"Jangan"
"Jangan tuan"
Terus menerus Ian memohon dalam keadaan pengaruh obat yang diberikan Aldi.
"Ahk" tangan kanan Ian mendorong-dorong dada Aldi supaya melepaskan gigitan pada lehernya
Aldi yang mengerti maksud Ian, langsung melepaskannya terlihat lelehan saliva menempel di tengkuk leher Ian.
"Mau lagi?" bisik Aldi dengan tangan mengelus paha Ian yang terbuka lebar.
Ian hanya mengangguk kecil, kini pengaruh obat sudah benar-benar sempurna bekerja. Seperti tubuhnya tidak ingin menuruti kemauan Ian.
Senyuman tipis terukir dibibir Aldi melihat Ian yang semakin panas karena pengaruh obat yang sangat bereaksi.
Tangan kokoh Aldi membuka resleting pakaian maid milik Ian, bibir Aldi terus mengecup pundak dan leher putih Ian hingga meninggalkan kissmark merah disana.
"Hgnnn~" lenguh Ian bercampur desahan kecil.
Pakaian maid milik Ian dilempar asal oleh Aldi ke lantai.
Semua pakaian Ian telah ditanggalkan Aldi dan kini tubuh mungil putih milik Ian terekspos dihadapan Aldi.
"Tuann tuan" Aldi melihat Ian mulai mendekatinya dan ciuman dari bibir plum Ian mendarat, dengan cepat Aldi membalas ciuman Ian.
"Engghhh" lenguhan kecil keluar dari mulut Ian. Tangan Ian juga tak tinggal diam, perlahan menaikkan baju Aldi dan mencopotnya. Melempar pakaian Aldi kesembarang arah.
"Ian tunggu disini dulu ya. Gue mau kunci pintunya" ucap Aldi setelah melepaskan tautan bibir mereka yang kedua kalinya.
Aldi segera turun dari kasurnya dan melangkah cepat untuk mengunci pintu kamarnya. Ian menunggu diatas kasur bak anak kucing sembari mengelus-elus nipplenya sendiri.
.
.
.
.
.
."Ahhk" erang Ian yang memenuhi ruangan dan tangan Ian meremas kuat seprai untuk melampiaskan rasa sakit dibagian belakangnya yang sedang diterobos jari Aldi.
Ian sedang dalam posisi menungging yang membelakangi Aldi dan memudahkan Aldi menerobos holenya.
Jari telunjuk Aldi sudah berhasil menerobos masuk hole milik Ian, Aldi mengerakkan jarinya maju mundur dan membuat Ian sedikit mendesah antara rasa sakit bercampur nikmat yang dirasakan.
Tak cukup dengan satu jari, Aldi menambah jarinya lagi masuk kedalam hole Ian. Dirasa berhasil masuk, segera Aldi merenggangkan hole milik Ian.
"Hnmmp sakit tuan" Ian memejamkan mata menahan rasa sakitnya dengan tangan yang terua meremas seprai kasur.
"Sakit? Gimana kalau digerakkin?" jari jemari Aldi menggerakkan kedua jarinya dalam hole Ian dan mencoba mencari titik nikmat milik Ian didalam sana.
"Ahk!" batin Aldi merasa sangat senang mendengar Ian mendesah karenanya.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] 3 Top 1 Bottom [SlowUpdate]
RandomPROSES REVISI Tiga orang tertarik pada seorang namja manis yang bekerja menjadi pembantu di rumah mereka?