BAB 7

33.7K 3.4K 273
                                    

Entah untuk keberapa kalinya Baekhyun menghela napas kasar pagi ini. Sepanjang jalan dia sebenarnya sudah muak mendengar berbagai bisikan dari orang-orang yang membicarakan tentang dirinya.

Sialan.

Apa mereka benar-benar sedang memancing amarahnya? rutuk Baekhyun yang mendudukan badannya dengan malas disalah satu tempat disudut kantin bermaksud mengurangi intensitas perhatian kearahnya.

Karena bosan dan faktor sedikit lapar akhirnya Baekhyun putuskan untuk sarapan terlebih dulu sebelum kelasnya dimulai.

Jika kalian bertanya kenapa dia tidak sarapan dimansion atau kemana Chanyeol pergi? Jawabannya adalah sang Big Boss itu sedang ada urusan dengan beberapa orang yang Baekhyun sendiri malas memikirkannya apalagi saat Chanyeol pergi pagi-pagi sekali membuat mood-nya benar-benar buruk.

"Hai. Boleh aku duduk disini?" tanya seseorang yang membuat tatapan Baekhyun yang awalnya menatap kesamping menoleh.

"Bukankah masih banyak tempat yang kosong?" tanya Baekhyun dengan nada tak suka yang kentara.

"Ahh. Itu aku hanya merasa kalau makan sendiri itu tidak akan enak. Jadi akan lebih baik kalau kita makan bersama" jawab pria itu yang membuat Baekhyun menghela napas kasar.

"Aku tidak makan dengan orang asing" ucapnya seraya berdiri dan hendak melangkah pergi namun dia kalah cepat dari pria itu yang saat ini malah memegang lengannya cukup kuat.

"Hei. Jangan pergi. Setidaknya beritahu aku namamu. Aku Changmin" ucapnya yang membuat Baekhyun melayangkan tatapan datarnya sementara hal itu tentu saja menjadi perhatian para mahasiswa lain yang menatap mareka penasaran.

"Jangan menyentuhku. Aku tidak suka disentuh sembarangan" ucap Baekhyun dingin yang bukannya membuat Changmin melepaskan tangannya justru malah semakin mengeratkan pegangan itu.

"Temani aku makan. Aku tidak akan mengganggumu, dan apa kau tidak tau? Aku ini seniormu"

"Lalu jika kau seniorku. Aku harus menuruti keinginanmu begitu?"

"Yeah. Setidaknya hormati orang yang lebih tua darimu"

"Ck. Aku tidak pernah menuruti siapapun seumur hidupku kecuali pada satu orang jadi jangan paksa aku untuk menghancurkan wajahmu itu. Sekarang lepaskan tanganmu atau kau akan menyesal" ucap Baekhyun sedikit mengancam diakhir yang malah membuat Changmin terbahak.

"Memangnya apa yang bisa kau lakukan manis? Aku hanya menawarimu untuk sarapan bersamaku apa salah?" tanya Changmin yang masih tidak mau menyerah.

"Kau tau kesabaranku ini benar-benar sudah habis. Lepaskan atau-- kupatahkan tanganmu"

"Aww. Kau galak sekali manis" ucap Changmin yang terlihat terkekeh geli.

"Baiklah akan kulepaskan asalkan beritahu aku siapa namamu. Ahh berikan aku nomor ponselmu boleh juga" ucap Changmin yang membuat Baekhyun muak tapi entah kenapa sebuah ide menarik terlintas dipikiran Baekhyun yang seketika membuatnya tersenyum tipis.

"Baiklah. Mana ponselmu" ucap Baekhyun yang membuat Changmin dengan cepat memberikan ponselnya sementara Baekhyun terlihat mengotak-atik ponsel Changmin dengan seringai misterius.

"Ini. Lanjutkan saja makanmu" ucap Baekhyun yang tanpa buang waktu langsung pergi dari sana meninggalkan Changmin yang terlihat tersenyum menatap ponselnya.

"Kenapa aku baru melihat pria manis itu? Selama ini dia bersembunyi dimana sih" ucapnya sebelum melanjutkan sesi sarapannya.

Sementara Baekhyun yang saat ini berada cukup jauh dari kantin seketika tertawa akan apa yang baru saja dilakukannya. Hal itu tentu saja membuat beberapa orang terlihat menatapnya aneh tapi Baekhyun tidak peduli dan tetap melanjutkan langkahnya sambil sesekali terkekeh geli.

REAL or NOT REAL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang