Yeoreum side
Waktu begitu cepat berlalu, kehadirannya membawaku menjadi seorang manusia yang tak berarti. Tapi itu dulu, kekhawatiran ku berubah menjadi kenyamanan.
Akhir tahun yang menyenangkan. Rasanya begitu mendebarkan untukku, terutama saat ia ada bersamaku saat ini. hari demi hari kita lalui tanpa rasa bersalah, sepertinya aku sudah mulai bisa membiasakan diri.
Hari ini jadwal kami akan padat sekali, akan ada pertemuan antara Taehyung dan salah satu produser film ternama di Paris, Mr Carmen. Taehyung membangunkan ku begitu pagi sekali, mataku begitu lengket seperti tidak ingin terbuka.
Taehyung memberiku waktu sekitar tiga puluh menit, untuk bersiap-siap. Tidak ada protes, kau lakukan saja katanya. Dasar ia terlalu menyepelekan, sebenarnya itu tidak cukup untukku. Tapi aku tidak bisa mengelak.
"Sudah? " tanyanya.
"Apa?! Ini baru lima belas menit, Taehyung-ssi."
"Oh, baru lima belas menit. Baiklah, gunakan sisa waktumu dengan baik Yeoreum-ssi." dia meniru gaya bicaraku. Menyebalkan.
"Aku akan menunggumu di lobby, aku tidak mau menunggu terlalu lama. Aku hitung sisa waktu dari sekarang."
"Cih, kejam sekali. Kau tunggulah di bawah, aku akan segera selesai."
"Really? Kau belum memakai baju nyonya Han. Bagaimana kalau aku menunggumu disini saja?"
"DASAR MESUM!!!! Tunggulah di bawah." akupun mendorongnya menuju pintu, dan kemudian menguncinya dari luar.
Kalau terus-terusan begini aku bisa gila. Kumohon tuhan, jangan buat ia macam-macam padaku.
Sebentar lagi aku selesai, aku harap ini tidak terlambat sedikitpun. Aku tidak akan membiarkan anak mesum itu mengangguku seenaknya.
Hampir selesai, sekarang saatnya aku pergi.
iapun menatapku dari tangga, sungguh ia sangat membuatku canggung. Aku terlihat begitu salah tingkah tidak ya? Benar-benar dia bukan seorang manusia, dia begitu sempurna, sangat. Aku tidak bisa berbohong. Mungkin aku adalah seorang yang sangat beruntung bisa bersamanya. Apalagi, kita sudah melakukan hal yang lebih.
"Kau bahagia?"
Aku mengernyitkan dahi ku, apa yang salah darinya. Justru sebaliknya aku begitu kesal padanya.
"Mwo? Kau tak lihat wajahku kusut begini? Waktu yang kau berikan begitu membuatku prustasi. Kau paham? "
"Benarkah? Wajahmu memerah Nyonya Han. Apa aku yang salah? Aku tahu, wajahmu itu memang kusut. Sorry, aku terlalu jujur." ia terkekeh dengan leluconnya, puas sekali.
"Kajja, Mr. Carmen sudah menunggu. Aku tidak ingin memberikan kesan buruk pertama padanya, kau sudah menyiapkan data-dataku kan?"
Aku malas menjawabnya, ia pikir aku sebodoh itu.
"Baiklah, tidak usah menatapku tajam seperti itu. Aku tahu, aku memang tampan."
Percaya dirinya tinggi sekali.
"Bawakan tasku." Ucapnya pada pengawalnya.
Aku merasakan hal yang sangat berdebar, akhir-akhir ini. Oh iya, aku lupa bagaimana kabar teman-temanku. Apakah mereka baik-baik saja. Ya Tuhan, begitu banyak panggilan masuk dan pesan yang masuk ke ponselku.
"Jungkook-nim?" Satu kata yang ku baca dari ponselku.
Taehyung langsung menoleh padaku, dan merampas ponselku. Ada apa dengannya?

KAMU SEDANG MEMBACA
Expensive Conclusion
Romance"Kau tahu, kau bukan tipeku. Aku sungguh sama sekali tidak tertarik padamu. Dan harus kau tahu sampai kapanpun aku akan tetap pada pendirianku." Kim Taehyung. "Aku tahu, bahwa aku memang bukan seorang gadis cantik, pintar, dan juga kaya. Tapi harus...