Your Touch

2.2K 149 13
                                    

Warning 18+ untuk dibawah umur jangan di baca yaa...

----

Yeoreum pov

Bermalam di pesawat memang lumayan nyaman, aku bisa tidur dengan pulas di kursi yang empuk ini. Aku tidah tahu, sepertinya Taehyung memesan fasilitas kelas A. Maka dari itu, ini sangat nyaman sekali.

Sesekali ia melirikku di sela tidurnya. Aku tidak tahu apa maksudnya. ia bilang bahwa aku dan dirinya akan tidur di satu kamar, ini mungkin sedikit menakutkan. Tapi, aku tidak begitu mempermasalahkannya asalkan saja, ia tidak macam-macam padaku.

Cuaca di Paris begitu panas saat ini, keringatku rasanya tidak pernah berhenti untuk menetes. Taehyung sedang mengecek tasnya, dan beberapa staff sepertinya sedang menunggu bagasi, untukku dan Taehyung.

Taehyung begitu sibuk dengan ponselnya, ia tidak begitu menghiraukanku yang sedang duduk di sebelahnya. Aku sudah biasa dengan sikap dinginya, jadi tak usah dipermasalahkan.

Dua staff yang lainnya menghampiri kami, mereka bilang bahwa kopernya sudah mereka masukan kedalam mobil. Kamipun begegas menuju hotel.

"Berikan tasmu padanya." ucap Taehyung, yang membuatku sedikit terhenyak.

Dengan ragu akupun memberikannya. Entah apa yang sedang aku pikirkan, perlahan sikap Taehyung semakin membuatku melayang.

Kamipun sudah berada di sebuah hotel, ini bukan hotel yang pernah aku datangi waktu itu, mungkin ia juga sama. Ini lebih mewah dari yang aku lihat, ini sungguh mewah. Aku yakin harganya pasti sangat mahal.

"Tunggulah di lobby, aku akan check-in dulu." ucapnya, dan akupun menuruti perintahnya.

Beberapa saat iapun datang padaku, dan menyuruhku untuk mengikutinya.

Tibalah kami di sini, kamar ini sangat luas, dan begitu mawah. Fasilitasnya begitu komplit, seperti apartemen. Terdapat sofa, dapur, meja makan, lemari dan hanya ada satu kasur disana.

Apa Taehyung bercanda? Aku tidak akan satu ranjang dengannya kan? Yang benar saja.

Taehyung melirikku, ia tersenyum sambil berjalan menuju bar kecil yang ada dekat meja makan.

"Jangan aneh begitu, aku tahu kau pasti sangat takjub dengan kamar pilihanku." nadanya terdengar cengengesan.

"Eoh, aku hanya heran saja, apa kasurnya hanya ada satu?" aku sangat penasaran, tapi pastinya ia akan menyuruhku tidur di sofa, aku tidak tahu diri sekali.

Taehyung terdiam sejenak, lalu ia bilang bahwa tidak ada lagi tempat untuk menaruh kasur tambahan, jadi terpaksa harus ada yang mengalah antara aku dengannya.

"Kau keberatan, jika aku saja yang akan tidur di kasur?" sudah kuduga, seorang Kim Taehyung tidak akan mengalah. Sekalipun pada seorang wanita.

"Tidak, biar aku tidur si sofa saja." aku begitu pasrah sekali.

Taehyung tersenyum kecil.

"Mau menemaniku minum?"tawarnya, iapun memberikanku satu gelas wine.

Akupun menerimanya dengan sedikit ragu, karena aku tidak pernah meminum alkohol.

Cukup hening.

Satu gelaspun aku belum menghabiskannya, sepertinya Taehyung seorang peminum maniak. Sudah berapa kali ia menghabiskan minumannya, aku merasa mual membayangkannya.

"Apa kau pernah berciuman?"tanya nya yang membuatku berdebar.

"Maksudmu?"

"Ah--, tidak aku hanya. Bisa kau jelaskan bagaimana rasa manis dari bibir yang sedang berciuman?" ia sudah gila, bagaimana ia bisa berkata begitu. Aku sangat khawatir, karena kita sedang berada dalam satu kamar.

Expensive ConclusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang