BAB 23

20.1K 2.1K 29
                                    


Bugh~~ bugh~~~

"Cukup. Cukup untuk sekarang hyung" pekik Lucas yang menatap ngeri kearah korban-korban Kai yang sudah tergeletak tak berdaya dibawah kakinya.

"Oh Sehun brengsek!" pekiknya lagi seraya menendang tubuh korbannya dan berbalik pergi tanpa mengatakan apa-apa membuat Lucas menyergitkan keningnya pusing.

"Dia mengerikan. Aku heran bagaimana cara Sehun hyung bisa menjinakkannya" ucap Lucas yang sekarang tengah mengedarkan pandangannya ke seisi ruangan.

"Bereskan semua ini dan kirim mereka kembali pada kelompok masing-masing" titah Lucas yang hanya diangguki tanpa protes dari anak buahnya.

"Semoga dia tidak mengamuk lagi" gumam Lucas lirih.

***

Dor~~ dor~~

"Hyung kau mau membunuhku! Targetmu didepan sana bukan disamping sini!" pekik Jaehyun seraya menghindari tembakan yang dilancarkan Sehun kearahnya belum lagi serangan dari orang-orang yang menjadi lawan mereka sekarang.

"Apa yang kau katakan pada kekasihku sialan!" pekik Sehun sambil sesekali menembak musuh-musuh mereka meskipun matanya masih melayangkan tatapan menghunus kearah Jaehyun.

"Aku hanya bercanda hyung!" pekik Jaehyun disela kegiatannya menembak.

"Bercanda katamu? Kalau sampai pernikahanku tertunda kau orang pertama yang akan kuhabisi" kesal Sehun yang membuat Jaehyun berdecak.

"Kalian sama sekali tidak asik. Jangan terlalu serius... hidup kalian monoton sekali" ucap Jaehyun yang tidak dipedulikan Sehun yang terlihat kembali fokus menghabisi lawannya sementara Johnny sejak tadi memilih tidak berkomentar.

Sehun dalam mode marah itu mengerikan. Beruntung dia tidak serius menembak kearah Jaehyun kalau tidak kan tidak lucu kalau sampai ada pertumpahan darah diantara mereka.

Ayolah mereka menyerang markas mafia hanya bertiga jika salah satu terluka maka pertahanan mereka akan goyah.

"Hei kalian. Bisa tunda sebentar pertikaian diantara kalian berdua? Jika kita bisa keluar hidup-hidup dari sini aku tidak akan menghalangi kalian saling membunuh" ucap Johnny yang membuat Sehun menatapnya tajam.

Sementara Jaehyun hanya berdecak pelan sambil komat-kamit.

"Hiss. Kalau begini tidak akan selesai" kesalnya yang terlihat menyiapkan amunisinya dan menggenggam erat pistol dikedua tangannya.

"John... Kau lindungi aku. Will! Kau serang dari sisi kiri aku akan menyerang secara langsung. Kita gunakan formasi segitiga" ucap Jaehyun yang memberi komando seraya berjalan keluar dari tempatnya bersembunyi.

Hingga sekarang pertarungan secara langsung benar-benar tidak bisa dihindari apalagi Jaehyun yang sudah maju dan menyerang tanpa kenal takut dan menghabisi siapapun yang menghalangi jalannya.

"Diam dan menyerah atau kupastikan peluru terakhir ini bersarang dikepalamu" ucap Jaehyun yang mengarahkan moncong pistolnya tepat kearah dahi pemimpin dari kelompok yang mereka serang.

"Aku mengaku kalah. Ambil apapun yang kau inginkan"

"Aku tidak ingin apa-apa. Kami hanya ingin sumpah setiamu untuk The Eye" ucap Sehun yang ikut mendekat sementara Johnny masih bertahan diposisinya.

"Aku bersumpah akan mengabdikan seluruh hidupku pada kalian" ucap sang pemimpin seraya berlutut yang diikuti oleh seluruh anak buahnya membuat Jaehyun dan Sehun kompak menyeringai.

"Baiklah. Kalau begitu sekarang obati semua anak buahmu yang terluka dan kau-- ikut aku" titah Jaehyun dengan nada dinginnya yang membuat pemimpin kelompok itu segera menurut dan mengikuti langkah Jaehyun menuju ruang utama markas.

REAL or NOT REAL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang