"Hoi!"Mata Afar langsung tertuju pada seorang namja yang sedang berjalan cepat ke arah mereka berdua.
"Afar Hyung! Ayo cepet jalannya" tangan mungil Ian langsung menarik lengan Afar dan langsung berlari kencang ke market ujung jalan.
"Kamu nih ya larinya cepet-cepet banget. Sakit tau ditarik terus" ujar Afar yang langsung duduk di pinggir trotoar embari mengelus pergelangan tangannya.
Sementara Ian tak mempedulikan ocehan dari Afar, napas terus tersenggal-senggal namun matanya menatap kearah seseorang disana yang malah berjalan santai.
"Hyung, kita mau beli apa? Sini biar Ian aja yang masuk. Hyung duduk disini aja, takut hyung tiba-tiba pingsan di dalem" wajah Afar menatap Ian dengan datar, merogoh uang yang berada di saku celananya.
"Nih ambil uangnya sama ini kertas daftar belanja" tangan Ian langsung meraih uang di tangan Afar dan bergegas masuk ke dalam market.
.
.
.
.
.
."Hyung?" mata Ian melihat Afar sedang berbincang-bincang.
"Oh Ian sini, jangan bengong disitu" Ian tau siapa orang yang tengah berbincang dengan Afar.
Ian pun mulai melangkah, tapi tidak ke arah mereka berdua. Melainkan untuk segera pulang ke rumah.
"Hoi bocah!"
"Apa?! Bocah? Gak boleh ada yang panggil bocah selain Ray hyung" ucap Ian dalam batinnya.
"Bocah, lu belum bayar ganti rugi, juga nagih permintaan maaf dari lu. Ingetkan?" langkah Ian seketika terhenti mendengar ucapannya, memperhatikan setiap inci wajah tengil namja itu.
"Hmm di...sini" telunjuk mengarah ke bibirnya sendiri.
Afar sedari tadi melihat mereka berdua secara bergantian karena bingung apa yang terjadi diantara mereka berdua.
"Afar Hyung, ayo cepet pulang"
"Hah? Owh iya"
Jam 22.10 malam di kamar Afar
"Hyung, tadi hyung obrolin apa aja sama namja tadi?" Ian yang sudah duduk rapi di kasur dan memakai piyamanya.
"Dia tanya-tanya soal kamu" ucap Afar dengan enteng.
"Terus terus?"
"Hyung kasih tau. Kalau kamu disini lagi cari kerjaan buat biaya masuk SMA. Kata dia juga besok bakal main kesini" raut wajah Ian langsung syok mendengarnya.
"Apa?!"
"Anak-anak tidur! Ini udah malem" ujar bibi yang kamarnya berseberangan dengan kamar yang ditempati Afar dan Ian.
"Iya eomma..." ucap Afar dari seberang kamar.
"Afar Hyung bodo malah kasih tau"
"Udah-udah, kita tidur aja. Besok tetangga bakal main kerumah" ucap Afar yang sudah berada di tempat tidur bersama dengan Ian
"Hmm"
"Siap-siap saja besok gue bakal main ke rumah lu dan bakal jadi milik gue selamanya khikhikhi"
Dirt...dirt...
"Hallo?"
"Gimana? Lu udah dapet penggantinya, Tam? Rumah kita bertiga disini udah gila-gilaan, terutama si tua bangka"
"Gue udah dapet penggantinya, mungkin besok gue sama dia bakal kesitu"
"Oh oke"
Tut...tut...

KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] 3 Top 1 Bottom [SlowUpdate]
RandomPROSES REVISI Tiga orang tertarik pada seorang namja manis yang bekerja menjadi pembantu di rumah mereka?