BAB 34

18.1K 1.8K 67
                                    

Chanyeol bermain dengan memutar-mutar sebuah pisau kecil ditangan kanannya seraya menatap datar kearah Johnny yang sekarang sedang mengeksekusi para korbannya. Sudah puluhan orang yang sudah dihabisi Johnny tanpa ampun dia melakukan itu seolah sedang memainkan sebuah video game belum lagi tampangnya tidak sama sekali menunjukkan kalau dia kelelahan.

Kenapa jadi ada Johnny?

Jawabannya adalah salah satu anggota dari The God's Eye memang datang untuk menyusul bersama Mark setelah Taeyong berhasil membobol keamanan markas musuh yang berada tidak jauh dari tempat mereka sekarang.

Maka sekarang disinilah mereka berdua berada.

"Harusnya kalian semua berpikir ulang sebelum mencari masalah yang melibatkan The Eye..." ucap Johnny setelah menjatuhkan lawan terakhirnya.

"Kau sudah puas?" tanya Chanyeol yang akhirnya beranjak dari tempatnya berdiri yang membuat Johnny menoleh menatapnya.

"Belum..." jawab Johnny dingin seraya mengelap tangannya yang dipenuhi darah.

"Kau tau... Sudah lama kami tidak melakukan pembantaian seperti ini, terakhir kali itu saat kau memberi misi pada kami untuk menyerang sebuah camp para penyamun dan bandar narkoba didaerah Urk..." lanjutnya kemudian berjalan bersama Chanyeol yang tidak menunjukkan reaksi apa-apa selain mendengar penjelasan Johnny.

"Apa Jay ikut?"

"Tentu saja dia ikut... Dia tidak akan mungkin melewatkan kesenangan semacam itu bukan? Dan kau tau... Dia bahkan menghancurkan beberapa mobil tank" ucap Johnny sedikit terkekeh.

"Bisa kubayangkan betapa senangnya dia tentang itu..." ucap Chanyeol.

Sementara itu Baekhyun dan Mark sekarang yang bertugas membersihkan sayap kanan tengah terkepung oleh beberapa orang yang entah datang dari mana.

"Bukannya kalian bilang tadi sudah membersihkan jalannya hyung?" tanya Mark membuat Baekhyun mengendikkan bahu.

"Kurasa mereka punya jalan rahasia sendiri untuk melindungi si tua bangka itu" ucap Baekhyun yang tidak menunjukkan rasa takut sedikitpun.

"Kau mau tetap disini... Atau pergi duluan?" tanya Baekhyun membuat Mark sedikit berpikir seolah mempertimbangkan pilihan terbaik.

"Kurasa akan lebih baik jika aku pergi duluan, lebih menghemat waktu" putus Mark.

"Ck, bilang saja kau malas buang tenaga" decak Baekhyun yang sudah paham betul sifat rekan sekaligus teman yang dianggapnya adik itu.

"Jika kau tau kenapa bertanya" balas Mark yang detik itu juga ikut maju menghadapi para penjaga itu kemudian perlahan menjauh.

"Kuserahkan padamu hyung!" ucapnya sebelum menghilang dibalik lorong.

"Well, sekarang hanya tinggal kalian dan aku... Jadi kalian akan kuberi pilihan... Mau aku bermain Lembut? Sedang? atau Kasar?" tanya Baekhyun yang untuk kesekian kalinya membuat mereka tertawa.

"Kau sudah kalah telak manis..." ejek salah satu dari mereka, seperti biasa mereka selalu saja memandang remeh pada Baekhyun yang terlihat lemah.

"Ok... Kita bermain saja kalau begitu" ucap Baekhyun disertai smirk misterius yang terukir dibibirnya. Dan setelah itu kita semua tau yang terjadi selanjutnya adalah jeritan kesakitan dari korban Queen Bee yang menghabisi mereka tanpa ampun.

***

Disisi lain benua Amerika, kita sekarang bertemu dengan Kai dan Ten yang masih dalam perjalanan mencari Lucas yang sudah lebih dulu menyerang markas musuh.

REAL or NOT REAL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang