Tempat mewah yang harusnya menjadi pesta perayaan besar untuk sang tuan rumah malah tak ada bedanya dengan gudang karena seperti baru saja diterjang badai. Para tamu saja banyak yang mengalami luka entah lebam atau irisan ditubuh mereka.
Penampilan mereka sekarang bahkan tidak bisa disebut layak. Sementara itu senyum tipis atau lebih tepat disebut dengan seringai malah terukir manis diwajah tampan seorang pria berambut dark grey dengan setelan kemeja putih yang digulung setengah lengan.
Mata tajamnya itu terlihat menatap sekelilingnya datar dan kembali lagi pada sang tuan rumah yang masih merintih memegangi perutnya yang terluka.
"Ini masih baru permulaan... Aku akan memberimu waktu untuk mengobati lukamu dan saat lukamu mengering aku akan datang lagi untuk membuat luka baru" ucapnya kemudian membuang ludah kasar.
"K-kenapa? Kami tidak p-pernah membuat masalah dengan The Eye sebelumnya?" ucap pria paruh baya itu terbata dan masih berusaha untuk menahan sakit disekujur tubuhnya.
"Siapa bilang kau tidak punya!" kesal Sehun yang menendang kasar kaki pria tua yang tidak lain adalah paman Baekhyun itu hingga Joon Junhoe meringis kembali karena rasa sakit yang mendera.
"Kau sudah berani menyakiti Queen Bee jadi terima saja akibat dari perbuatanmu" ucap Kai yang berjalan mendekat melewati para korban mereka dengan wajah datar.
Sementara Chanyeol yang sejak tadi menatap kerja anak buahnya hanya menatap datar apa yang dilakukan Sehun dan Kai.
Chanyeol terlihat menyugar kebelakang rambutnya kebelakang dan berdecak pelan saat melihat bercak darah dikemeja putih yang dipakainya.
"Dimana Queen Bee sekarang?" tanya Chanyeol pada salah satu anak buahnya yang dengan cepat mendekat.
"Queen Bee masih berada ditempat perayaan Boss" jawabnya yang membuat Chanyeol beralih menatap kembali pada Sehun dan Kai.
"Kalian berdua urus sisanya.. Terserah kalian mau kalian apakan tempat ini. Antar saja para korban yang akan dilelang kekantor polisi" titah Chanyeol yang membuat keduanya kompak mengangguk patuh.
"Oh ya. Kai mana kunci motormu" ucap Chanyeol yang membuat Kai dengan cepat merogoh kantong jaketnya dan menyerahkannya pada Chanyeol.
"Kau pakai mobilku" ucap Chanyeol yang melemparkan kunci mobilnya yang disambut Kai dengan sigap.
"Nikmati malammu Boss" ucap Kai dengan seringainya yang dibalas Chanyeol dengan anggukan pelan dan berbalik pergi meninggalkan tempat eksekusi mereka.
"Ck. Kenapa mereka banyak sekali sih? Merepotkan" ucap Kai kesal saat melihat kekacauan brutal yang mereka buat ditempat pelelangan itu tadi.
"Kau sendiri yang bilang mau ikut" balas Sehun datar yang membuat Kai menatapnya dongkol sambil menggerutu.
***
Riuh suara ribut yang bersahutan dengan suara deruan motor maupun mobil yang tengah dipamerkan oleh pemiliknya tidak serta merta membuat Baekhyun mengalihkan perhatiannya dari motor sport baru yang diberikan Sehun padanya tadi.
Sirkuit balap. Yeah disinilah Baekhyun sekarang entah untuk alasan apa. Baekhyun benar-benar tidak mengerti kenapa malam penyambutan dirinya malah membuatnya terjebak diantara kerumunan orang asing yang membuatnya jengkel. Apalagi ada beberapa orang yang sejak tadi menggodanya entah pria atau wanita dengan penampilan bervariasi. Entahlah tidak ada yang bisa menarik perhatian seorang Byun Baekhyun, kecuali satu.
Park.Chanyeol.
Yeah. Hanya pria itu yang sebenarnya sejak tadi memenuhi pikirannya. Setelah tadi perbincangan mereka tentang permintaan Baekhyun, pria tampan dengan minim ekspresi itu memintanya pergi lebih dulu kesini sementara dia memilih pergi entah kemana dengan diikuti 'vanilla chocolate' itu panggilan Baekhyun untuk Sehun dan Kai jika kalian tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL or NOT REAL (END)
Fanfiction---BXB--- Mafia--- CHANBAEK.JAEYONG.HUNKAI Let me be your monster... And I will destroy anything that hurts you -Park Chanyeol Park Chanyeol. Seorang mafia berkedok CEO yang terkenal sangat dingin dan tidak mengenal ampun akhirnya menek...