"Kenapa senyum-senyum!" bentak Ian pada Aldi yang masih tersenyum kearahnya.
"Gak kenapa-kenapa, emangnya gak boleh?" tanya Aldi menantang dengan satu alis yang sedikit di naikkan.
"Gak boleh!" bentak Ian lagi.
"Hari ini rumah sepi, ayo main" ajak Aldi sembari menggigit pelan bibir bagian bawahnya.
"Gak mau"
"Kita main catur. Ian kira main apaan? Pasti mikirnya main diranjang ya...?" goda Aldi disusul kekehan kecil mengejek Ian.
"Bu-bukan...bukan!" sangkal Ian terbata-bata, ditambah malu.
"Kenapa gugup I? "
"Siapa yang gugup? Kalau mau main, ayo main!"
"Deal main?"
"Deal!"
Aldi pergi beranjak dari sofa dan berjalan mendekati sebuah lemari kaca, meraih papan catur yang terlihat sudah sedikit usang warnanya.
"Perjanjiannya kalau gue yang menang, Ian harus siap sedia boolnya dimasukkin sampai hyung puas" ucap Aldi penuh percaya diri akan memenangkan permainan.
"Tapi! Kalau Ian yang menang, jangan pernah ganggu Ian lagi. Kapan pun dimana pun. Gimana?" ucapan Ian sangat berat bagi Aldi, butuh beberapa menit untuk Aldi dapat menjawabnya.
"Oke deal, kita mulai mainnya"
Mereka langsung memilih warna bidaknya, menyusun dengan rapih dan mulai bermain serius. Terlebih lagi Aldi terpampang jelas wajahnya yang sangat serius.
"Skak!" teriak Ian memenangkan permainan dan tersenyum meremehkan kearah Aldi.
"Licik, pasti Ian main licik!"
"Ciri-ciri orang gak terima kekalahan"
"Ulang! Ulang!"
"Gak terima ulang, Ian juga sibuk mau tidur"
"Hyung bilang ulang, Ian harus nurut!" paksa Aldi.
"Oke, satu kali lagi" terpaksa Ian harus menuruti permintaan Aldi yang sudah tersulut emosi.
"Skak lagi~" dan lagi, Ian memenangkan permainan catur tapi tetap saja Aldi belum puas.
"Ian, ayo main satu kali lagi"
"Sekarang jangan ganggu Ian, taatin perjanjiannya"
"Janji deh satu lagi main nanti selesai" mohon Aldi.
"G, A, K, M, A, U. Gak mau!"
"Main sekali lagi nanti hyung janji gak bakal ganggu Ian, bakal turutin apa aja yang Ian mau selama satu bulan penuh" Aldi menambahkan perjanjiannya pada Ian.
"Apa aja"
"Iya apa aja"
"Oke"
Sekali lagi Ian menyanggupi permintaan Aldi dan itu untuk yang terakhir kalinya.
"Skak! Mat!" kemenangan berpihak lagi pada Ian, sementara Aldi hanya terus merasa bahwa Ian melakukannya dengan cara yang licik.
"Pasti main licik. Gak mungkin gue yang mempesona ini jadi babu seekor bocah labil" batin Aldi.
"Udah ya, Ian ngantuk mau tidur siang dulu. Hyung juga tidur, mungkin nanti malem Ian bakal kasih tugas buat hyung"
"Tck!"
"Se~ma~ngat~hyung xixixi" ejek Ian yang langsung berlari menaiki anak tangga, meninggalkan Aldi yang merasa kesal.
"Riska?!"
"Iya Tuan?"
"Ambilin kunci duplikat kamar Ian"
"Tapi tuan...kunci duplikatnya dipegang Tuan Roan"
Mendengar ucapan Riska, rasa kesalnya semakin bertambah terlebih lagi pada Roan.
Aldi mencoba membaca salah satu majalah diatas meja tapi tetap saja tidak fokus, matanya melihat kalimat demi kalimat sementara pikirannya kacau.
_____________________________________
"Tumben Aldi Hyung yang bukain pintu" bingung Roan yang baru saja pulang dari urusan kerjanya dan duduk bersebelahan dengan Ian.
"Aldi Hyung? Tolong ambilin air minum, pasti Roan Hyung haus" pinta Ian.
"Tck!"
"Oh sekalian cemilan di kulkas juga ya, mulut Ian mau nyemil" tambahnya lagi yang tentunya langsung dituruti Aldi.
"Aldi Hyung kenapa? Tumben-tumbenan dia nurut"
"Rahasia..."
"Ian mainnya rahasia-rahasiaan"
Beberapa menit kemudian Aldi datang dengan nampan berisi segelas air jeruk dan cemilan yang Ian minta.
"Ini minuman sama cemilannya"
"Makasih hyung"
Dengan langkah yang malas, Aldi beranjak pergi. Tubuhnya ingin sekali rebahan dan matanya menonton beberapa koleksi video pornonya.
"Hyung mau kemana?" cegat Ian.
"Kamar"
"Ian belum suruh hyung buat pergi"
"Demi dewa kerang ajaib, gue harus apa? Pasti dia bakal nyiksa gue selama sebulan penuh. Gue mau Ian pingsan aja terus gue skidipapap sampai puas" ucap Aldi dalam hatinya.
Seandainya tadi dia tidak mengajak Ian untuk bermain mungkin tidak akan seperti ini jadinya.
To Be Continued
Sebelumnya author minta maaf,, cerita update beberapa bulan sekali
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] 3 Top 1 Bottom [SlowUpdate]
DiversosPROSES REVISI Tiga orang tertarik pada seorang namja manis yang bekerja menjadi pembantu di rumah mereka?