BAB 33

18.2K 1.9K 84
                                    

"KATAKAN SIAPA YANG MENYURUHMU!" bentak seorang pria dengan wajah garang tepat didepan wajah Taeyong yang hanya memasang wajah datar.

"Cepat katakan atau kau ingin aku menembak keluar isi kepalamu?!" ancam pria itu seraya menodong pistol tepat didahi Taeyong yang sekarang malah tersenyum miring.

"Jika aku boleh memberi saran, lebih baik kalian bebaskan aku dan kalian akan mati dengan mudah" ucap Taeyong yang seketika langsung membuat kedua pria yang menahannya sekarang tertawa.

"Jangan bercanda manis, bukan kami yang sekarang dalam keadaan terbolgol dan tak berdaya" ejek pria itu.

"Sekarang katakan dengan siapa kau kemari? Apa teman-temanmu yang sudah membuat kekacauan?" tanya pria yang tadi berdiri tidak jauh dari Taeyong.

"Membawa teman? Kurasa kalian salah sobat. Aku kesini dengan kakakku dan hebatnya lagi aku bahkan membawa kekasihku kesini" ucap Taeyong seraya tersenyum terlihat ia bahkan tidak terpengaruh sedikitpun dengan pistol yang diarahkan padanya.

"--dan sebentar lagi tempat ini akan dikepung jadi lebih baik kalian menyerah dan bebaskan aku" ucap Taeyong dengan nada bicara berubah dingin.

"Ck, kau pikir kami takut? Dengar cantik. Kami tidak takut dengan organisasi seperti kalian karena kalian itu hanya semacam boneka yang akan menuruti semua keinginan kami asalkan mulut kalian disumpal dengan uang. Kalian itu tidak lebih dari sampah. Kau dan juga teman-temanmu itu hanyalah manusia rendahan tidak berguna" ucap pria itu dengan nada menghina.

"Katakan sekali lagi kalimat terakhirmu dan aku akan membunuhmu dengan cara terburuk yang tidak pernah kau pikirkan" ucap Taeyong sarat dengan kemarahan karena tidak terima saat pria itu menghina teman-temannya.

"Baiklah. Dengar baik-baik" ucap pria itu lagi seraya mendekat dan berbisik ditelinga Taeyong. Kesempatan itu tentu saja tidak akan dilewatkan oleh Taeyong yang langsung bergerak cepat menghantam hidung pria itu dengan kepalanya kemudian berdiri dengan tangan yang masih terbolgol dikursi. Teman pria yang dihantam Taeyong tentu saja kaget mendengar teriakan kesakitan rekannya.

Ia sontak menembak kearah Taeyong yang dengan sigap menghindar dan melakukan salto hingga tubuhnya jatuh diatas lantai dengan keras sehingga kursi kayu tempatnya diborgol hancur. Taeyong berlari dan memukul pria yang menembaknya tadi dengan kayu itu hingga pistol yang diarahkan padanya terlempar.

Detik berikutnya Taeyong melempar pisau kecil yang diselipkannya dibawah sepatunya hingga mengenai mata pria yang tadi dihantamnya. Hingga terlihat memuncratkan darah yang mungkin akan membuatmu meringis ngeri.

Taeyong berjalan dan mengambil pistol yang tadi terlempar dan dengan cepat langsung menembak kedua kaki dari kedua pria yang tadi menahannya hingga mereka hanya bisa jatuh terduduk seraya menjerit kesakitan.

"Sudah kubilang lebih baik kalian melepaskanku baik-baik" decak Taeyong yang mencabut kasar pisaunya yang tertancap dimata kiri pria tadi hingga pria itu menjerit dan meraung kesakitan.

"Walaupun kalian menghabiskan suara kalian karena berteriak aku tidak akan memberikan belas kasih pada kalian, yang ada aku akan membunuh kalian secara perlahan dan itu dimulai darimu, aku tidak akan memaafkan hinaanmu barusan" ucap Taeyong seraya berjalan mendekat yang membuat pria yang dimaksud Taeyong berusaha menjauh sementara pria cantik itu malah tertawa melihatnya.

"Jadi-- kau ingin kita mulai dari mana?" tanya Taeyong yang memasang senyum miring dan selanjutnya yang terdengar hanya jeritan kesakitan dari korban kekejaman seorang Oh Taeyong.

***

Satu kata untuk mendefinisikan keadaan di markas musuh yang mereka serang sekarang adalah.

REAL or NOT REAL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang