Ketulusan

2.2K 175 14
                                        

Love Yourself mungkin sudah menjadi hal yang banyak di bicarakan akhir-akhir ini.

Terdengar mudah untuk diucap, tapi rasanya itu sangat sulit untuk di lakukan.

Saat ini ingin rasanya belajar untuk mencintai diri sendiri dengan tidak membandingkan diri dengan orang lain tapi rasanya sulit sekali.

Percaya dirilah lakukan hidupmu semaumu. Kata itu cukup memotivasi, tapi hanya sementara setelah itu kembali lagi pada semula.

Mungkin karena luka itulah menjadikan seseorang kehilangan kepecayaan dirinya.

Kata-kata mereka begitu menyakitkan, sehingga sulit untuk di sembuhkan.

Perbedaan bukan suatu lelucon yang harus kalian tertawakan. Tapi apakah kalian merasa sempurna? Cukup tertawa saja.

Dunia membuatku tertindas, dunia membuatku takut. Apakah dunia sekejam itu? Mungkin.

Tapi jangan pernah membenci dunia, karenanya kita bisa mengetahui betapa kerasnya hidup ini.

Jadi hiduplah sesuai porsimu, jangan merasa tertekan dan terbebani oleh suatu hal yang tak berguna.

-----
Sekarang Yeoreum terlihat gugup, karena sekarang ia sudah berada di tempat Namjoon.

Entah dimana ini, yang jelas ia sendiri begitu heran. Takutnya kartu nama yang diberi Namjoon itu adalah palsu.

Tak lama Yeoreum menunggu akhirnya orang yang ia tunggu pun datang juga, ia sedikit bernapas lega karena itu benar Namjoon, dari tadi Yeoreum selalu tak tenang karena ia takut salah alamat.

"Ya--, Yeoereum-ah kau datang juga. Aku sudah pesimis, bahwa kau akan menolaknya." Namjoonpun duduk berhadapan dengan Yeoreum.

"Kau sudah tahu maksudku, oh iya kenapa kau memberikan alamat ini padaku? Aku merasa asing dengan tempat ini." Yeoreum sedikit memanyunkan bibirnya.

"Ini kantorku Yeoreum-ah. Mungkin yang kau tahu selama ini aku berkerja di tempat Taehyung kan?"

"Iya, aku rasa seperti itu karena setiap aku bertemu dengan Taehyung selalu ada kau."

"Aku kesana hanya untuk mengecek beberapa berkas, dan kadang Taehyung selalu meminta bantuan padaku, jadi aku suka menghabiskan waktu disana, namun terkadang aku yang selalu mengantarnya keluar negri. Walaupun aku sedikit sibuk, tapi aku sedang belajar darinya." ucap Namjoon yang membuat Yeoreum mengerti.

"Aku sungguh lega mendengarnya." Yeoreum terlihat bahagia.

"Kenapa, apa karena Taehyung?"

"Tanpa di jelaskanpun kau pasti sudah tahu."

Namjoon hanya memasang senyuman.

"Kau tunggulah disini, aku akan menyiapkan berkas-berkas yang harus kau kerjakan nanti." Yeoreumpun menganggukan kepalanya.

Hampir lima belas menit Yeoreum menunggu. Tak lama, iapun mendengar suara langkah kaki yang masuk menuju kedalam ruangannya.

"Itu pasti Namjoon." pikir Yeoreum iapun bersikap rileks saja.

"Namjoon-ah, aku sudah menyiapkan..." namun ucapan nya terhenti ketika ia melihat sesuatu didepannya.

Tidak hanya itu Yeoreumpun langsung berdiri dari duduknya.

"Taehyung-ah." lirihnya.

Seperti tersambar petir, keduanya saling memandang satu sama lain.

Namjoon yang baru saja datang langsung terkejut begitu saja, ketika ia melihat yang seharusnya tak terjadi. Ini akan berdampak buruk pada keduanya. Pasalnya ia tahu bahwa mereka saling membenci, dan itu akan sangat berbahaya. Takutnya Taehyung akan memulai lagi, dan setelah itu Yeoreum yang akan menanggung kesakitannya.

Expensive ConclusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang