Musim Semi

4K 331 10
                                        

Pagi hari yang cerah, seperti biasa tidak ada yang berbeda. Sama seperti hari biasanya.

Han Yoereum gadis ini sedang duduk di sofa, dengan sebuah cemilan yang terselip di lengan kanannya, tangan kiri ia gunakan untuk memegang remote untuk memilih channel televisi.

Sang ibu dan sang ayah sedang keluar untuk membeli perlengkapan bulanan.

"Yeoreum-ie, kau lihat sepatu hitam ku. Aku menaruhnya di lemari, tapi tidak ada?" tanya Jimin.

Dirumah hanya tersisa dua orang, Han Yeoreum dan Han Jimin kakak tercintanya.

Yoereum hanya menggelengkan kepalanya.

"Molla.." jawabnya, pandangannya tak lepas dari penglihatannya.

"Kau benar tidak melihatnya?" tanya Jimin lagi.

Matanya akhirnya menuju Jimin. Namun Yeoreum menatap dengan tatapan tajam, ia seperti kesal.

"Oppa, aku bilang tidak, tidak!" nadanya sedikit meninggi.

"Baiklah, aku hanya bertanya." bukanya marah Jimin hanya memberikan jawaban yang halus, sambil mengelus Puncak kepala Yeoreum dengan lembut.

Yeoreumpun melanjutkan kegiatannya.

"Yeoreum-ie, kau jangan lupa dua jam lagi kau bekerja, awas kau terlambat. Annyeong " Jimin mengingatkan Yeoreum, dan langsung pergi dari rumahnya.

"Oppa , kau hati-hati, Annyeong. "

--------
Jarum jam menunjukan pukul dua kurang lima belas menit.

Saatnya Han Yoereum bergegas untuk ke kafe, dengan perlengkapan seragam, dengan tatanan rambut yang ia ikat. Membuatnya terlihat sangat rapi. Hari ini ia masuk sore, karena kafe itu menyediakan dua shift. Jadi bisa saling bergantian.

Sekarang langkahnya sudah berada di halte bus, ia sedang menunggu bus datang. Tak lama akhirnya bus pun datang.

Setelah itu ia turun dari bus tersebut, dan langkahnya terhenti di sebuah toko buku yang bernama Vante book . Yeoreum memasuki toko buku tersebut, dan melihat-lihat beberapa buku.

Secara tidak sengaja Yeoreum melihat ada seseorang yang ia kenali. Pikirnya ia mungkin sedang membeli buku disini.

Namun Yeoreum mencoba untuk menunduk, takut jika seseorang itu akan melihatnya dan melabraknya saat ini juga.

Namun...

"Maaf-, apa kau pegawai kafe itu? " tanyanya membuat Yeoreum terhenyak saat ini juga.

Namun Yeoreum tidak berani untuk menoleh ke depan, ia terlalu takut karena orang itu pernah berurusan dengannya.

"Maaf-, kau tidak menjawab pertanyaanku. Berbaliklah aku tahu kau pasti takut, tenang saja aku tidak akan menyakitimu." tenangnya.

Dengan ragu Yeoreum membalikan badannya, dan menoleh pada pria yang berbicara padanya tadi.

Pria itu berdeham, namun ada sedikit senyuman yang terukir di bibirnya.

"Sudah kuduga. Kau pasti penggemar Mr. T kan? " tanyanya lagi.

"Nde-,?" tanya Yeoreum bingung.

"Sudahlah, apa kau ingin berbincang denganku sebentar? " tawarnya.

Yeoreum hanya mengangguk.

"Aku anggap jawabanmu. IYA . "

Pria itu membawa Yeoreum ke sebuah taman yang ternyata ada di belakang toko buku tersebut. Yeoreum hanya bisa melongo melihat taman tersebut. Taman yang begitu luas dengan bernuansa putih dan hijau. Warna yang sangat tenang dan Indah, Menurutnya.

Expensive ConclusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang