telah mengganggu pekerjaanmu lagi." Namjoonpun keluar, dan mengejar Nara.

"Kenapa semua orang sangat menyebalkan sekali?" Taehyungpun melanjutkan aktivitasnya kembali.

Namun aktivitasnya kembali terusik, ketika ia teringat kata-kata Nara tadi.

"Kenapa kata-kata itu sangat mirip dengannya? Ah-, sepertinya aku perlu menenangkan pikiranku sebentar saja." Taehyungpun mengambil mantelnya dan pergi kesuatu tempat.

----
Jungkook tidak bisa terdiam sedari tadi. Ternyata perkataan malam itu benar, Yeoreum tidak masuk bekerja hari ini.

"Sudah kuduga, tapi aku tidak akan pergi kerumahnya hari ini. Aku sudah malu untuk berhadapan dengannya." ucap Jungkook, raut wajahnya terlihat sayu.

Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ruangannya.

"Permisi, ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda Jungkook-nim."

"Suruh dia masuk saja."

"Aku mengganggumu?" ucapnya.

"Ah-, Taehyung-ah kenapa kau tidak mengabariku?" Jungkook sebenarnya malas bertemu dengannya, karenanya ia jadi kehilangan Yeoreum.

"Aku sedang tidak fokus hari ini, apa kau mau menemaniku minum kopi?" ucap Taehyung.

"Aku sedang tidak enak minum kopi, kau saja."

"Kau pasti memikirkannya kan? " tanya Taehyung.

"Seharusnya kau minta maaf padanya, kau tahu dia tidak pernah membuat salah apapun padamu. Kenapa kau kejam sekali?" tanpa basa-basi Jungkook berbicara dengan sejujurnya.

"Apa Yeoreum sepenting itukah untukmu, Jungkook-ah?" jawabnya, dengan nada yang dingin.

"Kau tak lihat aku begitu sangat menghawatirkannya, aku yakin ia butuh pekerjaan ini. Tapi karena kau, ia terpaksa berhenti."

Expensive ConclusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang