Strange man

653 46 8
                                    

Melampauinya itu diluar dugaanku.

Sesuatu yang manis, begitu membius ku hingga membuat ku menjadi candu.

Bayangan hitam yang mencemari dirinya, kini perlahan telah menjadi abu-abu.

Sedikit bisa diandalkan, hanya saja ini terlalu cepat untukku untuk bisa melelehkan hatinya.

Rasa penasaran ku perlahan mulai pudar, tapi apa mungkin aku sudah mulai mati rasa padanya? Sungguh membingungkan. ( Han Yeoreum )

---

Hari ini adalah hari terakhir kami berada disini, kota Paris begitu indah di sore hari, aku dan dirinya sedang menikmati secangkir coklat panas, di Cafe Eldure . Keberangkatan kami di tunda, karena hujan. Begitulah, entah sampai kapan kami akan disini.

Saat kejadian malam tadi, aku dan dirinya tidak berbicara sepatah katapun. Bahkan, ia sendiri yang membereskan semua barangnya, begitupun dengan beberapa berkas-berkas penting.

Aku tidak ingin membuka pembicaraan dengannya, itu sangat membuatku canggung.

Raut wajahnya begitu kusut, menandakan ia sedang kesal.

Kami terdiam begitu lama, hanya ada suara rintik hujan yang terdengar di luar sana.

Aku sedikit mencuri pandang padanya, ia terlihat sedang memikirkan sesuatu. Matanya begitu sembab, aku rasa ia sudah menangis semalaman. Tapi aku tidak begitu jelas melihatnya, karena matanya terhalang oleh topi.

Apa yang ia pikirkan, itu terlalu berlebihan jika itu ulah kejadian semalam.

Aku akan mencoba berbicara padanya, semoga saja ia tidak mengabaikan ku.

"Taehyung-ssi, kau ingin makan ini ?" Aku memberikan roti panggang padanya. Tapi ia tidak menggubris, melainkan mengacuhkan ku dan tak menjawab perkataan ku.

Ku dengar ponselnya berdering, ia pun kemudian pergi, dan berbicara dengan seseorang di telepon.

Sudah kuduga, menyebalkan sekali. Harusnya aku yang marah, kenapa berbalik seperti ini? Aku memang bodoh sangat bodoh. Aku mencoba tenang, dan menutupi semua rasa malu dalam diriku.

Setelah itu ia pun kembali, tangannya begitu sibuk dengan ponselnya. Aku seperti patung disini.

Tidak ada cara lain, aku harus melakukan sesuatu. Nama Jungkook-nim tertera di ponselku, tanpa pikir panjang akhirnya ku tekan tombol call
Pada ponselku.

Tidak lama panggilan itu tersambung.

"Annyeong Jungkook-nim?" Aku sedikit ragu untuk mengucapkannya.

"Eoh, Yeoreum-ah. Apa ada sesuatu?" Tanya nya.

Tapi aku rasa Taehyung masih, kekeh pada pendirian nya.

"Tidak, aku hanya akan memberitahu kalau aku akan pulang besok."

"Ahh-, jinjjayeo?! Aku sangat bahagia mendengar nya." Nada nya terdengar senang.

"Sebenarnya hari ini aku pulang, tapi mungkin besok aku akan sampai di Seoul."

"Aku akan menjemput mu, Yeoreum-ah. Kau beritahu aku kalau kau akan sampai nanti. Ada hal penting yang akan aku bicarakan padamu."

"Apa itu? Kau membuatku penasaran, Tuan Jeon." Entah mengapa hatiku begitu senang berbicara dengannya.

"Itu rahasia." Kekeh Nya.

Expensive ConclusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang