2 | Mistakes

226 31 8
                                    

Until the Cherry Blossoms Bloom

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Until the Cherry Blossoms Bloom

~ Chapter 2 : Mistakes ~

Selamat Membaca

***

Hari minggu, adalah hari yang cocok untuk setiap orang menikmati hari dengan berlibur atau mengunjungi suatu tempat. Terutama untuk sepasang kekasih, berkencan di tempat romantis sembari menikmati makanan berdua. Saling memandang satu sama lain, juga memegang tangan masing-masing.

Atau bahkan sampai berci-oke lupakan.

Di depan rumah yang berada di salah satu pemukiman elite di kota Seoul, seorang gadis berdiri menunggu pemilik rumah keluar.

Gadis itu terlihat cantik dengan setelan gaun musim panas berwarna putih. Kaki berbalut kulit putih susu itu, menhentak pelan ke tanah, memberi gesture tengah menunggu.

"Lama banget sih.." gumamnya.

Tidak lama kemudian, pintu gerbang itu terbuka, menampakan seorang pemuda dengan pakaian rumah. Wajahnya pun tidak terlihat segar, seperti baru bangun tidur.

"Kenapa ?" tanya pemuda itu.

Gadis yang sudah menunggu setengah jam diluar gerbang itu mengernyit. "Kenapa ? kamu kan udah janji kalau hari ini mau temani aku ke toko buku, Cha Junho."

Pemuda bernama Cha Junho itu mendesah lelah. "Nanti sajalah, Eunsang. Lagian aku enggak bilang iya, kok." Junho berbalik dan hendak menutup kembali pintu pagarnya, namun tangan Eunsang lebih dulu menghalangi.

Bahkan hampir terjepit.

"Kok gitu sih ? kamu juga enggak bilang enggak lho. Kalau enggak mau hari ini, harusnya kemarin nolak ajakanku," ucap Eunsang, ia berusaha agar Junho mau menemani-nya.

"Hrrghh iya, iya, tunggu sebentar." Eunsang tersenyum karena usaha-nya berhasil. Gadis itu mengikuti Junho masuk ke dalam rumahnya.

Di ruang tamu, Eunsang mendudukan tubuhnya di atas sofa lalu melihat-lihat. Rumah Junho hari ini sepi. Jelas sekali, karena para asisten rumah tangga sedang libur, sedangkan ayah dan ibu Junho berada di luar negeri, sibuk bekerja.

Kedua kakak-nya pun sibuk, jarang sekali pulang.

Terkadang Eunsang merasa kasihan dengan Junho, sejak kecil sudah sering ditinggalkan oleh orangtuanya. Hidup hanya dengan bersama kedua kakak dan para pembantu.

Memang harta keluarga-nya banyak, namun tetap saja tidak berharga jika kasih sayang dari orangtua kurang didapatkan oleh seorang anak. Setidaknya itu yang dipikirkan Eunsang.

Mata gadis itu terpaku pada satu benda. Sebuah gelang yang terbuat dari 2 tali berwarna merah dan biru. Tali itu di ikat secantik mungkin sampai membentuk sebuah gelang.

Until the Cherry Blossoms BloomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang