23 | Before Autumn is Over

145 30 14
                                    

Until the Cherry Blossoms Bloom

Chapter 23 : Before autumn is over

Selamat Membaca

***

Menjelang musim dingin tiba, orang-orang sudah mulai memakai pakaian tebal mereka jika beraktifitas di luar rumah.

Udahra sejuk dan kering, tidak lagi terasa dominant seperti hari-hari sebelumnya. Suhu udara semakin turun, membuat setiap orang dibuat menggigil jika saja mereka keluar hanya dengan pakaian tipis.

Seperti gadis kecil berusia 11 tahun ini. Yohan yang tengah duduk di bangku jalan, menggigil kedinginan karena lupa membawa jacket miliknya.

Gadis itu berkali-kali menggosokan telapak tangan, berusaha mendapatkan kehangatan walau hanya sedikit.

"Ini pakai !"

Yohan terkejut kala melihat sebuah sweater terulur padanya. Gadis itu mendongak, menatap siapa orang yang memberinya sweater.

"Kak Wooseok ? kok kakak ada disini ?" ucap gadis pemilik senyuman kelinci itu.

Seseorang yang memberikan sweater pada Yohan itu, tersenyum tipis lalu memajukan tangannya, "Pakai dulu. Ngomongnya nanti. Kamu kedinginan tuh."

Kelopak mata Yohan mengerjap sejenak, lalu tak lama kemudian gadis itu memakai sweater pemberian Wooseok.

Setelah melihat Yohan memakai barang pemberiannya, Wooseok segera mendudukan tubuhnya disamping gadis itu.

"Han, aku boleh tanya sesuatu sama kamu ?"

Yohan menoleh pada gadis yang setahun lebih dewasa darinya itu. "Boleh kak. Memang kakak mau tanya apa ?"

Wajah gadis yang lebih dewasa itu menoleh ke arah jalan, memandangi dedaunan jingga yang berserakan.

"Menurut kamu ... Seungwoo itu seperti apa ?" tanya Wooseok.

Alis Yohan terangkat sebelah. "Maksud kakak ? kalau maksud kakak sifat kak Seungwoo itu seperti apa, maka jawabannya dia baik," ucap Yohan dengan wajah polosnya.

Wooseok terkekeh pelan, lalu menoleh pada sahabatnya itu. "Bukan, Yohan-ah. Maksudku ... bagi kamu, Seungwoo itu bagaimana ? orang yang sangat special kah ?"

"Ahh begitu rupanya. Menurut aku kak Seungwoo itu sudah seperti kakak laki-laki ku. Aku merasa seperti seorang adik jika di dekatnya hehehe."

Jawaban sederhana dari Yohan itu, berhasil membuat Wooseok tersenyum. Lalu sebuah pertanyaan kembali muncul dalam pikirannya, hingga membuat Wooseok kembali menoleh pada Yohan.

"Kalau di antara teman laki-laki kita. Kamu paling suka dengan siapa ? atau siapa yang paling kamu mau untuk jadi kekasihmu ?"

Yohan terbelalak dengan pertanyaan Wooseok, pipi berisinya pun memerah karena malu. "K-kakak apaansih ! kan kita masih kecil, buat apa mikir kekasih-kekasihan."

"Eh memang kenapa ? sebentar lagi kan kamu jadi remaja. Aku sih sudah biasa saja jika membicarakan hal itu," ucap Wooseok dengan senyum diwajahnya.

Gadis Kim yang lebih muda mengangguk. Menyetujui apa yang dikatakan Wooseok. Memang benar jika dia akan menjadi remaja, jadi untuk apa malu membahas itu ?

"Jadi bagaimana ? apa kamu bisa menjawabnya ?" tanya Wooseok lagi. Kali ini dia ingin tahu jawaban dari Yohan apa.

Yohan menopang dagu dengan kedua telapak tangannya, lalu memasang ekspresi berpikir. Wooseok bahkan sampai gemas melihat wajah lucu sahabatnya itu. Benar-benar persis seperti kelinci.

Until the Cherry Blossoms BloomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang