my Heartbeat

1.6K 140 7
                                        

Yeoreum pov

Apa semua akan tetap sama, atau akan ada perubahan dari yang aku harapkan? Entahlah.

Jika suatu saat aku yang akan masuk kedalam perangkapnya, apa aku akan merasakan imbasnya? Mungkin.

Kebohongankah yang akan selalu mengiringiku? Aku harus memasang wajah tegar pada semua orang bahwa, aku adalah gadis paling kuat di dunia ini.

Aku yakin jika aku terus merenung dalam masalah itu, aku akan menjadi cepat gila. Biarkan waktu yang bisa memudarkan rasa sakitku. Maafkan diriku, aku harus benar-benar melupakan hal yang sudah tak berguna lagi untukku.

Aku harus bisa menerimanya, walaupun aku ragu.

----
ibighit Entertaiment

"Baik, apa yang akan kau lakukan untuk tahap selanjutnya?" ucap Seokjin yang sekarang sedang bersama Hoseok.

"Aku sedang menunggu keputusannya. ia bilang akan datang dan aku yakin kau akan menyukainya." ucap Hoseok dengan tawa cengengesannya.

"Baiklah, aku tunggu kabar baiknya. Jangan lupa jaga kesehatanmu." Seokjinpun pergi dan meninggalkan Hoseok.

"Aku yakin Seokjin-nim akan puas dengan gadis pilihanku, ia adalah sebuah karya yang sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Tunggulah, aku akan mengejutkanmu."ia begitu tak sabar, ingin menujukan Yeoreum pada Seokjin.
----
RM universe

"Yeoreum-ah, kau bereskan ini terlebih dahulu. Besok kau akan bersama Taehyung kan?" raut wajah Namjoon terlihat sedih.

Melihatnya saja sudah membuatku tak enak. Aku tidak ingin memaksakan diri, dan sebenarnya aku tidak ingin melakukannya. Tapi ia sendiri yang membiarkanku pergi, baiklah berarti aku tidak begitu salah juga.

"Baiklah, aku akan selesaikan ini semua. Kalau kau butuh apapun aku siap membantumu. Sekalipun aku sedang bekerja dengannya."

"Aku mengerti, pasti kau akan menjadi rebutan untukku dan Taehyung juga. Dan sekarang aku sedang membuatmu istirahat." Namjoon begitu aneh, itu begitu menggelikan untukku.

"Apa yang akan aku lakukan selama disana?"aku begitu penasaran.

"Kurang lebih sama sepertimu bekerja denganku, tapi Taehyung memintaku untuk kau mengurusinya. Kau tahu maksudku kan?" Namjoon mengangkat alisnya.

"Maksudmu?"

"Kau harus menyiapkan pakaiannya saat ia akan pergi ke suatu tempat, contohnya pakaian meeting atau pakaian undangan, dan satu lagi ia tidak bisa menata rambutnya denga benar, jadi kau harus siap membantunya. Apa kau keberatan? Tapi kau sudah bersedia. Jadi relakanlah." Namjoon tertawa melihatku.

Aku hanya memasang wajah cemberut.

"Yeoreum-ah, kau akan tinggal satu kamar dengannya selama di Paris. Itu juga bagian dari pekerjaanmu, karena Taehyung akan selalu membutuhkanmu setiap saat. Kuharap kau tidak salah paham, mengerti?" Namjoon memegang bahuku, seraya meyakinkan.

"Aku tahu ini sulit untukmu, tapi aku yakin kau pasti bisa melupakan kenangan pahitmu dengannya. Percayalah padaku, Yeoreum-ah."

Mendengar ucapan Namjoon begitu lembut dan sangat menenangkan.

"Aku akan dengarkan semua ucapanmu, tapi ada satu hal yang ingin aku tanyakan."

Namjoon memanyunkan bibirnya.

"Hal apa?"

"Apa Taehyung benar-benar, tidak sedang mempermainkanku?"

"Aku tidak yakin. Tapi yang aku lihat, sepertinya ia sedang tertarik padamu. Lambat laun kau pasti akan merasakannya, jadi persiapkan detak jantungmu untuk tidak berdebar saat ia mulai menyentuhmu." Namjoon tertawa nakal.

Expensive ConclusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang